Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Tiga Jenazah Diterbangkan ke Kampung Halaman

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab  serta beberapa pejabat TNI-Polri saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara usai menjenguk korban, Minggu (12/4). ( FOTO: Elfira/Cepos)

Hari ini, Kapolda dan Pangdam Terbang ke Mamberamo Raya

JAYAPURA-Senin (13/4) hari ini, tiga jenazah korban dari kesalahpahaman antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, Minggu (12/4) akan diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Adapun ketiganya yakni Briptu Marcelino Rumaikewi meninggal dunia dengan luka tembak pada leher bagian kanan sebanyak 1 kali. Bripda Yosias Dibangga meninggal dengan luka tembak pada bagian leher kiri 1 kali dan Briptu Alexander Ndun meninggal dengan luka tembak pada paha kiri.

Sementara dua anggota lainnya Bripka Alva Titaley  dengan luka tembak pada paha kiri sebanyak satu kali dan Brigpol Robert Marien dengan luka tembak pada punggung belakang sebanyak tiga kali serta satu anggota lainnya yang trauma sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara.

Pasca kejadian naas itu, keenamnya langsung dievakuasi dengan menggunakan pesawat caravan  dan helikopter milik TNI AU dari Mamberamo Raya ke Jayapura. 

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab hadir langsung di Lanud Silas Papare untuk menjemput para korban.

Kapolda Paulus Waterpauw memastikan ada tiga anggotanya yang meninggal dunia dan dua yang luka tembak serta salah satunya saat ini mengalami taruma berat secara psikologi. 

Atas kejadian itu, dirinya mengaku prihatin dan menyesalkan kejadian yang mengakibatkan tiga anggotanya meninggal dunia.

“Prinsipnya kami prihatin dan sangat sayangkan, tetapi semua sudah terjadi. Namun bagaimanapun proses harus tetap jalan dan  kita punya protap masing-masing. Yang penting langkah utama kita selamatkan dulu korban yang terluka dan menangani korban yang meninggal dunia,” ucap Kapolda saat menjemput korban di Sentani yang didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih.

Baca Juga :  Last Minute! Hekari United FC Putri Tumbangkan Tuan Rumah

Kapolda juga mengaku telah mengutus beberapa perwira tinggi Polda Papua yang sudah menuju ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab kejadian. Termasuk menenangkan para anggota polri yang berada di Mamberamo Raya.

“Kita akan konsolidasi untuk menenangkan semua anggota kita, terutama para perwira yang pegang kendali di lapangan untuk bisa menenangkan semuanya. Tidak keluar dari komando, jaga diri masing-masing dan mereka yang memiliki senjata kita tarik sementara dan kita amankan dulu biar tidak terjadi apa-apa,“ tuturnya.

Rencana hari ini Kapolda dan Pangdam akan terbang menuju TKP di Kasonaweja untuk melihat secara langsung situasi pasca bentrokan, Minggu (12/4).

“Besok rencananya saya dengan Pangdam dan bupati akan terbang ke lokasi di Kesonaweja untuk lakukan konsolidasi. Di sana (TKP-red) sudah ada Danrem dan dua  Pejabat Polda yang sudah duluan ke sana,” ucapnya.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab mengaku atas peristiwa ini Kodam sendiri tidak akan diam. Melainkan akan segera mengambil langkah, dimana tim investigasi sudah turun ke lokasi dan apa yang sudah terjadi di lapangan karena ini miss komunikasi.

“Tetapi bukan berarti selesai, tindakan hukum tetap berjalan untuk kita menegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkapnya.

Pangdam juga menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya angota Polri tersebut.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengaku situasi di Mamberamo Raya hingga saat ini kondusif. Menurutnya TNI-Polri tetap solid untuk membangun dan mengawal pembangunan di Kabupaten Mamberamo Raya.

“Berharap anggota TNI-Polri tetap solid untuk mengawal pembangunan nasional di negeri ini, semoga kejadian ini segera tuntas dan situasi terjaga dengan baik,” ungkap Kamal yang ditemuka di RS Bhayangkara.

Baca Juga :  Ada yang Gugur dalam Tugas

Adapun kondisi tiga korban diantaranya satu trauma dan dua luka tembak ketiganya dalam keadaan sadar dan sudah ada keluarga yang mendampingi mereka.

Sementara itu, Kapendam  XVII/Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto menyebut TNI-Polri tetap menjaga solidaritas dan sinergitas di lapangan. Terkait dengan kejadian ini, ia sangat  menyayangkan. Namun tidak berpengaruh pada sinergi dan solidaritas TNI-Polri di lapangan.

“Secara kronologis kita tunggu bagaimana fakta di lapangan, tim gabungan yang sudah dibentuk baik dari Kodam maupun Polda Papua sedang bekerja di lapangan. Untuk pelaku sendiri kami tetap komit namun menunggu seperti apa fakta di lapangan, kita sesuaikan  dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ucapnya.

Sebelumnya, terjadi kesalahpahaman antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya di Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Minggu (12/4) pagi.

Akibat kesalahpahaman tersebut, tiga anggota Polri meninggal dunia masing-masing bernama  Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias.

Terkait kejadian itu, Polda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih menurunkan tim gabungan pasca meninggalnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya dan dua lainnya luka-luka akibat ditembak. Hal ini diakibatkan  kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, Minggu (12/4) sekira pukul 07:40 WIT.

Adapun tim gabungan ini nantinya untuk melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam rangka mendapatkan keterangan serta fakta-fakta kronologis kejadian yang sebenarnya. (fia/nat)

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab  serta beberapa pejabat TNI-Polri saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara usai menjenguk korban, Minggu (12/4). ( FOTO: Elfira/Cepos)

Hari ini, Kapolda dan Pangdam Terbang ke Mamberamo Raya

JAYAPURA-Senin (13/4) hari ini, tiga jenazah korban dari kesalahpahaman antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, Minggu (12/4) akan diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Adapun ketiganya yakni Briptu Marcelino Rumaikewi meninggal dunia dengan luka tembak pada leher bagian kanan sebanyak 1 kali. Bripda Yosias Dibangga meninggal dengan luka tembak pada bagian leher kiri 1 kali dan Briptu Alexander Ndun meninggal dengan luka tembak pada paha kiri.

Sementara dua anggota lainnya Bripka Alva Titaley  dengan luka tembak pada paha kiri sebanyak satu kali dan Brigpol Robert Marien dengan luka tembak pada punggung belakang sebanyak tiga kali serta satu anggota lainnya yang trauma sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara.

Pasca kejadian naas itu, keenamnya langsung dievakuasi dengan menggunakan pesawat caravan  dan helikopter milik TNI AU dari Mamberamo Raya ke Jayapura. 

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab hadir langsung di Lanud Silas Papare untuk menjemput para korban.

Kapolda Paulus Waterpauw memastikan ada tiga anggotanya yang meninggal dunia dan dua yang luka tembak serta salah satunya saat ini mengalami taruma berat secara psikologi. 

Atas kejadian itu, dirinya mengaku prihatin dan menyesalkan kejadian yang mengakibatkan tiga anggotanya meninggal dunia.

“Prinsipnya kami prihatin dan sangat sayangkan, tetapi semua sudah terjadi. Namun bagaimanapun proses harus tetap jalan dan  kita punya protap masing-masing. Yang penting langkah utama kita selamatkan dulu korban yang terluka dan menangani korban yang meninggal dunia,” ucap Kapolda saat menjemput korban di Sentani yang didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih.

Baca Juga :  Banyak ASN yang Pindah ke Papua Tengah

Kapolda juga mengaku telah mengutus beberapa perwira tinggi Polda Papua yang sudah menuju ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab kejadian. Termasuk menenangkan para anggota polri yang berada di Mamberamo Raya.

“Kita akan konsolidasi untuk menenangkan semua anggota kita, terutama para perwira yang pegang kendali di lapangan untuk bisa menenangkan semuanya. Tidak keluar dari komando, jaga diri masing-masing dan mereka yang memiliki senjata kita tarik sementara dan kita amankan dulu biar tidak terjadi apa-apa,“ tuturnya.

Rencana hari ini Kapolda dan Pangdam akan terbang menuju TKP di Kasonaweja untuk melihat secara langsung situasi pasca bentrokan, Minggu (12/4).

“Besok rencananya saya dengan Pangdam dan bupati akan terbang ke lokasi di Kesonaweja untuk lakukan konsolidasi. Di sana (TKP-red) sudah ada Danrem dan dua  Pejabat Polda yang sudah duluan ke sana,” ucapnya.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab mengaku atas peristiwa ini Kodam sendiri tidak akan diam. Melainkan akan segera mengambil langkah, dimana tim investigasi sudah turun ke lokasi dan apa yang sudah terjadi di lapangan karena ini miss komunikasi.

“Tetapi bukan berarti selesai, tindakan hukum tetap berjalan untuk kita menegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkapnya.

Pangdam juga menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya angota Polri tersebut.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengaku situasi di Mamberamo Raya hingga saat ini kondusif. Menurutnya TNI-Polri tetap solid untuk membangun dan mengawal pembangunan di Kabupaten Mamberamo Raya.

“Berharap anggota TNI-Polri tetap solid untuk mengawal pembangunan nasional di negeri ini, semoga kejadian ini segera tuntas dan situasi terjaga dengan baik,” ungkap Kamal yang ditemuka di RS Bhayangkara.

Baca Juga :  Tempat Ibadah Dipastikan Penuhi Standar Protokol Kesehatan

Adapun kondisi tiga korban diantaranya satu trauma dan dua luka tembak ketiganya dalam keadaan sadar dan sudah ada keluarga yang mendampingi mereka.

Sementara itu, Kapendam  XVII/Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto menyebut TNI-Polri tetap menjaga solidaritas dan sinergitas di lapangan. Terkait dengan kejadian ini, ia sangat  menyayangkan. Namun tidak berpengaruh pada sinergi dan solidaritas TNI-Polri di lapangan.

“Secara kronologis kita tunggu bagaimana fakta di lapangan, tim gabungan yang sudah dibentuk baik dari Kodam maupun Polda Papua sedang bekerja di lapangan. Untuk pelaku sendiri kami tetap komit namun menunggu seperti apa fakta di lapangan, kita sesuaikan  dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ucapnya.

Sebelumnya, terjadi kesalahpahaman antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya di Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Minggu (12/4) pagi.

Akibat kesalahpahaman tersebut, tiga anggota Polri meninggal dunia masing-masing bernama  Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias.

Terkait kejadian itu, Polda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih menurunkan tim gabungan pasca meninggalnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya dan dua lainnya luka-luka akibat ditembak. Hal ini diakibatkan  kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, Minggu (12/4) sekira pukul 07:40 WIT.

Adapun tim gabungan ini nantinya untuk melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam rangka mendapatkan keterangan serta fakta-fakta kronologis kejadian yang sebenarnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya