Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Kembali Berulah, KKB Tembak Tukang Bangunan

Irjen Pol Mathius D Fakhiri saat berbincang dengan Setda Provinsi Papua Dance beberapa waktu lalu. ( FOTO: Elfira/Cepos)

#Evakuasi Jenazah, TNI-Polri Diganggu KKB

JAYAPURA-Seorang tukang bangunan bernama Habel Halenti (30) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Kamis (3/6) sekira pukul 12:30 WIT. Korban merupakan warga Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga.

“Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka tembak pada bagian leher bagian kanan hingga tembus ke mulut dan terkena rekoset pada bahu kiri, akibatnya korban meninggal dunia. Pintu mobil bagian kanan rusak terkena tembakan,” ungkap Kapolda Mathius melalui rilisnya, kemarin (3/6).

Dijelaskan, penembakan tersebut bermulai saat korban bersama rekannya sekira pukul 12.30 WIT, berangkat dari kamp karyawan di kompleks Pancuran, Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, menggunakan mobil dinas milik Pemda Puncak.

Saat hendak pulang, korban bersama rekannya ditodongkan senjata api oleh dua orang anggota KKB menggunakan satu pucuk laras pendek dan 1 pucuk laras panjang.

“Korban sempat berteriak minta ampun, namun langsung ditembak oleh salah satu pelaku yang menodongkan senpi sebanyak satu kali,” jelasnya.

Lanjut Kapolda, melihat korban telah ditodongkan senjata. Teman korban  MA langsung melompat ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan lokasi. Dalam pelariannya korban masih mendapatkan tembakan hingga mengenai pintu mobil.

Atas kejadian tersebut, korban menuju ke Polsek Ilaga dan melaporkan kejadian tersebut. 

Baca Juga :  ASN Pemprov Papua Wajib Ikut Upacara

Tak lama kemudian, tim gabungan TNI-Polri dipimpin Kapolres Puncak menuju TKP.  Saat tiba di TKP,  tim ditembaki oleh KKB yang sudah menunggu kedatangan anggota TNI-Polri.

“TNI-Polri sempat diganggu oleh KKB sebanyak 3 kali dan terjadi Kontak tembak sekitar 15 menit. Hingga akhirnya tim gabungan berhasil mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga,” tuturnya. 

Sementara itu terkait pengungsi di Kabupaten Puncak yang menurut  data Komnas HAM Perwakilan Papua sebanyak 3.019 orang, Kapolda Mathius Fakhiri menyampaikan sebanyak 1.762 warga dari beberapa kampung di Puncak mengamankan diri di tempat aman. Hal ini akibat penegakan hukum yang dilakukan di daerah tersebut. 

“Pengungsian itu ada, tapi jumlahnya sebanyak 1.762 orang. Warga yang mengamankan diri akibat ketakutan. Hal ini dampak dari penegakan hukum yang dilakukan aparat di Puncak,” jelasnya.

Kapolda menegaskan, warga yang ada di 8 kampung yang sebelumnya mengamankan diri ke Distrik Ilaga telah kembali ke kampung mereka masing-masing yakni Kampung Mayuberi, Kampung Toegi, Kampung Mundiba, Kampung Akonobak, Kampung Amunggi, Kampung Olenki, Kampung Maki dan Kampung Paluga.

“Mereka sudah kembali ke kampungnya masing-masing, sehingga yang mengungsi tidak ada. Saat ini, 120 hari lagi menuju PON dan saya berharap kita menyampaikan hal-hal yang lebih soft,” pintanya.

Baca Juga :  13 Raperdasi Siap Disahkan

Polisi menurutnya akan mengawal ketat kembalinya masyarakat ke kampung mereka yang ada di Kabupaten Puncak.

“Selama ini mereka (KKB-red) berlindung di tengah masyarakat. Jika masyarakat sudah kembali ke kampungnya, maka kelompok ini bisa mendapat sumber logistik,” bebernya. 

Lanjut Kapolda, hingga saat ini pihaknya masih melakukan perkuatan di daerah tersebut. Polda Papua dan pemerintah Kabupaten Puncak sudah melakukan kerja sama konsep untuk membangun  rumah singgah menuju Sinak.

“Rumah singgah ini nantinya menjadi pusat perkampungan masyarakat dan pusat ekonomi. Setelah rumah singgah berdiri, kita berharap kementerian terkait segera merealisasikan jalan tembus Sinak,” terangnya.

Dikatakan, rumah singgah sementara menjadi titik kuat untuk pengamanan gangguan kelompok KKB untuk kembali ke Ilaga, Kabupaten Puncak.

Secara terpisah, Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia menyampaikan, terkait warga yang mengamankan diri di Ilaga sudah diatasi oleh pemerintah dan TNI-Polri serta tenaga kesehatan setempat. 

“Beberapa warga yang sempat mengamankan diri sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka kini sudah melaksanakan kegiatan sehari-hari di rumah mereka,” tambahnya.

Pihaknya akan melaksanakan patroli saat kepulangan warga ke rumah mereka-masing masing. Hal ini dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan warga. (fia/nat)

Irjen Pol Mathius D Fakhiri saat berbincang dengan Setda Provinsi Papua Dance beberapa waktu lalu. ( FOTO: Elfira/Cepos)

#Evakuasi Jenazah, TNI-Polri Diganggu KKB

JAYAPURA-Seorang tukang bangunan bernama Habel Halenti (30) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Kamis (3/6) sekira pukul 12:30 WIT. Korban merupakan warga Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga.

“Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka tembak pada bagian leher bagian kanan hingga tembus ke mulut dan terkena rekoset pada bahu kiri, akibatnya korban meninggal dunia. Pintu mobil bagian kanan rusak terkena tembakan,” ungkap Kapolda Mathius melalui rilisnya, kemarin (3/6).

Dijelaskan, penembakan tersebut bermulai saat korban bersama rekannya sekira pukul 12.30 WIT, berangkat dari kamp karyawan di kompleks Pancuran, Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, menggunakan mobil dinas milik Pemda Puncak.

Saat hendak pulang, korban bersama rekannya ditodongkan senjata api oleh dua orang anggota KKB menggunakan satu pucuk laras pendek dan 1 pucuk laras panjang.

“Korban sempat berteriak minta ampun, namun langsung ditembak oleh salah satu pelaku yang menodongkan senpi sebanyak satu kali,” jelasnya.

Lanjut Kapolda, melihat korban telah ditodongkan senjata. Teman korban  MA langsung melompat ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan lokasi. Dalam pelariannya korban masih mendapatkan tembakan hingga mengenai pintu mobil.

Atas kejadian tersebut, korban menuju ke Polsek Ilaga dan melaporkan kejadian tersebut. 

Baca Juga :  Distrik Kiwirok, Dalam 4 Bulan 13 Kali Kontak Senjata

Tak lama kemudian, tim gabungan TNI-Polri dipimpin Kapolres Puncak menuju TKP.  Saat tiba di TKP,  tim ditembaki oleh KKB yang sudah menunggu kedatangan anggota TNI-Polri.

“TNI-Polri sempat diganggu oleh KKB sebanyak 3 kali dan terjadi Kontak tembak sekitar 15 menit. Hingga akhirnya tim gabungan berhasil mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga,” tuturnya. 

Sementara itu terkait pengungsi di Kabupaten Puncak yang menurut  data Komnas HAM Perwakilan Papua sebanyak 3.019 orang, Kapolda Mathius Fakhiri menyampaikan sebanyak 1.762 warga dari beberapa kampung di Puncak mengamankan diri di tempat aman. Hal ini akibat penegakan hukum yang dilakukan di daerah tersebut. 

“Pengungsian itu ada, tapi jumlahnya sebanyak 1.762 orang. Warga yang mengamankan diri akibat ketakutan. Hal ini dampak dari penegakan hukum yang dilakukan aparat di Puncak,” jelasnya.

Kapolda menegaskan, warga yang ada di 8 kampung yang sebelumnya mengamankan diri ke Distrik Ilaga telah kembali ke kampung mereka masing-masing yakni Kampung Mayuberi, Kampung Toegi, Kampung Mundiba, Kampung Akonobak, Kampung Amunggi, Kampung Olenki, Kampung Maki dan Kampung Paluga.

“Mereka sudah kembali ke kampungnya masing-masing, sehingga yang mengungsi tidak ada. Saat ini, 120 hari lagi menuju PON dan saya berharap kita menyampaikan hal-hal yang lebih soft,” pintanya.

Baca Juga :  Mari Bersatu Bangun Kabupaten Mamberamo Tengah

Polisi menurutnya akan mengawal ketat kembalinya masyarakat ke kampung mereka yang ada di Kabupaten Puncak.

“Selama ini mereka (KKB-red) berlindung di tengah masyarakat. Jika masyarakat sudah kembali ke kampungnya, maka kelompok ini bisa mendapat sumber logistik,” bebernya. 

Lanjut Kapolda, hingga saat ini pihaknya masih melakukan perkuatan di daerah tersebut. Polda Papua dan pemerintah Kabupaten Puncak sudah melakukan kerja sama konsep untuk membangun  rumah singgah menuju Sinak.

“Rumah singgah ini nantinya menjadi pusat perkampungan masyarakat dan pusat ekonomi. Setelah rumah singgah berdiri, kita berharap kementerian terkait segera merealisasikan jalan tembus Sinak,” terangnya.

Dikatakan, rumah singgah sementara menjadi titik kuat untuk pengamanan gangguan kelompok KKB untuk kembali ke Ilaga, Kabupaten Puncak.

Secara terpisah, Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia menyampaikan, terkait warga yang mengamankan diri di Ilaga sudah diatasi oleh pemerintah dan TNI-Polri serta tenaga kesehatan setempat. 

“Beberapa warga yang sempat mengamankan diri sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka kini sudah melaksanakan kegiatan sehari-hari di rumah mereka,” tambahnya.

Pihaknya akan melaksanakan patroli saat kepulangan warga ke rumah mereka-masing masing. Hal ini dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan warga. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya