JAYAPURA – Gelombang aksi demo yang terjadi diberbgai daerah mulai merembet ke Papua. Senin (1/9) kemarin kelompok Cipayung plus sudah memulai dan hari ini (Selasa,2/9) dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Aspirasi yang disampaikan terkait kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah tekanan ekonomi.
Meski begitu, aktivitas di Kantor Gubernur Papua kemarin tetap berjalan normal meski kehadiran aparatur sipil negara (ASN) terlihat sepi. Sejumlah aparat TNI berjaga di sekitar kantor sebagai langkah antisipatif. Di tengah situasi saat ini, Penjabat Sekda Papua, Suzana Wanggai menyatakan pemerintah tidak mengeluarkan imbauan kerja dari rumah.
“Memang agak sepi, tapi itu wajar saja, seiring kita mendengar informasi seperti begini. Anak-anak sekolah juga diliburkan dua hari ini,” kata Suzana, kepada wartawan, Senin (1/9). Menurutnya, penempatan aparat TNI merupakan langkah antisipasi menjelang aksi demonstrasi yang diagendakan sejumlah organisasi masyarakat di DPR Papua dan Polda Papua pada 1–2 September.
“Kita tetap melakukan antisipasi, yang penting semua aman dan damai,” ujarnya. Suzana menambahkan, Pemprov Papua rutin berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk memastikan stabilitas. “Kita melihat situasi di Jakarta dan beberapa daerah, kita antisipasi siapkan langkah,” katanya.
Ia berharap aktivitas masyarakat tetap berjalan, termasuk ekonomi dan pendidikan. “Pasar juga berjalan baik, anak sekolah bisa sekolah, dan aktivitas bisa berjalan di mana saja,” ucapnya. Dan mensikapi ini situasi yang tak terduga, Pemprov Papua telah memastikan ketersediaan pangan tercukupi.
Asisten II Setda Papua, Setiyo Wahyudi mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua sudah mengantisipasi ketersediaan bahan pokok. Bahkan saat ini, stok pangan di Papua masih cukup. “Pemerintah sudah mengantisipasi ketersediaan bahan pokok, karena itu dengan stok pangan yang cukup. Kita imbau masyarakat tidak panic buying dengan situasi saat ini,” kata Setiyo kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/9).
Ia juga mengimbau masyarakat tidak melakukan penimbunan. Sebab, secara umum di pasar bahan-bahan cukup tersedia. Setiyo juga menerangkan jika Pemprov Papua baru saja menggelar gerakan pangan murah (GPM) secara serentak, yang dilaksanakan di delapan kabupaten/kota.