Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Seorang Penjaga Kios Tewas dengan Tujuh Luka Bacok

JAYAPURA – Pasca digrebeknya markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan menewaskan dua orang saat itu, kejadian lain terjadi pada Rabu (2/8). Kali ini seorang warga sipil tewas dengan sejumlah luka bacok.

Korban bernama Matius Ropa yang keseharian menjaga kios sembako dan pakaian bekas. Ia meninggal dengan tujuh luka bacok di tubuhnya. Dan meski sempat dilarikan ke rumah sakit namun dengan banyaknya luka akhirnya nyawanya tak tertolong. Korban mengalami luka parah di bagian perut dan dahi kiri. 

Aksi ini sama persis dengan beberapa kasus sebelumnya yang menimpa penjaga kios dimana diserang tiba-tiba oleh orang tak dikenal. Kasus tersebut kini tengah ditelusuri oleh Polres Yahukimo. Korban sendiri tinggal di Jln. Statistik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kabid Humas Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan peristiwa tersebut. Kabid Humas menjelaskan bahwa kejadian itu diketahui sekira pukul 11.15 WIT oleh personel melalui HT bahwa ada seorang warga yang menjadi korban penganiayaan. Saat itu juga anggota Polisi langsung bergeser ke TKP.

Baca Juga :  Bupati Terpilih Nahor Nekwek Janji Lakukan Pemulihan

“Saat personel di perjalanan menuju TKP, kemudian mendapat informasi bahwa korban telah dibawa menuju RSUD Dekai oleh seorang saksi yakni RM (47),” ujar Benny. Kaplres Yahukimo, AKBP Arief Kristanto menambahkan bahwa pada tubuh korban ditemukan tujuh luka akibat benda tajam. Sayangnya, ketika korban tiba di rumah sakit, keadaannya sudah sangat kritis dan nyawa tidak dapat diselamatkan.

“Ketika personel tiba di TKP, pelaku tidak ditemukan. Oleh karena itu, mereka sedang melakukan penelusuran dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu kronologi kejadian secara lebih mendalam,” ucapnya.

Pada proses olah TKP, personel menemukan beberapa barang bukti antara lain berupa satu buah bilah parang tanpa gagang, satu buah sarung sangkur berwarna hitam, satu buah sendal merk Ando berwarna hitam hijau dengan bercak darah, satu buah batang kayu, satu lembar baju berwarna hitam dengan corak merah putih dan bercak darah, satu lembar celana panjang training berwarna hitam, serta satu lembar dalaman pria berwarna hitam.

Baca Juga :  Wagub Apresiasi Pengabdian Hery Dosinaen

“Selanjutnya, saksi-saksi akan diperiksa untuk memberikan keterangan yang lebih jelas mengenai kejadian tersebut. Selain itu, sebuah Laporan Polisi (LP) juga telah dibuat dan dilaporkan kepada pimpinan,” tambah Kapolres.

AKBP Arief manyampaikan, pihaknya akan melanjutkan penyelidikan untuk mencari keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui identitas pelaku. Mereka juga akan berkoordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur. “Tim sedang menyelidiki, semoga bisa segera diungkap,” imbuh Kapolres.

Informasi lain menyebut bahwa saat itu ada 6 orang yang tak dikenal datang ke kios dan 2 diantaranya langsung menganiaya korban menggunakan senjata tajam parang dan pisau di bagian perut dan dahi. Korban sempat berupaya melarikan diri ke arah belakang namun ia dikejar oleh pelaku dan kembali ditusuk di bagian perut hingga mengalami luka serius kemudian meninggal. (ade/wen)

JAYAPURA – Pasca digrebeknya markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan menewaskan dua orang saat itu, kejadian lain terjadi pada Rabu (2/8). Kali ini seorang warga sipil tewas dengan sejumlah luka bacok.

Korban bernama Matius Ropa yang keseharian menjaga kios sembako dan pakaian bekas. Ia meninggal dengan tujuh luka bacok di tubuhnya. Dan meski sempat dilarikan ke rumah sakit namun dengan banyaknya luka akhirnya nyawanya tak tertolong. Korban mengalami luka parah di bagian perut dan dahi kiri. 

Aksi ini sama persis dengan beberapa kasus sebelumnya yang menimpa penjaga kios dimana diserang tiba-tiba oleh orang tak dikenal. Kasus tersebut kini tengah ditelusuri oleh Polres Yahukimo. Korban sendiri tinggal di Jln. Statistik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kabid Humas Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan peristiwa tersebut. Kabid Humas menjelaskan bahwa kejadian itu diketahui sekira pukul 11.15 WIT oleh personel melalui HT bahwa ada seorang warga yang menjadi korban penganiayaan. Saat itu juga anggota Polisi langsung bergeser ke TKP.

Baca Juga :  Proses Hukum Kasus Mutilasi Harus Sidang di Pengadilan Umum

“Saat personel di perjalanan menuju TKP, kemudian mendapat informasi bahwa korban telah dibawa menuju RSUD Dekai oleh seorang saksi yakni RM (47),” ujar Benny. Kaplres Yahukimo, AKBP Arief Kristanto menambahkan bahwa pada tubuh korban ditemukan tujuh luka akibat benda tajam. Sayangnya, ketika korban tiba di rumah sakit, keadaannya sudah sangat kritis dan nyawa tidak dapat diselamatkan.

“Ketika personel tiba di TKP, pelaku tidak ditemukan. Oleh karena itu, mereka sedang melakukan penelusuran dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu kronologi kejadian secara lebih mendalam,” ucapnya.

Pada proses olah TKP, personel menemukan beberapa barang bukti antara lain berupa satu buah bilah parang tanpa gagang, satu buah sarung sangkur berwarna hitam, satu buah sendal merk Ando berwarna hitam hijau dengan bercak darah, satu buah batang kayu, satu lembar baju berwarna hitam dengan corak merah putih dan bercak darah, satu lembar celana panjang training berwarna hitam, serta satu lembar dalaman pria berwarna hitam.

Baca Juga :  Motte Akui Ada Dua Kampung Fiktif

“Selanjutnya, saksi-saksi akan diperiksa untuk memberikan keterangan yang lebih jelas mengenai kejadian tersebut. Selain itu, sebuah Laporan Polisi (LP) juga telah dibuat dan dilaporkan kepada pimpinan,” tambah Kapolres.

AKBP Arief manyampaikan, pihaknya akan melanjutkan penyelidikan untuk mencari keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui identitas pelaku. Mereka juga akan berkoordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur. “Tim sedang menyelidiki, semoga bisa segera diungkap,” imbuh Kapolres.

Informasi lain menyebut bahwa saat itu ada 6 orang yang tak dikenal datang ke kios dan 2 diantaranya langsung menganiaya korban menggunakan senjata tajam parang dan pisau di bagian perut dan dahi. Korban sempat berupaya melarikan diri ke arah belakang namun ia dikejar oleh pelaku dan kembali ditusuk di bagian perut hingga mengalami luka serius kemudian meninggal. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya