Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Di Mimika Kasus Positif Meningkat Signifikan

*Kasus positif Covid 19 di Papua Capai 61 kasus

JAYAPURA-Satgas Covid 19 Provinsi Papua memaparkan data terakhir, Minggu (12/4), perihal penyebaran Covid-19 di Provinsi Papua. 

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) mengonfirmasi bahwa total kasus positif di Papua mencapai 61 kasus. Dimana 45 pasien dalam perawatan, sembilan pasien sembuh dan tujuh pasien meninggal dunia.

“Terjadi sebanyak 13 penambahan kasus positif yang dapat saya uraikan, di antaranya satu kasus di Merauke, dua kasus di Kabupaten Jayapura, dua kasus di Sarmi, dua kasus di Kota Jayapura dan enam kasus di Mimika,” jelas dr. Silwanus Sumule, Sabtu (11/4) kemarin.

Dari data tersebut, penambahan kasus di Kabupaten Mimika yang paling signifikan. Tidak hanya itu, selain Kota Jayapura, Mimika juga memiliki tingkat kasus meninggal dunia yang tinggi, yang mana sejauh ini telah mencapai tiga kasus.

Terkait hal itu, dr. Sumule menjelaskan bahwa dari data, khusus di Mimika, pasien yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta. Dengan kata lain, penyebabnya tidak hanya karena Covid-19.

“Dalam beberapa kesempatan, sudah saya sampaikan bilamana seseorang tertular Covid-19, ditambah usianya lebih dari 60 tahun, serta memiliki penyakit penyerta, maka imunitasnya sangat rentan. Sehingga Covid-19 mudah untuk menginfeksi lagi pasien tersebut,” jelasnya.

Ditanya soal pemetaan penyebaran Covid-19 di Papua, dr. Sumule menerangkan bahwa jikalau sebelumnya hanya empat kabupaten/kota yang mendapat fokus perhatian, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke, kini ada tambahan dua kabupaten lagi, yakni Sarmi dan Keerom.

Berdasarkan rincian data pasien positif Covid-19 dari masing-masing kabupaten/kota, Kota Jayapura memiliki 22 kasus positif. Dimana  16 di antaranya dalam perawatan, tiga pasien sembuh, dan tiga pasien meninggal dunia.

Untuk Mimika, terdapat total 19 kasus positif. Dimana 16 pasien tengah dirawat dan tiga pasien lainnya meninggal dunia. 

Sementara di Kabupaten Jayapura, terdapat 10 kasus positif. Dimana sembilan pasien dalam perawatan (tiga pasien dirawat di Kota Jayapura) serta satu pasien meninggal yang dirawat di Kota Jayapura.

 “Untuk Merauke, ada enam kasus positif, dimana tiga dalam perawatan dan tiga dinyatakan sembuh. Sedangkan Sarmi, ada tiga kasus positif. Dimana semua pasiennya tengah dirawat yaitu dua pasien dirawat di Kota Jayapura dan satu pasien di Kabupaten Jayapura. Serta Keerom memiliki satu kasus positif yang tengah dalam perawatan,” tambahnya.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kini telah mencapai 59 orang. Sementara itu, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) terdapat 3.143 orang. 

Sementara itu, jumlah masyarakat yang terpapar virus Covid-19 di Kabupaten Jayapura terus bertambah. Data terbaru Minggu (11/4), jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jayapura bertambah dua orang sehingga jumlahnya menjadi 11 pasien.

“Kita ada penambahan dua pasien baru Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie saat dihubungi Cenderawasih Pos, Minggu (11/4), petang kemarin.

Dia menjelaskan, dua pasien positif yang baru terdeteksi itu merupakan pasien dengan riwayat kontak erat dengan pasien positif terdahulu yang dirawat di RS Yowari.
“Dua pasien itu dari riwayat kontak erat pasien yang lebih dulu kita rawat,” paparnya.

Dia mengatakan, saat ini 11 pasiwn positif Corona itu tidak semuanya dirawat di RS Yowari. Hanya delapan yang dirawat di Yowari, tiga lainnya dirujuk ke RSUD Jayapura. Dia mengakui, saat ini pihaknya masih mengalami kekurangan ruang isolasi sehingga tetap dirujuk ke RSUD Jayapura.  “Ada tiga pasien yang kita pindahkan ke  Dok II,” tuturnya.

Baca Juga :  Adu Promosi UMKM Indonesia-PNG di Zona Netral

Sehubungan dengan itu, saat ini untuk jumlah komulatif PDP di Kabupaten Jayapura sebanyak 27 orang sedangkan ODP sebanyak 134 orang.
Dia menambahkan, untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD) masih aman untuk beberapa hari kedepan. 

Diakuinya, APD ini akan segera dikirim dari Jakarta melalui pesawat kargo Garuda Indonesia. 

Pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Merauke juga bertambah menjadi enam orang. Ini setelah hasil pemeriksaan laboratorium terhadap pasien 13, 14, 15, 16, 17, 18 dan 19   diterima  oleh RSUD Merauke. 

Dari   pemeriksaan  laboratorium,   dua   spesimen yang  baru  pertama kali dilakukan  pemeriksaan  di Litbangkes Jayapura,  hasilnya positif   terinfeksi  Covid-19.

Pasien   yang positif  terpapar virus Corona tersebut  adalah pasien 16 dan pasien  17. “Dari hasil  pemeriksaan spesimen dan swab yang kita terima,   pasien  16 dan 17   positif  terinfeksi Covid-19,” ungkap  Plt Kepala  Dinas  Kesehatan Kabupaten  Merauke dr. Nevil R. Muskita,yang juga juru bicara Covid19 Kabupaten Merauke  kepada media ini, Sabtu (11/4). 

 Pasien   16 menurut Nevile Muskita, adalah seorang laki-laki berumur 54 tahun. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan satu pesawat menggunakan  Lion Air dengan pasien  13 dan 14 yang merupakan suami istri pada tanggal 24 Maret 2020. 

Sementara pasien 17  merupakan pasien  yang tinggal serumah dengan pasien 13 dan 14.  Selain,  dua   pasien PDP yang dirawat  tersebut    positif  Corona, ada   kabar menggembirakan  untuk  pasien  14  yang positif Corona. Dimana  dari hasil  pemeriksaan  telah  dinyatakan sembuh. Kecuali  pasien 13   yang merupakan istri  dari pasien 14   hasil  pemeriksaan  laboratoriumnya  masih  dinyatakan  positif.   

Kegembiraan  lainnya bahwa  dua pasien PDP yang dirawat  di RSUD Merauke yakni pasien 18 dan pasien 19  dari hasil pemeriksaan  spesimen dan swab  ternyata negatif atau tidak terpapar   Covid-19. Termasuk   satu penumpang  Lion Air  pada  tanggal 24 Maret 2020 yang  bersama bersama-sama dengan pasien  13 dan 14 dari Jayapura-Merauke dan telah diiosolasi   di Hotel Amsat  karena  dari rapid test positif, namun   dari hasil pemeriksaan spesimen dan swab  negative. Oleh sebab itu ketiganya langsung  dipulangkan.   

Namun  pada  Kamis (10/4) lalu, masuk satu orang PDP  yakni seorang anak laki-laki  berumur lima tahun.     PDP yang baru  masuk tersebut diberi  nama PDP 20.  Ayah dari PDP 20 ini memiliki riwayat perjalanan pulang dari daerah yang terpapar Corona meski ayahnya sendiri tidak masuk dalam PDP. 

Bayi laki-laki tersebut menjadi PDP karena mengalami gejala Corona. Dengan  bertambahnya dua pasien  positif  Corona,maka total  pasien positif Corona di Merauke secara kumulatif sebanyak enam  orang. Namun  dari  enam orang PDP yang dinyatakan positif  Covid -19   tersebut, tiga diantaranya sembuh yakni  01, 02, dan pasien 14. Sementara  yang masih   menjalani  perawatan sebanyak tiga  pasien yakni pasien 13, 16 dan pasien 17.  

 Dari jumlah itu  pula diketahui   bahwa ada 13 orang PDP yang dinyatakan negatif dan telah dipulangkan dari RSUD  Merauke yakni pasien 03, 04, 05, 06, 07,08, 09, 10, 11, 12, 15, 18 dan pasien 19.      

Baca Juga :  Panglima TNI Optimis Pilot Susi Air Bebas Dengan Selamat

Sementara PDP yang  masih menjalani perawatan karena  hasil laboratorium dan swab belum  keluar sebanyak satu orang yakni pasien 20. 

Secara terpisah Wali Kota Jayapura Dr.Benhur Tomi Mano, MM., mengatakan, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay George Awi bersama sekretarisnya telah datang menemuinya untuk menginformasikan akan melakukan doa dan ritual adat bersama.

Rencananya doa dan ritual ada menurutnya, akan dilakukan dengan sepuluh ondoafi di Port Numbay. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan  banyaknya pasien Covid-19 di Kota Jayapura dan ada yang telah meninggal dunia.

 “Dalam melawan Covid-19 di Kota Jayapura, kita harus bersatu antara pemerintah, adat dan agama. Jika ini bisa bersatu dan saling support dalam melawan Covid-19 pasti wabah ini akan hilang di Kota Jayapura. Adanya seruan Ketua LMA Port Numbay untuk melakukan doa bersama dan ritual adat dengan sepuluh ondoafi, saya sangat setuju dan mendukung sekali,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (12/4)kemarin.

 Dijelaskan, doa bersama sepuluh ondoafi ini akan di dilaksanakan di masing-masing kampong, Rabu (15/4) lusa.

Wali Kota Tomi Mano menegaskan, adanya instruksi yang telah dikeluarkan diharapkan semua harus menjalankannya. “Jangan lagi ada yang masih melakukan ibadah bersama. Jangan ada yang berkumpul buat kegiatan, refreshing di pantai dan lainnya,” pintanya.

Dirinya meminta masyarakat untuk mengindari emua kegiatan tersebut, serta bersama melawan Covid-19 dengan tetap berada di rumah

.”Lakukan hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan dengan sabun serta jaga imunitas badan. Kasus penyebaran Covid-19 Kota Jayapura bisa semakin bertambah jika masyarakat masih bandel tidak ikuti instruksi saya. Mari kita sama-sama melawan Covid-19, jangan ada korban lagi. Dengan demikian, mata rantai virus ini sudah tida ada aktivitas bisa kembali normal,” ucap pria yang memiliki akronim nama BTM.

Dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 Kota Jayapura, BTM tidak hanya mengeluarkan instruksi untuk rakyat namun berbagai upaya juga dilakukan, dengan memberikan paket Sembako kepada yang terdampak pada instruksi ini. Selain itu melakukan penyemprotan, memesan masker, alat pelindung diri yang nantinya akan dibagikan ke warga, pelaku usaha , termasuk memesan rapid test yang akan dibagikan di 13 Puskesmas.

“Pemkot Jayapura juga menyediakan lahan bagi pasien yang meninggal dunia dan memberikan santunan. Bagi warga yang dilakukan isolasi mandiri karena pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 diberikan Bama untuk tetap tinggal di rumah dan semua kebutuhan diantar pemerintah. Juga memberikan tunjangan kepada tim medis dan dokter,” tandasnya. 

 Oleh karenanya, jika dana dari APBD maupun DAK mengalami penurunan dalam melakukan kebijakan penanganan Covid-19 Kota Jayapura tentu ini sangat lumrah, yang penting sesuai dan tepat sasaran, penduduk Kota Jayapura tetap dapat perhatian.

 “Saya juga minta kepada kepala kampung di empat kampung untuk bisa merevisi anggaran di kampung untuk bisa digunakan membantu masyarakat bisa melalui penyaluran Sembako, perhatian ibu hamil, balita supaya kesehatan dan gizi mereka terjamin  serta anak sekolah karena sekarang belajar sistim online maka bisa bantu berikan uang pulsa dan lainnya,”jelasnya.

