Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Jemput Lansia yang Mau Divaksin Pakai Gojek

Bisa Apa Dokter Jack di RSUP NTB

Pengendara gojek mengajak lansia di Kota Mataram untuk melakukan vaksinasi di RSUP NTB pekan lalu.

Inovasi di bidang kesehatan terus dihadirkan Direktur RSUP NTB dr. HL Herman Mahaputra. Salah satunya adalah dengan menggandeng Gojek untuk mempercepat proses vaksinasi Lansia di Kota Mataram dan beberapa daerah lainnya. Berikut laporannya.

HAMDANI WATHONI, Mataram

Inovasi Dokter Jack, sapaan Direktur RSUP NTB seolah tak ada habisnya. Belum genap sebulan ia menjabat, ia sudah menghadirkan berbagai perubahan dan inovasi di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi NTB.

Yang terbaru, yang dilakukan Dokter Jack adalah menggandeng Gojek untuk mempercepat proses vaksinasi bagi Lansia. “Kami bermitra dengan Gojek untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi. Gojek ini merupakan salah satu alat transportasi yang ada di mana-mana. Maka, untuk menyentuh kaum Lansia dibutuhkan mediator,” kata dia kepada Lombok Post, Senin (12/4).

Menggandeng para pengendara Gojek, Dokter Jack akan meminta mereka untuk mengajak satu Lansia datang ke RSUP NTB. Pengendara Gojek akan memberikan kemudahan bagi Lansia. Setiap pengendara akan diminta membawa seorang Lansia ke rumah sakit. Kemudian mereka juga akan mendapatkan vaksinasi. Sehingga dalam sekali dayung atau satu kali proses ada dua orang sekaligus yang divaksin yakni Lansia dan layanan publik.

“Kami minta sebanyak mungkin pegendara dan Lansia divaksin. Membantu merealisasikan target vaksinasi yang masih kurang di Kota Mataram. Kami membantu cakupan itu. Salah satunya melibatkan teman-teman Gojek,” jelasnya.

Baca Juga :  Jangan Lagi Bakar Hutan Untuk Bercocok Tanam!

Diketahui, vaksinasi bagi Lansia di Kota Mataram baru mencapai 69,45 persen. Vaksinasi bagi Lansia harus segera dikebut mengingat mereka rentan terpapar Korona. Begitu juga dengan para pengendara Gojek, mereka rentan tertular dan menularkan karena berinteraksi dengan semua orang.

“Mereka dalam waktu sejam saja bisa membawa orang yang berbeda. Maka mereka berpotensi tertular dan menularkan sehingga ketika divaksin, siapapun konsumennya nanti bisa lebih aman,” lanjutnya.

Kehadiran Gojek sangat penting. Karena mereka membantu menggerakkan roda ekonomi dan sektor lainnya. Maka, RSUP NTB tidak hanya menjalin kerja sama terkait vaksinasi. Tetapi juga menjalin kerja sama terkait pembentukan Province Command Center (PCC).

Kehadiran PCC ini untuk memfasilitasi seluruh PSC yang ada di rumah sakit di Nusa Tenggara Barat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan on call. PSC akan mengintegrasikan PSC se-kabupaten kota di NTB untuk memberikan layakan kepada masyarakat.

“Supaya lebih mudah akses pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan satu poros. Nanti porosnya di RSUD Provinsi NTB,” terang mantan Direktur RSUD Kota Mataram itu.

Baca Juga :  Punya Hak Pilih, Pastikan Terdaftar Dalam DPT

Yang tak kalah menarik, Dokter Jack berencana membekali pengendara Gojek dengan ilmu Bantuan Hidup Dasar (BHD). Ini akan bermanfaat seandainya ada kecelakaan di jalan raya, para pengendara Gojek bisa membantu warga.

Bahkan, ia akan mengkolaborasikan aplikasi yang ada di Gojek agar terintergasi dengan PCC. Sehingga petugas rumah sakit di manapun berada bisa mengirim tenaga kesehatan ke lokasi yang dibutuhkan.

Misalnya ketika ada butuh layanan di Lombok Utara atau Lombok Tengah, masyarakat bisa mengakses PCC. Nanti PCC yang akan mengkoordinasikan dengan PSC kabupaten kota di NTB.

“Kuncinya adalah kami ingin memberikan akses layanan kesehatan seluas-luasnya kepada masyarakat. Dengan prinsip layanan tersebut harus mudah,” paparnya.

Ini yang mendasari Dokter Jack membuka pintu masuk sebelah samping ke IGD RSUP NTB. Sehingga jalur masuk warga tidak lagi berputar mengelilingi rumah sakit. Melainkan bisa masuk lewat pintu sebelah selatan. “Jangan warga dibuat bingung,” cetusnya.

Dokter Jack juga mengaku sudah melapor ke Gubernur. Kaitannya dengan rencana membangun IGD yang terbesar di NTB. IGD ini akan ada MRI, CT-Scan, laboratorium, kamar operasi serta fasilitas lainnya. “Kami akan bahas dengan konsultan dan siap mencari sumber pendanaan,” tandasnya. (*/r3/JPG)

Bisa Apa Dokter Jack di RSUP NTB

Pengendara gojek mengajak lansia di Kota Mataram untuk melakukan vaksinasi di RSUP NTB pekan lalu.

Inovasi di bidang kesehatan terus dihadirkan Direktur RSUP NTB dr. HL Herman Mahaputra. Salah satunya adalah dengan menggandeng Gojek untuk mempercepat proses vaksinasi Lansia di Kota Mataram dan beberapa daerah lainnya. Berikut laporannya.

HAMDANI WATHONI, Mataram

Inovasi Dokter Jack, sapaan Direktur RSUP NTB seolah tak ada habisnya. Belum genap sebulan ia menjabat, ia sudah menghadirkan berbagai perubahan dan inovasi di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi NTB.

Yang terbaru, yang dilakukan Dokter Jack adalah menggandeng Gojek untuk mempercepat proses vaksinasi bagi Lansia. “Kami bermitra dengan Gojek untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi. Gojek ini merupakan salah satu alat transportasi yang ada di mana-mana. Maka, untuk menyentuh kaum Lansia dibutuhkan mediator,” kata dia kepada Lombok Post, Senin (12/4).

Menggandeng para pengendara Gojek, Dokter Jack akan meminta mereka untuk mengajak satu Lansia datang ke RSUP NTB. Pengendara Gojek akan memberikan kemudahan bagi Lansia. Setiap pengendara akan diminta membawa seorang Lansia ke rumah sakit. Kemudian mereka juga akan mendapatkan vaksinasi. Sehingga dalam sekali dayung atau satu kali proses ada dua orang sekaligus yang divaksin yakni Lansia dan layanan publik.

“Kami minta sebanyak mungkin pegendara dan Lansia divaksin. Membantu merealisasikan target vaksinasi yang masih kurang di Kota Mataram. Kami membantu cakupan itu. Salah satunya melibatkan teman-teman Gojek,” jelasnya.

Baca Juga :  Reuni di Pantai Hamadi, Seorang Remaja Diduga Diperkosa

Diketahui, vaksinasi bagi Lansia di Kota Mataram baru mencapai 69,45 persen. Vaksinasi bagi Lansia harus segera dikebut mengingat mereka rentan terpapar Korona. Begitu juga dengan para pengendara Gojek, mereka rentan tertular dan menularkan karena berinteraksi dengan semua orang.

“Mereka dalam waktu sejam saja bisa membawa orang yang berbeda. Maka mereka berpotensi tertular dan menularkan sehingga ketika divaksin, siapapun konsumennya nanti bisa lebih aman,” lanjutnya.

Kehadiran Gojek sangat penting. Karena mereka membantu menggerakkan roda ekonomi dan sektor lainnya. Maka, RSUP NTB tidak hanya menjalin kerja sama terkait vaksinasi. Tetapi juga menjalin kerja sama terkait pembentukan Province Command Center (PCC).

Kehadiran PCC ini untuk memfasilitasi seluruh PSC yang ada di rumah sakit di Nusa Tenggara Barat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan on call. PSC akan mengintegrasikan PSC se-kabupaten kota di NTB untuk memberikan layakan kepada masyarakat.

“Supaya lebih mudah akses pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan satu poros. Nanti porosnya di RSUD Provinsi NTB,” terang mantan Direktur RSUD Kota Mataram itu.

Baca Juga :  Hadapi Pandemi, Warga Masih Butuh Bantuan

Yang tak kalah menarik, Dokter Jack berencana membekali pengendara Gojek dengan ilmu Bantuan Hidup Dasar (BHD). Ini akan bermanfaat seandainya ada kecelakaan di jalan raya, para pengendara Gojek bisa membantu warga.

Bahkan, ia akan mengkolaborasikan aplikasi yang ada di Gojek agar terintergasi dengan PCC. Sehingga petugas rumah sakit di manapun berada bisa mengirim tenaga kesehatan ke lokasi yang dibutuhkan.

Misalnya ketika ada butuh layanan di Lombok Utara atau Lombok Tengah, masyarakat bisa mengakses PCC. Nanti PCC yang akan mengkoordinasikan dengan PSC kabupaten kota di NTB.

“Kuncinya adalah kami ingin memberikan akses layanan kesehatan seluas-luasnya kepada masyarakat. Dengan prinsip layanan tersebut harus mudah,” paparnya.

Ini yang mendasari Dokter Jack membuka pintu masuk sebelah samping ke IGD RSUP NTB. Sehingga jalur masuk warga tidak lagi berputar mengelilingi rumah sakit. Melainkan bisa masuk lewat pintu sebelah selatan. “Jangan warga dibuat bingung,” cetusnya.

Dokter Jack juga mengaku sudah melapor ke Gubernur. Kaitannya dengan rencana membangun IGD yang terbesar di NTB. IGD ini akan ada MRI, CT-Scan, laboratorium, kamar operasi serta fasilitas lainnya. “Kami akan bahas dengan konsultan dan siap mencari sumber pendanaan,” tandasnya. (*/r3/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya