Wednesday, October 16, 2024
28.7 C
Jayapura

Dipastikan Meninggal Karena Serangan Jantung

MERAUKE– Calon Wakil Gubernur Papua Selatan nomor urut 1, Petrus Safan meninggal dunia di RSUD Merauke Sabtu (28/9) sekitar pukul 15.30 WIT. Petrus Safan meninggal dunia di ruang ICCU setelah sebelumnya dirawat selama 2 hari di Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSBP) Merauke.

Apa sebenarnya penyebab kematian dari almarhum Petrus Safan tersebut? Direktur RSUD Merauke melalui Kabid Pelayanan RSUID Merauke dr. Mareyke Kulang ditemui media ini di ruang kerjanya memastikan jika almarhum meninggal karena serangan jantung.

‘’Almarhum Bapak Petrus Safan meninggal karena serangan jantung,’’ kata Mareyke Kulang di ruang kerjanya, Senin (30/9). Kulang menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan dari calon wakil gubernur Papua Selatan Petrus Safan tersebut normal baik Eco genetiknya normal, EKG juga normal. Meski semuanya dalam keadaan normal namun serangan jantung yang dialami almarhum tersebut bersifat sillent killer.

Baca Juga :  Pastikan Tak Ada Korban Jiwa di Amuma

‘’Jadi tidak bisa diprediksi akan mendapatkan serangan jantung, walaupun pemeriksana normal tapi namanya setemmi tidak bisa diprediksi karena silent killer,’’ terangnya.

Namun dengan riwayat penyakit lanjut dia, dimana almarhum ada riwayat hipertensi,kemudian pradiabetik, dan low kolesterol normal.

‘’Dengan riwayat penyakit itu, kedepannya itu pasti ada potensi serangan jantung,’’ katanya.

Mareyke menjelaskan dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap seluruh Paslon saat itu, dokter memberikan dokter edukasi kepada setiap pasien.

‘’Setiap pasien yang ada faktor resiko tetap kita edukasi untuk berobat. Karena memang untuk faktor-faktor resiko itu dia 100 persen akan kearah ke jantung. Hanya ketika kita edukasi ke pasien, tentu akan membantu dia supaya resikonya itu bisa diminimalkan. Ketika dia berobat rutin it mencegah jantung. Tapi sekali lagi, kendati kemarin pemeriksaan baik semua tapi untuk stemi akut infark miokard itu tidak bisa diprediksi karena itu sillent killer,’’ tandasnya.

Baca Juga :  Kantor PT IJS Dimasuki Maling, HP dan Uang Rp 2,6 Juta Raib

MERAUKE– Calon Wakil Gubernur Papua Selatan nomor urut 1, Petrus Safan meninggal dunia di RSUD Merauke Sabtu (28/9) sekitar pukul 15.30 WIT. Petrus Safan meninggal dunia di ruang ICCU setelah sebelumnya dirawat selama 2 hari di Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSBP) Merauke.

Apa sebenarnya penyebab kematian dari almarhum Petrus Safan tersebut? Direktur RSUD Merauke melalui Kabid Pelayanan RSUID Merauke dr. Mareyke Kulang ditemui media ini di ruang kerjanya memastikan jika almarhum meninggal karena serangan jantung.

‘’Almarhum Bapak Petrus Safan meninggal karena serangan jantung,’’ kata Mareyke Kulang di ruang kerjanya, Senin (30/9). Kulang menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan dari calon wakil gubernur Papua Selatan Petrus Safan tersebut normal baik Eco genetiknya normal, EKG juga normal. Meski semuanya dalam keadaan normal namun serangan jantung yang dialami almarhum tersebut bersifat sillent killer.

Baca Juga :  Persipura Datangkan Mamadou Samassa

‘’Jadi tidak bisa diprediksi akan mendapatkan serangan jantung, walaupun pemeriksana normal tapi namanya setemmi tidak bisa diprediksi karena silent killer,’’ terangnya.

Namun dengan riwayat penyakit lanjut dia, dimana almarhum ada riwayat hipertensi,kemudian pradiabetik, dan low kolesterol normal.

‘’Dengan riwayat penyakit itu, kedepannya itu pasti ada potensi serangan jantung,’’ katanya.

Mareyke menjelaskan dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap seluruh Paslon saat itu, dokter memberikan dokter edukasi kepada setiap pasien.

‘’Setiap pasien yang ada faktor resiko tetap kita edukasi untuk berobat. Karena memang untuk faktor-faktor resiko itu dia 100 persen akan kearah ke jantung. Hanya ketika kita edukasi ke pasien, tentu akan membantu dia supaya resikonya itu bisa diminimalkan. Ketika dia berobat rutin it mencegah jantung. Tapi sekali lagi, kendati kemarin pemeriksaan baik semua tapi untuk stemi akut infark miokard itu tidak bisa diprediksi karena itu sillent killer,’’ tandasnya.

Baca Juga :  Satrada 244 Jadi Mata dan Telinga untuk Menjaga Kedaulatan Negara di Udara

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/