 Wali Kota BTM juga menegaskan, bagi setiap warga yang keluar dalam keadaan mendesak baik sakit maupun tidak, tetap harus menggunakan masker supaya penyebaran Covid-19 tidak ada serta pelaku usaha wajib menggunakan APD yang sesuai aturan.(gr/roy/ulo/dil/nat)

*Kasus positif Covid 19 di Papua Capai 61 kasus

JAYAPURA-Satgas Covid 19 Provinsi Papua memaparkan data terakhir, Minggu (12/4), perihal penyebaran Covid-19 di Provinsi Papua. 

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) mengonfirmasi bahwa total kasus positif di Papua mencapai 61 kasus. Dimana 45 pasien dalam perawatan, sembilan pasien sembuh dan tujuh pasien meninggal dunia.

“Terjadi sebanyak 13 penambahan kasus positif yang dapat saya uraikan, di antaranya satu kasus di Merauke, dua kasus di Kabupaten Jayapura, dua kasus di Sarmi, dua kasus di Kota Jayapura dan enam kasus di Mimika,” jelas dr. Silwanus Sumule, Sabtu (11/4) kemarin.

Dari data tersebut, penambahan kasus di Kabupaten Mimika yang paling signifikan. Tidak hanya itu, selain Kota Jayapura, Mimika juga memiliki tingkat kasus meninggal dunia yang tinggi, yang mana sejauh ini telah mencapai tiga kasus.

Terkait hal itu, dr. Sumule menjelaskan bahwa dari data, khusus di Mimika, pasien yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta. Dengan kata lain, penyebabnya tidak hanya karena Covid-19.

“Dalam beberapa kesempatan, sudah saya sampaikan bilamana seseorang tertular Covid-19, ditambah usianya lebih dari 60 tahun, serta memiliki penyakit penyerta, maka imunitasnya sangat rentan. Sehingga Covid-19 mudah untuk menginfeksi lagi pasien tersebut,” jelasnya.

Ditanya soal pemetaan penyebaran Covid-19 di Papua, dr. Sumule menerangkan bahwa jikalau sebelumnya hanya empat kabupaten/kota yang mendapat fokus perhatian, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke, kini ada tambahan dua kabupaten lagi, yakni Sarmi dan Keerom.

Berdasarkan rincian data pasien positif Covid-19 dari masing-masing kabupaten/kota, Kota Jayapura memiliki 22 kasus positif. Dimana  16 di antaranya dalam perawatan, tiga pasien sembuh, dan tiga pasien meninggal dunia.

Untuk Mimika, terdapat total 19 kasus positif. Dimana 16 pasien tengah dirawat dan tiga pasien lainnya meninggal dunia. 

Sementara di Kabupaten Jayapura, terdapat 10 kasus positif. Dimana sembilan pasien dalam perawatan (tiga pasien dirawat di Kota Jayapura) serta satu pasien meninggal yang dirawat di Kota Jayapura.

 “Untuk Merauke, ada enam kasus positif, dimana tiga dalam perawatan dan tiga dinyatakan sembuh. Sedangkan Sarmi, ada tiga kasus positif. Dimana semua pasiennya tengah dirawat yaitu dua pasien dirawat di Kota Jayapura dan satu pasien di Kabupaten Jayapura. Serta Keerom memiliki satu kasus positif yang tengah dalam perawatan,” tambahnya.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kini telah mencapai 59 orang. Sementara itu, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) terdapat 3.143 orang. 

Sementara itu, jumlah masyarakat yang terpapar virus Covid-19 di Kabupaten Jayapura terus bertambah. Data terbaru Minggu (11/4), jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jayapura bertambah dua orang sehingga jumlahnya menjadi 11 pasien.

“Kita ada penambahan dua pasien baru Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie saat dihubungi Cenderawasih Pos, Minggu (11/4), petang kemarin.

Dia menjelaskan, dua pasien positif yang baru terdeteksi itu merupakan pasien dengan riwayat kontak erat dengan pasien positif terdahulu yang dirawat di RS Yowari.
“Dua pasien itu dari riwayat kontak erat pasien yang lebih dulu kita rawat,” paparnya.

Dia mengatakan, saat ini 11 pasiwn positif Corona itu tidak semuanya dirawat di RS Yowari. Hanya delapan yang dirawat di Yowari, tiga lainnya dirujuk ke RSUD Jayapura. Dia mengakui, saat ini pihaknya masih mengalami kekurangan ruang isolasi sehingga tetap dirujuk ke RSUD Jayapura.  “Ada tiga pasien yang kita pindahkan ke  Dok II,” tuturnya.

Baca Juga :  Jokowi Siap Divaksin Pertama

Sehubungan dengan itu, saat ini untuk jumlah komulatif PDP di Kabupaten Jayapura sebanyak 27 orang sedangkan ODP sebanyak 134 orang.
Dia menambahkan, untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD) masih aman untuk beberapa hari kedepan. 

Diakuinya, APD ini akan segera dikirim dari Jakarta melalui pesawat kargo Garuda Indonesia. 

Pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Merauke juga bertambah menjadi enam orang. Ini setelah hasil pemeriksaan laboratorium terhadap pasien 13, 14, 15, 16, 17, 18 dan 19   diterima  oleh RSUD Merauke. 

Dari   pemeriksaan  laboratorium,   dua   spesimen yang  baru  pertama kali dilakukan  pemeriksaan  di Litbangkes Jayapura,  hasilnya positif   terinfeksi  Covid-19.

Pasien   yang positif  terpapar virus Corona tersebut  adalah pasien 16 dan pasien  17. “Dari hasil  pemeriksaan spesimen dan swab yang kita terima,   pasien  16 dan 17   positif  terinfeksi Covid-19,” ungkap  Plt Kepala  Dinas  Kesehatan Kabupaten  Merauke dr. Nevil R. Muskita,yang juga juru bicara Covid19 Kabupaten Merauke  kepada media ini, Sabtu (11/4). 

 Pasien   16 menurut Nevile Muskita, adalah seorang laki-laki berumur 54 tahun. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan satu pesawat menggunakan  Lion Air dengan pasien  13 dan 14 yang merupakan suami istri pada tanggal 24 Maret 2020. 

Sementara pasien 17  merupakan pasien  yang tinggal serumah dengan pasien 13 dan 14.  Selain,  dua   pasien PDP yang dirawat  tersebut    positif  Corona, ada   kabar menggembirakan  untuk  pasien  14  yang positif Corona. Dimana  dari hasil  pemeriksaan  telah  dinyatakan sembuh. Kecuali  pasien 13   yang merupakan istri  dari pasien 14   hasil  pemeriksaan  laboratoriumnya  masih  dinyatakan  positif.   

Kegembiraan  lainnya bahwa  dua pasien PDP yang dirawat  di RSUD Merauke yakni pasien 18 dan pasien 19  dari hasil pemeriksaan  spesimen dan swab  ternyata negatif atau tidak terpapar   Covid-19. Termasuk   satu penumpang  Lion Air  pada  tanggal 24 Maret 2020 yang  bersama bersama-sama dengan pasien  13 dan 14 dari Jayapura-Merauke dan telah diiosolasi   di Hotel Amsat  karena  dari rapid test positif, namun   dari hasil pemeriksaan spesimen dan swab  negative. Oleh sebab itu ketiganya langsung  dipulangkan.   

Namun  pada  Kamis (10/4) lalu, masuk satu orang PDP  yakni seorang anak laki-laki  berumur lima tahun.     PDP yang baru  masuk tersebut diberi  nama PDP 20.  Ayah dari PDP 20 ini memiliki riwayat perjalanan pulang dari daerah yang terpapar Corona meski ayahnya sendiri tidak masuk dalam PDP. 

Bayi laki-laki tersebut menjadi PDP karena mengalami gejala Corona. Dengan  bertambahnya dua pasien  positif  Corona,maka total  pasien positif Corona di Merauke secara kumulatif sebanyak enam  orang. Namun  dari  enam orang PDP yang dinyatakan positif  Covid -19   tersebut, tiga diantaranya sembuh yakni  01, 02, dan pasien 14. Sementara  yang masih   menjalani  perawatan sebanyak tiga  pasien yakni pasien 13, 16 dan pasien 17.  

 Dari jumlah itu  pula diketahui   bahwa ada 13 orang PDP yang dinyatakan negatif dan telah dipulangkan dari RSUD  Merauke yakni pasien 03, 04, 05, 06, 07,08, 09, 10, 11, 12, 15, 18 dan pasien 19.      

Baca Juga :  Salat Idul Fitri di Kota Jayapura Digelar di 59 Titik

Sementara PDP yang  masih menjalani perawatan karena  hasil laboratorium dan swab belum  keluar sebanyak satu orang yakni pasien 20. 

Secara terpisah Wali Kota Jayapura Dr.Benhur Tomi Mano, MM., mengatakan, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay George Awi bersama sekretarisnya telah datang menemuinya untuk menginformasikan akan melakukan doa dan ritual adat bersama.

Rencananya doa dan ritual ada menurutnya, akan dilakukan dengan sepuluh ondoafi di Port Numbay. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan  banyaknya pasien Covid-19 di Kota Jayapura dan ada yang telah meninggal dunia.

 “Dalam melawan Covid-19 di Kota Jayapura, kita harus bersatu antara pemerintah, adat dan agama. Jika ini bisa bersatu dan saling support dalam melawan Covid-19 pasti wabah ini akan hilang di Kota Jayapura. Adanya seruan Ketua LMA Port Numbay untuk melakukan doa bersama dan ritual adat dengan sepuluh ondoafi, saya sangat setuju dan mendukung sekali,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (12/4)kemarin.

 Dijelaskan, doa bersama sepuluh ondoafi ini akan di dilaksanakan di masing-masing kampong, Rabu (15/4) lusa.

Wali Kota Tomi Mano menegaskan, adanya instruksi yang telah dikeluarkan diharapkan semua harus menjalankannya. “Jangan lagi ada yang masih melakukan ibadah bersama. Jangan ada yang berkumpul buat kegiatan, refreshing di pantai dan lainnya,” pintanya.

Dirinya meminta masyarakat untuk mengindari emua kegiatan tersebut, serta bersama melawan Covid-19 dengan tetap berada di rumah

.”Lakukan hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan dengan sabun serta jaga imunitas badan. Kasus penyebaran Covid-19 Kota Jayapura bisa semakin bertambah jika masyarakat masih bandel tidak ikuti instruksi saya. Mari kita sama-sama melawan Covid-19, jangan ada korban lagi. Dengan demikian, mata rantai virus ini sudah tida ada aktivitas bisa kembali normal,” ucap pria yang memiliki akronim nama BTM.

Dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 Kota Jayapura, BTM tidak hanya mengeluarkan instruksi untuk rakyat namun berbagai upaya juga dilakukan, dengan memberikan paket Sembako kepada yang terdampak pada instruksi ini. Selain itu melakukan penyemprotan, memesan masker, alat pelindung diri yang nantinya akan dibagikan ke warga, pelaku usaha , termasuk memesan rapid test yang akan dibagikan di 13 Puskesmas.

“Pemkot Jayapura juga menyediakan lahan bagi pasien yang meninggal dunia dan memberikan santunan. Bagi warga yang dilakukan isolasi mandiri karena pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 diberikan Bama untuk tetap tinggal di rumah dan semua kebutuhan diantar pemerintah. Juga memberikan tunjangan kepada tim medis dan dokter,” tandasnya. 

 Oleh karenanya, jika dana dari APBD maupun DAK mengalami penurunan dalam melakukan kebijakan penanganan Covid-19 Kota Jayapura tentu ini sangat lumrah, yang penting sesuai dan tepat sasaran, penduduk Kota Jayapura tetap dapat perhatian.

 “Saya juga minta kepada kepala kampung di empat kampung untuk bisa merevisi anggaran di kampung untuk bisa digunakan membantu masyarakat bisa melalui penyaluran Sembako, perhatian ibu hamil, balita supaya kesehatan dan gizi mereka terjamin  serta anak sekolah karena sekarang belajar sistim online maka bisa bantu berikan uang pulsa dan lainnya,”jelasnya.

 Wali Kota BTM juga menegaskan, bagi setiap warga yang keluar dalam keadaan mendesak baik sakit maupun tidak, tetap harus menggunakan masker supaya penyebaran Covid-19 tidak ada serta pelaku usaha wajib menggunakan APD yang sesuai aturan.(gr/roy/ulo/dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya