Sementara Kapolres Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto, mengungkapkan bahwa terdapat dugaan kuat pelaku pembunuhan terhadap seorang warga sipil bernama La Jahari (51) adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo. Kejadian tragis ini terjadi pada Kamis (30/1) di Jalan Gunung, tepatnya di Jembatan Agung Mulia, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
” Diduga pelaku penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia merupakan KKB Kodap XVI Yahukimo,” ujar AKBP Heru dalam keterangan tertulis kepada awak media, Jumat (31/1).
Saat ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Yahukimo bersama tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (30/1) sekitar pukul 16.00 WIT. Saat itu, korban La Jahari tengah mengantarkan barang dagangannya ke arah Bandara Dekai, Yahukimo. Ia berangkat bersama seorang warga Orang Asli Papua (OAP) yang saat ini masih dalam penyelidikan. Diketahui, individu tersebut sudah lama mengenal korban, namun baru pertama kali datang ke rumahnya. Selain itu, korban tidak membawa ponsel saat meninggalkan rumah.
Sementara Kapolres Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto, mengungkapkan bahwa terdapat dugaan kuat pelaku pembunuhan terhadap seorang warga sipil bernama La Jahari (51) adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo. Kejadian tragis ini terjadi pada Kamis (30/1) di Jalan Gunung, tepatnya di Jembatan Agung Mulia, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
” Diduga pelaku penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia merupakan KKB Kodap XVI Yahukimo,” ujar AKBP Heru dalam keterangan tertulis kepada awak media, Jumat (31/1).
Saat ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Yahukimo bersama tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (30/1) sekitar pukul 16.00 WIT. Saat itu, korban La Jahari tengah mengantarkan barang dagangannya ke arah Bandara Dekai, Yahukimo. Ia berangkat bersama seorang warga Orang Asli Papua (OAP) yang saat ini masih dalam penyelidikan. Diketahui, individu tersebut sudah lama mengenal korban, namun baru pertama kali datang ke rumahnya. Selain itu, korban tidak membawa ponsel saat meninggalkan rumah.
