Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Perangkat Belajar Tatap Muka Disiapkan

*Patroli dan Sweeping juga Tetap Dilakukan

JAYAPURA-Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura saat ini sudah membuat perangkat dalam rangka mendukung adaptasi menuju tatanan baru atau new normal di Kota Jayapura yang mulai berlaku, 3 September 2020.

Terkait dengan putusan Rakor penerapan adaptasi new normal dimana sekolah tingkat SMP diizinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

SERAHKAN BANTUAN-Wali Kota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano, MM., didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Dr. Fachrudin Pasolo,M.Si, saat menyerahkan bantuan sembako kepada guru yang terdampak Covid-19 di Kota Jayapura, 20 Mei 2020 lalu. (FOTO: Priyadi/Cepos)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Dr. Fachrudin Pasolo, M.Si., mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta komite sekolah tingkat SMP untuk menjelaskan apa saja yang harus disiapkan dalam menyambut new normal di sekolah.

“Kita sudah punya perangkat yang diterapkan dalam dunia pendidikan pada masa pandemi Corona. Bahkan sudah dikonsultasikan dengan wali kota serta Sekda yang akan dibuatkan aturannya, sehingga bisa jalankan dengan baik. Tapi kita masih menunggu petunjuk dari wali kota, kapan sekolah sudah bisa dilakukan tatap muka. Tapi intinya bulan September ini,  karena kita sambil lakukan pertemuan dulu,” jelasnya, Rabu (2/9).

Setiap sekolah menurut Pasolo nantinya diminta untuk menyiapkan tempat cuci tangan portable, tisu dan sabun. Selain itu, melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan apabila ada siswa yang dalam keadaan sakit, bisa diizinkan pulang.

“Hal penting lainnya yaitu mengatur jarak siswa saat duduk dan selalu ingatkan siswa memakai masker. Jangan berkumpul-kumpul dan tetap akan dilakukan evaluasi apakah efektif atau tidak. Kami juga berharap orang tua tetap mendukung dalam penerapan Prokes,” tambahnya.

Baca Juga :  Kembali Berulah, KKB Tembak Tukang Bangunan

Terkait rencana pelaksanaan swab bagi guru honorer ASN dan ASN tingkat PAUD, TK, SD, SMP se-Kota Jayapura menruut Pasolo tetap akan dilakukan oleh Pemkot Jayapura. Terkait hal itu, saat ini dilakukan pendataan guru yang akan diswab.

 “Kita lakukan pendataan dulu untuk mengetahui berapa jumlah guru yang mau diswab. Setelah itu, kita laporkan ke wali kota kemudian kita menunggu petunjuk untuk disampaikan ke Tim Gugus Tugas yang akan melakukan swab. Karena di sana ada petugasnya juga dari Dinas Kesehatan maupun Puskemas,”ujarnya.

Swab ini diakuinya sangat penting terutama terkait rencana pembelajaran tatap muka untuk sekolah tingkat SMP. “Jadi nanti tetap diprioritaskan guru SMP dulu yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.

Di tempat terpisah Siti Nur Zaenab, M.Pd., salah seorang guru di SMP Muhammadiyah Abepura mengaku tetap menyambut baik kebijakan Wali Kota Jayapura yang mengizinkan pembelajaran tatap muka di tingkat SMP dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Zainab mwenyebutkan apabila semua pihak sama-sama sudah tahu hak dan kewajiban saat sekolah jenjang SMP dibuka, tentu tidak masalah. Selama aturan dan penerapan protokol kesehatan bisa dilakukan dengan baik.

Baca Juga :  Almalek Bagau: Salah Kami Apa?

  “Kami juga berharap orang tua murid bisa membantu kami. Contohnya virus Corona ini bisa dilawan dengan imunitas tubuh yang kuat. Jadi saat anak masuk sekolah harus benar-benar imunitas tubuhnya sehat dan dari rumah diberikan makan dahulu. Jangan sampai anak-anak masuk sekolah fisiknya lemah. Orang tua juga membekali anaknya dengan masker, handzanitazer dan lainnya,” tuturnya.

   Wahyono salah satu orang tua yang anaknya duduk di bangku SMP mengaku tidak masalah jika sudah diterapkan pembelajaran tatap muka. Namun dirinya berharap guru dan pihak sekolah juga memperhatikan protokol kesehatan selama anak-anak berada di sekolah.

“Selain itu, tetap harus dilakukan evaluasi apakah dengan masih adanya wabah Corona sekolah tatap muka efektif atau tidak. Kalau anak-anak belajar di rumah, tidak maksimal dalam menyerap ilmu,” pungkasnya.

   Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., mengatakan, dengan hasil keputusan Wali Kota Jayapura dalam menerapkan adaptasi new normal, Tim Gugus Tugas tetap melakukan patroli aktivitas malam.

Dalam patroli tersebut, pihaknya juga tetap melakukan sweping masker. Menurut Rustan Saru penerapan new normal di Kota Jayapura sejatinya tetap harus diperhatikan betul-betul. Pasalnya masyarakat masih banyak yang malas tahu sehingga tugas saat ini adalah saling mengingatkan.(dil/nat)

*Patroli dan Sweeping juga Tetap Dilakukan

JAYAPURA-Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura saat ini sudah membuat perangkat dalam rangka mendukung adaptasi menuju tatanan baru atau new normal di Kota Jayapura yang mulai berlaku, 3 September 2020.

Terkait dengan putusan Rakor penerapan adaptasi new normal dimana sekolah tingkat SMP diizinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

SERAHKAN BANTUAN-Wali Kota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano, MM., didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Dr. Fachrudin Pasolo,M.Si, saat menyerahkan bantuan sembako kepada guru yang terdampak Covid-19 di Kota Jayapura, 20 Mei 2020 lalu. (FOTO: Priyadi/Cepos)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Dr. Fachrudin Pasolo, M.Si., mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta komite sekolah tingkat SMP untuk menjelaskan apa saja yang harus disiapkan dalam menyambut new normal di sekolah.

“Kita sudah punya perangkat yang diterapkan dalam dunia pendidikan pada masa pandemi Corona. Bahkan sudah dikonsultasikan dengan wali kota serta Sekda yang akan dibuatkan aturannya, sehingga bisa jalankan dengan baik. Tapi kita masih menunggu petunjuk dari wali kota, kapan sekolah sudah bisa dilakukan tatap muka. Tapi intinya bulan September ini,  karena kita sambil lakukan pertemuan dulu,” jelasnya, Rabu (2/9).

Setiap sekolah menurut Pasolo nantinya diminta untuk menyiapkan tempat cuci tangan portable, tisu dan sabun. Selain itu, melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan apabila ada siswa yang dalam keadaan sakit, bisa diizinkan pulang.

“Hal penting lainnya yaitu mengatur jarak siswa saat duduk dan selalu ingatkan siswa memakai masker. Jangan berkumpul-kumpul dan tetap akan dilakukan evaluasi apakah efektif atau tidak. Kami juga berharap orang tua tetap mendukung dalam penerapan Prokes,” tambahnya.

Baca Juga :  Kembali Berulah, KKB Tembak Tukang Bangunan

Terkait rencana pelaksanaan swab bagi guru honorer ASN dan ASN tingkat PAUD, TK, SD, SMP se-Kota Jayapura menruut Pasolo tetap akan dilakukan oleh Pemkot Jayapura. Terkait hal itu, saat ini dilakukan pendataan guru yang akan diswab.

 “Kita lakukan pendataan dulu untuk mengetahui berapa jumlah guru yang mau diswab. Setelah itu, kita laporkan ke wali kota kemudian kita menunggu petunjuk untuk disampaikan ke Tim Gugus Tugas yang akan melakukan swab. Karena di sana ada petugasnya juga dari Dinas Kesehatan maupun Puskemas,”ujarnya.

Swab ini diakuinya sangat penting terutama terkait rencana pembelajaran tatap muka untuk sekolah tingkat SMP. “Jadi nanti tetap diprioritaskan guru SMP dulu yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.

Di tempat terpisah Siti Nur Zaenab, M.Pd., salah seorang guru di SMP Muhammadiyah Abepura mengaku tetap menyambut baik kebijakan Wali Kota Jayapura yang mengizinkan pembelajaran tatap muka di tingkat SMP dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Zainab mwenyebutkan apabila semua pihak sama-sama sudah tahu hak dan kewajiban saat sekolah jenjang SMP dibuka, tentu tidak masalah. Selama aturan dan penerapan protokol kesehatan bisa dilakukan dengan baik.

Baca Juga :  Di Mimika Kasus Positif Meningkat Signifikan

  “Kami juga berharap orang tua murid bisa membantu kami. Contohnya virus Corona ini bisa dilawan dengan imunitas tubuh yang kuat. Jadi saat anak masuk sekolah harus benar-benar imunitas tubuhnya sehat dan dari rumah diberikan makan dahulu. Jangan sampai anak-anak masuk sekolah fisiknya lemah. Orang tua juga membekali anaknya dengan masker, handzanitazer dan lainnya,” tuturnya.

   Wahyono salah satu orang tua yang anaknya duduk di bangku SMP mengaku tidak masalah jika sudah diterapkan pembelajaran tatap muka. Namun dirinya berharap guru dan pihak sekolah juga memperhatikan protokol kesehatan selama anak-anak berada di sekolah.

“Selain itu, tetap harus dilakukan evaluasi apakah dengan masih adanya wabah Corona sekolah tatap muka efektif atau tidak. Kalau anak-anak belajar di rumah, tidak maksimal dalam menyerap ilmu,” pungkasnya.

   Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., mengatakan, dengan hasil keputusan Wali Kota Jayapura dalam menerapkan adaptasi new normal, Tim Gugus Tugas tetap melakukan patroli aktivitas malam.

Dalam patroli tersebut, pihaknya juga tetap melakukan sweping masker. Menurut Rustan Saru penerapan new normal di Kota Jayapura sejatinya tetap harus diperhatikan betul-betul. Pasalnya masyarakat masih banyak yang malas tahu sehingga tugas saat ini adalah saling mengingatkan.(dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya