Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Kapolda: Satgas Ops Harus Segera Dimulai

CEK BERAS: Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw didampingi Penjabat Sekda Provinsi Papua Ridwan Rumasukun dan Kepala Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat saat mengecek stok beras di gudang Bulog, Kamis (9/4) ( FOTO: Elfira/Cepos)

27 Ribu Ton Beras Cukup Untuk 4 Bulan Kedepan

JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan Satgas Ops harus segera dimulai dan Operasi Aman Nusa II sudah berjalan. Dimana fokus penanggulangan bencana dipimpin langsung oleh Dir Samapta Polda Papua dan poskonya berada di Mapolda Papua.

Selain itu, Polda Papua juga telah membentuk Tim URC yang terbagi dalam dua fungsi yaitu respon jika ada laporan terjadi korban Covid-19 dan menangani panic buying. Dimana operasi ini dalam rangka memberikan kehadiran Kepolisian untuk masyarakat.

“Terkait dengan kegiatan Satgas jika perlu dapat disinergikan dengan anak-anak muda Papua yang dapat digunakan tenaganya sebagai relawan. Prioritas terhadap pembuatan posko, kami akan bantu fasilitas sarana prasarana dan kekuatan TNI-Polri siap mendukung kebijakan pemerintah,” ucap Kapolda saat rapat rencana aksi pencegahan dan penanggulangan dampak pandemic covid-19 di Provinsi papua, Kamis (9/4) lalu.

Sementara itu, Penjabat Sekda Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun menyebutkan stok beras yang ada saat ini sebanyak 27 ribu ton dan itu akan bertahan hingga 4 bulan kedepan. Terkait dengan operasi pasar, pihaknya sudah menyiapkan hal itu.

Baca Juga :  Sekolah Dipalang, Ulangan di Halaman Gereja 

“Kita upayakan memposisikan beras ini ada di tengah masyarakat, sehingga kita bisa mencegah berkumpulnya masyarakat dan kita hidupkan i-Warung untuk kita distribusikan beras nantinya,” ucap Sekda Ridwan Rumasukun kepada wartawan saat pengecekan ketersediaan stok beras di gudang bulog sekaligus pengecekan stok BBM di PT Pertamina Mor VIII Papua.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengaku persediaan beras masih cukup selama 4 bulan kedepan. Bahkan Bulog sendiri memiliki persediaan yang saat ini  masih dalam perjalanan sebanyak 2.000 ton dari Merauke dan 1.000 ton dari Surabaya.

“Kami juga sedang melakukan pengajuan penambahan gula dari lampung sebanyak 250 ton untuk wilayah Papua serta tahapan penambahan kebutuhan pangan lainnya,” ucapnya.

 Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, Omah Laduani Ladamay mengatakan pihaknya akan bekerja keras dalam pendistibusian untuk mengatasi masalah stok barang.

Baca Juga :  Theo: Semua Korban Tewas Terkena Tembakan, Dugaan Pelanggaran HAM Menguat

Sebagaimana daerah-daerah produksi bahan makanan yang datang dari Jakarta, Surabaya, Makassar dan Bitung tidak terbawa oleh kapal Pelni sehingga harga melambung naik.

“Pada 14 April KM Ciremai akan datang dengan membawa logistik guna mengatasi permasalahan stok barang, namun kita takutkan ada kebijakan wilayah di luar Papua terkait pembatasan,” ungkapnya.

Sementara itu, Dir Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol Ricko Taruna M mengaku dari hasil pengamatannya selaku Satgas Pangan. Perlu regulasi yg ditetapkan pemerintah terutama percepatan kehadiran kapal.

“Kami siap mengamankan jalur pendistibusiaan barang-barang. Kita juga sudah lakukan koordinasi dengan Dinas Perindakop terkait dengan lonjakan harga di setiap daerah, oleh karena itu agar pengecer bisa mengikuti kebijakan daerah. Untuk Apotek jika agar dapat diberikan kebijakan untuk ditambah jam operasionalnya jika ada orang dalam perawatan,” pungkasnya. (fia/nat)

CEK BERAS: Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw didampingi Penjabat Sekda Provinsi Papua Ridwan Rumasukun dan Kepala Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat saat mengecek stok beras di gudang Bulog, Kamis (9/4) ( FOTO: Elfira/Cepos)

27 Ribu Ton Beras Cukup Untuk 4 Bulan Kedepan

JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan Satgas Ops harus segera dimulai dan Operasi Aman Nusa II sudah berjalan. Dimana fokus penanggulangan bencana dipimpin langsung oleh Dir Samapta Polda Papua dan poskonya berada di Mapolda Papua.

Selain itu, Polda Papua juga telah membentuk Tim URC yang terbagi dalam dua fungsi yaitu respon jika ada laporan terjadi korban Covid-19 dan menangani panic buying. Dimana operasi ini dalam rangka memberikan kehadiran Kepolisian untuk masyarakat.

“Terkait dengan kegiatan Satgas jika perlu dapat disinergikan dengan anak-anak muda Papua yang dapat digunakan tenaganya sebagai relawan. Prioritas terhadap pembuatan posko, kami akan bantu fasilitas sarana prasarana dan kekuatan TNI-Polri siap mendukung kebijakan pemerintah,” ucap Kapolda saat rapat rencana aksi pencegahan dan penanggulangan dampak pandemic covid-19 di Provinsi papua, Kamis (9/4) lalu.

Sementara itu, Penjabat Sekda Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun menyebutkan stok beras yang ada saat ini sebanyak 27 ribu ton dan itu akan bertahan hingga 4 bulan kedepan. Terkait dengan operasi pasar, pihaknya sudah menyiapkan hal itu.

Baca Juga :  Kedatangan Firli ke Rumah Gubernur Papua Disorot

“Kita upayakan memposisikan beras ini ada di tengah masyarakat, sehingga kita bisa mencegah berkumpulnya masyarakat dan kita hidupkan i-Warung untuk kita distribusikan beras nantinya,” ucap Sekda Ridwan Rumasukun kepada wartawan saat pengecekan ketersediaan stok beras di gudang bulog sekaligus pengecekan stok BBM di PT Pertamina Mor VIII Papua.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengaku persediaan beras masih cukup selama 4 bulan kedepan. Bahkan Bulog sendiri memiliki persediaan yang saat ini  masih dalam perjalanan sebanyak 2.000 ton dari Merauke dan 1.000 ton dari Surabaya.

“Kami juga sedang melakukan pengajuan penambahan gula dari lampung sebanyak 250 ton untuk wilayah Papua serta tahapan penambahan kebutuhan pangan lainnya,” ucapnya.

 Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, Omah Laduani Ladamay mengatakan pihaknya akan bekerja keras dalam pendistibusian untuk mengatasi masalah stok barang.

Baca Juga :  Polres Biak Sidik Dana Prospek Tahun 2017 Rp 26 Miliar

Sebagaimana daerah-daerah produksi bahan makanan yang datang dari Jakarta, Surabaya, Makassar dan Bitung tidak terbawa oleh kapal Pelni sehingga harga melambung naik.

“Pada 14 April KM Ciremai akan datang dengan membawa logistik guna mengatasi permasalahan stok barang, namun kita takutkan ada kebijakan wilayah di luar Papua terkait pembatasan,” ungkapnya.

Sementara itu, Dir Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol Ricko Taruna M mengaku dari hasil pengamatannya selaku Satgas Pangan. Perlu regulasi yg ditetapkan pemerintah terutama percepatan kehadiran kapal.

“Kami siap mengamankan jalur pendistibusiaan barang-barang. Kita juga sudah lakukan koordinasi dengan Dinas Perindakop terkait dengan lonjakan harga di setiap daerah, oleh karena itu agar pengecer bisa mengikuti kebijakan daerah. Untuk Apotek jika agar dapat diberikan kebijakan untuk ditambah jam operasionalnya jika ada orang dalam perawatan,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya