Site icon Cenderawasih Pos

TPNPB Minta Presiden Tuntaskan Masalah HAM Sebelum November

Aparat keamanan saat meminta keterangan salah satu saksi yang melihat kejadian tewasnya seorang sopir truk bernama Abdul Muzakir yang diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Rabu (31/7) kemarin. (Foto/Kapolres Yahukimo for Cepos)

Diduga Dilakukan KKB Pimpinan Elkius Kobak

JAYAPURA-Perkembangan kasus tewasnya seorang sopir bernama Abdul Muzakir yang diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga Kamis (1/8) kemarin masih terus diselidiki.

Polisi menduga jika pelaku adalah KKB pimpinan Elkius Kobak. Pasalnya Elkis selama ini dikatakan meski diam, namun sesekali ia kerap muncul dan menebar terror.

“Dugaan kami ke situ, sebab ia (Elkius) selama ini  memang  tidak muncul tapi kalau muncul biasa langsung buat  gangguan,” beber Kapolres Yahukimo, Heru.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno  mengatakan  dari informasi yang diperoleh, insiden ini terjadi ketika korban Abdul Muzakir, yang merupakan supir truk, sedang dalam perjalanan menuju Kampung Masi untuk mengambil kayu.

  Truk tersebut membawa 16 orang, dengan 13 orang duduk di bak belakang dan 3 orang di kabin depan.

“Saat truk melaju, tiba-tiba KKB yang berjumlah enam orang muncul dari semak-semak dan mengadang truk tersebut. Satu dari enam orang tersebut membawa senjata api jenis SS2, sementara lima lainnya membawa senjata tajam jenis parang,” kata Bayu.

Melihat ancaman tersebut, Korban Abdul Muzakir segera memutar truk untuk melarikan diri ke arah kota. Namun, truk mengalami kendala dan mati di tengah jalan. Sementara salah satu saksi  menjelaskan bahwa  pelaku menggunakan pakaian yang mencirikan kelompok KKB dengan salah satu pelaku mengenakan baju kaos bermotif loreng, rambut gimbal, dan ikat kepala berwarna merah, kuning, dan hitam.

“Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, yaitu, dua unit handphone yang terbakar, lima botol minuman dingin, satu kantung kresek berisi pinang, satu pasang sandal merek Swallow berwarna hijau, dan satu bungkus rokok merek Essedouble” tutur Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz.

   Hingga saat ini, ke 13 penumpang yang berada pada bak truk bagian belakang belum diketahui keberadaanya dan masih dalam pencarian oleh tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Yahukimo juga Brimob Polda Papua.

   Ditambahkanya, pelaku merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang beroperasi di wilayah Yahukimo dan Hingga saat ini, pihak kepolisian dalam hal ini, Satgas Damai Cartenz dan Polres Yahukimo masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku.

  Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional atau TPNPB Kodap VIII Intan Jaya  meminta Presiden Jokowi untuk segera melakukan perundingan Internasional dalam penyelesaikan persoalan konflik bersenjata di Papua.

Presiden Jokowi diminta untuk menuntaskan berbagai persoalan HAM yang terjadi di Papua sebelum ia turun dari jabatannya pada November mendatang. “Ini perlu ditindaklanjuti sebelum presiden turun jabatan. Presiden perlu menyelesaikan kasus – kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua,” tulis juru bicara TPNPB, Sebby Sembom, Rabu malam (31/7).

Pasalnya selama ini presiden ganti presiden belum ada yang benar- benar serius menangani persoalan  HAM dan menuntaskan secara terbuka. Sebby mengutarakan bahwa perang yang dilakukan TPNPB di Papua dengan melibatkan 36 Kodap adalah perang gerilya.

Peran ini kata Sebby tidak akan pernah berhenti hingga pemerintah Indonesia  siap menyelesaikan masalah konflik bersenjata lewat perundingan Internasional dan akan dibuktikan siapa yang salah dan merebut hak – hak  masyarakat di Papua.

   “Masalah HAM akan terus ada dan satu solusinya adalah perundingan Internasional,” jelasnya. Dan disini Sebby juga menyampaikan kepada semua orang Papua terutama yang bekerja sebagai anggota TNI agar jangan menjadi penghianat bangsa.

  “Kami sudah cukup banyak mengetahui dan memiliki bukti pembunuhan dilakukan secara cepat atau lambat akan diadili oleh orang Papua sendiri,” tutupnya. (ade/tri)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version