Kegiatan ini dilaksanakan sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sekaligus membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan GPM serentak berlangsung pada Sabtu (29/8) tersebar di 18 distrik pada sejumlah kabupaten/kota di Papua. Terdapat sejumlah produk pangan yang dijual, diantaranya beras, minyak goreng, dan gula pasir.
“Dari sembilan kabupaten/kota di Papua, hanya Kabupaten Mamberamo Raya yang tidak menyelenggarakan GPM. Ini karena terkendala transportasi,” kata Setiyo. Sambungnnya, pangan murah dilakukan selama sehari dan masing-masing kabupaten/kota dengan lima distrik titik lokasi GPM.
Secara keseluruhan, pelaksanaan GPM serentak di Provinsi Papua berhasil menyalurkan 25.395 kg beras, 43 liter minyak goreng dan 48 kg gula pasir. “Melalui gerakan pangan murah, pemerintah ingin memastikan kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang lebih terjangkau. Kami berharap, kegiatan ini dapat membantu masyarakat sekaligus menekan inflasi di daerah,” pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah perkantoran dan pusat perbelanjaan di Kota Jayapura memilih tutup pada Senin, (1/9). Ini setelah isu akan adanya demo di beberapa titik.
Di Mal Jayapura misalkan, semua pintu pagar yang menjadi akses masuk ditutup rapat. Dan mal, dijaga ketat oleh personel TNI. Tak ada aktivitas belanja di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Jayapura itu.
Seorang warga Merlina menyebut, sejak datang berjualan pukul 09:00 WIT. Ia sudah melihat jika mal masih dalam kondisi tertutup, dan dijaga oleh aparat.
“Saat datang, kami lihat aparat sudah ada. Infonya, Mal Jayapura akan buka pada pukul 13:00 WIT,” kata seorang penjual pinang tersebut.
Tak hanya Mal Jayapura yang tutup sementara, Gramedia, hingga perkantoran yang ada di sekitar Kantor DPR dan Mapolda Papua memilih tutup sementara dengan pengamanan dari aparat.