Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Distrik Serambakon dan Oksibil Aman dari Gangguan KKB

Pangkogabwilhan III TNI

JAYAPURA– Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI, Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon, menyatakan, saat ini Distrik Serambakon dan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, aman dari gangguan kelompok bersenjata.

Saat ini wilayah keamanan di kedua distrik sudah kembali aman dari gangguan kelompok bersenjata dan masyarakat beraktivitas secara normal.

“Masyarakat dan Pemda Pegunungan Bintang mendukung penegakan hukum yang dilakukan TNI-Polri terhadap KKB yang seringkali melakukan aksi kekerasan,” kata dia, dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Jayapura, Papua, Senin.

Jenderal bintang tiga itu mengatakan dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas alat negara yang diambil maka pihaknya berharap semua kelompok bersenjata segera menghentikan propaganda kekerasan.

Kelompok bersenjata harus berhenti mengancam masyarakat dengan menodongkan moncong senjata, serta merampok dengan dalih perjuangan kemerdekaan. Sudah waktunya kelompok bersenjata menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya dan mendapatkan otonomi khusus.

“Kini saatnya semua masyarakat Papua fokus pada kerja keras, dan bersama-sama mengisi kemerdekaan, serta mengentaskan kemiskinan, untuk mewujudkan kesejahteraan di Tanah Papua,” kata Tampubolon.

Kontak tembak kelompok bersenjata dengan aparat keamanan di Distrik Serambakon dan Oksibil terjadi Senin (18/9) dan Selasa (19/9).

Kemudian Sabtu (30/9) terjadi kontak tembak di kampung Modusit Distrik Serambakon, menyebabkan lima anggota kelompok bersenjata tewas serta tiga pucuk senjata api laras panjang dan pendek disita.

Baca Juga :  Massa Ricuh, Sejumlah Bangunan Dibakar

Itu adalah satu senapan warna hitam bertuliskan NOVESKE dengan di pasang teropong berwarna hitam, satu pucuk senjata api laras panjang warna hitam bertuliskan SS1 V3_K1 kaliber 5.56 dengan nomer seri 93.004236 Indonesia.

Barang bukti yang disita berupa satu pistol Browning FN 9 mm dengan nomor sero OT6117 warna perak, delapan kotak dos berisikan 160 peluru kaliber 5,56 mm, 199 peluru kaliber 5,56 mm, 27 peluru kaliber 9 mm. Semuanya saat ini disimpan di Kantor Polres Pegubin di Oksibil, karena anggota-anggota kelompok bersenjata itu semuanya sipil.

Sementara itu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) akhirnya merilis dan membenarkan lima anggotanya yang tewas saat disergap tim Satgas Damain Cartenz di Kampung Modusit Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Sabtu (30/9) dini hari.

Kelimanya tewas dan hingga kini dilaporkan kelima jenazah masih di Serambakon. Dari kejadian ini juga TPNPB menyatakan duka nasional.

“Kami sudah menerima laporan bahwa 5 anggota TPNPB tewas dan kami curiga anggota kami dimutilasi sehingga TNI Polri tidak mau merilis foto – foto mereka,” kata Jubir TPNPB, Sebby Sembom melalui ponselnya, Senin (2/10).

Baca Juga :  Bahas Kamtibmas, Panglima dan Kapolri Kembali ke Papua

“Hari ini (Selasa,2/10) kami umumkan sebagai duka nasional,” tambah Sebby. Kelima anggota TPNPB yang tewas yaitu Otobius Mimin, Neas Ati Mimin, Aleks Lepki, Otto Kasipka dan Tarkus Akmer. Sebby menjelaskan bahwa kelimanya tewas usai dikepung kemudian ditembak oleh sniper dan menggunakan bazooka. Ketika itu anggota  kelompok ini sedang tertidur.

“Itu terjadi pukul 05.00 WIT dan TNI masuk kepung di rumah yang pasukan TPNPB tidur itu lalu serang menggunakan sniper, bazoka dan berbagai senjata lainnya,” bebernya.

Untuk jenazah sendiri menurut informasi masih berada di Serambakon. Agak riskan jika mengevakuasi para jenazah melalui jalur darat sebab bisa saja anggota kelompok Iainnya juga masih mengintai.

Selain itu pihak KKB juga belum berani mengambil jenazah ini karena khawatir akan balik disanggong oleh aparat TNI Polri. Jadi kedua pihak masih saling menunggu.

“Ya, jenazah masih di Serambakon,” aku Sebby. Iapun  menyatakan bahwa hingga kini perlawanan akan tetap dilakukan dan  lima orang ini dianggap gugur sebagai pahlawan. “Kami masih duka nasional namun kami pastikan bahwa perjuangan tidak akan berhenti disini. Kami akan terus melawan,” tutupnya. (antara/ade/wen)

Pangkogabwilhan III TNI

JAYAPURA– Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI, Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon, menyatakan, saat ini Distrik Serambakon dan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, aman dari gangguan kelompok bersenjata.

Saat ini wilayah keamanan di kedua distrik sudah kembali aman dari gangguan kelompok bersenjata dan masyarakat beraktivitas secara normal.

“Masyarakat dan Pemda Pegunungan Bintang mendukung penegakan hukum yang dilakukan TNI-Polri terhadap KKB yang seringkali melakukan aksi kekerasan,” kata dia, dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Jayapura, Papua, Senin.

Jenderal bintang tiga itu mengatakan dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas alat negara yang diambil maka pihaknya berharap semua kelompok bersenjata segera menghentikan propaganda kekerasan.

Kelompok bersenjata harus berhenti mengancam masyarakat dengan menodongkan moncong senjata, serta merampok dengan dalih perjuangan kemerdekaan. Sudah waktunya kelompok bersenjata menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya dan mendapatkan otonomi khusus.

“Kini saatnya semua masyarakat Papua fokus pada kerja keras, dan bersama-sama mengisi kemerdekaan, serta mengentaskan kemiskinan, untuk mewujudkan kesejahteraan di Tanah Papua,” kata Tampubolon.

Kontak tembak kelompok bersenjata dengan aparat keamanan di Distrik Serambakon dan Oksibil terjadi Senin (18/9) dan Selasa (19/9).

Kemudian Sabtu (30/9) terjadi kontak tembak di kampung Modusit Distrik Serambakon, menyebabkan lima anggota kelompok bersenjata tewas serta tiga pucuk senjata api laras panjang dan pendek disita.

Baca Juga :  Ditunggangi Pihak Lain, Koramil Kurulu Diserang

Itu adalah satu senapan warna hitam bertuliskan NOVESKE dengan di pasang teropong berwarna hitam, satu pucuk senjata api laras panjang warna hitam bertuliskan SS1 V3_K1 kaliber 5.56 dengan nomer seri 93.004236 Indonesia.

Barang bukti yang disita berupa satu pistol Browning FN 9 mm dengan nomor sero OT6117 warna perak, delapan kotak dos berisikan 160 peluru kaliber 5,56 mm, 199 peluru kaliber 5,56 mm, 27 peluru kaliber 9 mm. Semuanya saat ini disimpan di Kantor Polres Pegubin di Oksibil, karena anggota-anggota kelompok bersenjata itu semuanya sipil.

Sementara itu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) akhirnya merilis dan membenarkan lima anggotanya yang tewas saat disergap tim Satgas Damain Cartenz di Kampung Modusit Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Sabtu (30/9) dini hari.

Kelimanya tewas dan hingga kini dilaporkan kelima jenazah masih di Serambakon. Dari kejadian ini juga TPNPB menyatakan duka nasional.

“Kami sudah menerima laporan bahwa 5 anggota TPNPB tewas dan kami curiga anggota kami dimutilasi sehingga TNI Polri tidak mau merilis foto – foto mereka,” kata Jubir TPNPB, Sebby Sembom melalui ponselnya, Senin (2/10).

Baca Juga :  Pangkas Jarak

“Hari ini (Selasa,2/10) kami umumkan sebagai duka nasional,” tambah Sebby. Kelima anggota TPNPB yang tewas yaitu Otobius Mimin, Neas Ati Mimin, Aleks Lepki, Otto Kasipka dan Tarkus Akmer. Sebby menjelaskan bahwa kelimanya tewas usai dikepung kemudian ditembak oleh sniper dan menggunakan bazooka. Ketika itu anggota  kelompok ini sedang tertidur.

“Itu terjadi pukul 05.00 WIT dan TNI masuk kepung di rumah yang pasukan TPNPB tidur itu lalu serang menggunakan sniper, bazoka dan berbagai senjata lainnya,” bebernya.

Untuk jenazah sendiri menurut informasi masih berada di Serambakon. Agak riskan jika mengevakuasi para jenazah melalui jalur darat sebab bisa saja anggota kelompok Iainnya juga masih mengintai.

Selain itu pihak KKB juga belum berani mengambil jenazah ini karena khawatir akan balik disanggong oleh aparat TNI Polri. Jadi kedua pihak masih saling menunggu.

“Ya, jenazah masih di Serambakon,” aku Sebby. Iapun  menyatakan bahwa hingga kini perlawanan akan tetap dilakukan dan  lima orang ini dianggap gugur sebagai pahlawan. “Kami masih duka nasional namun kami pastikan bahwa perjuangan tidak akan berhenti disini. Kami akan terus melawan,” tutupnya. (antara/ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya