Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Butuh Waktu Mengungkap Pelaku Penembakan

*Pelaku Masih Mengaku Sebagai Tentara Hutan

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengaku, butuh waktu untuk mengungkap pelaku penembakan 3 warga sipil yang terjadi di Intan Jaya sepanjang mei tahun 2020.

Sebagaimana rentetan penembakan tersebut terjadi pada Jumat (22/5), dimana dua tenaga medis yang tergabung dalam tim Gugus Tugas Covid-19 ditembak di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya. Akibat penembakan itu, Heniko Somou, pegawai Kesehatan Kabupaten Intan Jaya gugur dengan luka tembak di bagian paha. Sementara rekannya Almelek Bagau yang juga pegawai Kesehatan Kabupaten Intan Jaya tertembak di bagian kaki dan mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Terakhir, seorang warga setempat yang diketahui bernama Yunus Sani (40), ditembak Jumat (29/5) di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.

Baca Juga :  Shio Kelinci Air Miliki Lima Makna Baik

“Mereka (pelaku) ini sementara masih mengakui sebagai tentara hutan. Saya perlu waktu sedikit untuk bisa mengungkap kelompok ini,” ucap Kapolda saat press conference penangkapan anggota KKB di wilayah  Timika dan Puncak Jaya di Rastasamara Polda Papua, Selasa (2/7).

Sebagaimana yang disoroti selama ini lanjut Kapolda, kelompok besar pimpinan Lekagak Telenggen yang mengaku sebagai pimpinan KKB. Namun kelompok ini masih berada di Tembagapura.

“Kelompok yang ada di Intan Jaya ini akan kami cek kembali. Termasuk apakah ada  relevansi dengan perkuatan 3 pucuk senjata api yang dirampas di salah satu Pos di Kabupaten Paniai  beberapa waktu lalu,” terangnya.

Adapun di Intan Jaya saat ini lanjut Kapolda, sudah ada satuan tugas yang tergabung dalam operasi  penegakan hukum yakni Satuan Tugas Pinang Siri.

Baca Juga :  Jemput Lansia yang Mau Divaksin Pakai Gojek

“Nanti kita sinergi cepat untuk menempatkan lagi satuan tugas Nemangkawi untuk  bersinergi dengan anggota yang ada di sana,” tuturnya.

Dikatakan, penempatan anggota demi menjalankan tugas penegakan hukum terkait dengan beberapa kejadian yang terjadi di Intan Jaya. Sebagaimana anggota melakukan upaya-upaya penegakan hukum melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku. (fia/nat)

*Pelaku Masih Mengaku Sebagai Tentara Hutan

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengaku, butuh waktu untuk mengungkap pelaku penembakan 3 warga sipil yang terjadi di Intan Jaya sepanjang mei tahun 2020.

Sebagaimana rentetan penembakan tersebut terjadi pada Jumat (22/5), dimana dua tenaga medis yang tergabung dalam tim Gugus Tugas Covid-19 ditembak di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya. Akibat penembakan itu, Heniko Somou, pegawai Kesehatan Kabupaten Intan Jaya gugur dengan luka tembak di bagian paha. Sementara rekannya Almelek Bagau yang juga pegawai Kesehatan Kabupaten Intan Jaya tertembak di bagian kaki dan mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Terakhir, seorang warga setempat yang diketahui bernama Yunus Sani (40), ditembak Jumat (29/5) di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.

Baca Juga :  Di Yalimo tidak Menggunakan Sistem Noken

“Mereka (pelaku) ini sementara masih mengakui sebagai tentara hutan. Saya perlu waktu sedikit untuk bisa mengungkap kelompok ini,” ucap Kapolda saat press conference penangkapan anggota KKB di wilayah  Timika dan Puncak Jaya di Rastasamara Polda Papua, Selasa (2/7).

Sebagaimana yang disoroti selama ini lanjut Kapolda, kelompok besar pimpinan Lekagak Telenggen yang mengaku sebagai pimpinan KKB. Namun kelompok ini masih berada di Tembagapura.

“Kelompok yang ada di Intan Jaya ini akan kami cek kembali. Termasuk apakah ada  relevansi dengan perkuatan 3 pucuk senjata api yang dirampas di salah satu Pos di Kabupaten Paniai  beberapa waktu lalu,” terangnya.

Adapun di Intan Jaya saat ini lanjut Kapolda, sudah ada satuan tugas yang tergabung dalam operasi  penegakan hukum yakni Satuan Tugas Pinang Siri.

Baca Juga :  Jemput Lansia yang Mau Divaksin Pakai Gojek

“Nanti kita sinergi cepat untuk menempatkan lagi satuan tugas Nemangkawi untuk  bersinergi dengan anggota yang ada di sana,” tuturnya.

Dikatakan, penempatan anggota demi menjalankan tugas penegakan hukum terkait dengan beberapa kejadian yang terjadi di Intan Jaya. Sebagaimana anggota melakukan upaya-upaya penegakan hukum melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya