Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Tidak Perlu Merasa Malu, Sesama Pemimpin harus Saling Mendukung

 

 Costant Karma: Melanggar Etika Pemerintahan, Pejabat Gubernur yang Ditunjuk Meminta Gubernur Devinitif Pilihan Rakyat Mundur
JAYAPURA – Adanya pernyataan keras dari Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw yang meminta Gubenur Lukas Enembe mundur dari jabatannya oleh mantan Pj. Karma Konstan Gubernur Papua.
Etika pemerintahan, tidak dapat dilakukan seorang penjabat Gubenur agar Gubernur devinitif mundur dari jabatannya, meskipun statusnya tersangka, etika dalam pemerintahannya tidak seperti itu, ” ungka Costant Karma kepada Ceposonline.com kemarin.

Sebagaimana video dan berita yang viral dan beredar di media sosial, panjabat Gubenur Papua Barat Paulus Waterpauw telah melayangkan somasi kepada PH Gubernur Papua. Tidak itu saja, Paulus juga dengan tegas meminta agar Gubernur Papua Lukas Enembe mundur dari jabatannya karena terkait kasus korupsi yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Baca Juga :  Kandas di Gelora Bung Tomo

Mantan Birokrat senior ini mengatakan, jika Pj Gubernur Papua Barat mensomasi Penasihat Hukum (PH)Gubernur Papua, Silahkan saja, karena kedudukan PH berbeda dengan kedudukan dan jabatan Gubernur.

” Dalam pemerintahan, ada etika pemerintahan. Tidak etis pejabat Gubernur yang ditunjuk untuk mundur menjadi gubernur definitif yang dipilih oleh rakyat dalam proses demokrasi dan sistem politik di negara ini, kita juga perlu memberikan pendidikan politik yang baik kepada rakyat,” ujarnya.

Dikatakan, semua rakyat Papua menghargai gubernur, sekalipun dia tersangkut kasus hukum.” Sampai apabila ada keputusan hukum terhadap gubenur, kita juga perlu menghormati keputusan hukum tersebut,” ungkap Karma.

Disampaikan, kasus hukum yang menimpa Gubenur Papua tidak perlu membuat Pejabat Gubernur Papua merasa malu. Kita semua prihatin, tapi tidak perlu sampai merasa malu. Biasa saja, karena kasus seperti ini terjadi juga pada banyak orang, banyak pejabat, bukan hanya Lukas Enembe,” juga menambahkan bahwa situasi dan kondisi yang terjadi demikian tidak harus merasa malu tetapi memberikan dukungan dengan menghargai proses hukum yang ada.

Baca Juga :  Kapolresta: Tak Perlu Memaksakan Kehendak!

Dikatakan, terlepas dari kekurangan dan berbagai masalah, termasuk masalah hukum yang dihadapi Lukas Enembe, tetap menghormatinya sebagai Gubernur Papua yang dipilih langsung oleh rakyat Papua.

” Sama halnya juga kita menghargai dan menghormati Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat. Mereka ini pemimipin-pimimpin kita di Tanah Papua. Semua kita hargai dan hormati. Sesama pemimpin tidak perlu saling menjatuhkan,” tulisnya. (Ist/lus)

 

 

 Costant Karma: Melanggar Etika Pemerintahan, Pejabat Gubernur yang Ditunjuk Meminta Gubernur Devinitif Pilihan Rakyat Mundur
JAYAPURA – Adanya pernyataan keras dari Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw yang meminta Gubenur Lukas Enembe mundur dari jabatannya oleh mantan Pj. Karma Konstan Gubernur Papua.
Etika pemerintahan, tidak dapat dilakukan seorang penjabat Gubenur agar Gubernur devinitif mundur dari jabatannya, meskipun statusnya tersangka, etika dalam pemerintahannya tidak seperti itu, ” ungka Costant Karma kepada Ceposonline.com kemarin.

Sebagaimana video dan berita yang viral dan beredar di media sosial, panjabat Gubenur Papua Barat Paulus Waterpauw telah melayangkan somasi kepada PH Gubernur Papua. Tidak itu saja, Paulus juga dengan tegas meminta agar Gubernur Papua Lukas Enembe mundur dari jabatannya karena terkait kasus korupsi yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Baca Juga :  Remaja Pengedar Ganja Lintas Kabupaten Ditangkap

Mantan Birokrat senior ini mengatakan, jika Pj Gubernur Papua Barat mensomasi Penasihat Hukum (PH)Gubernur Papua, Silahkan saja, karena kedudukan PH berbeda dengan kedudukan dan jabatan Gubernur.

” Dalam pemerintahan, ada etika pemerintahan. Tidak etis pejabat Gubernur yang ditunjuk untuk mundur menjadi gubernur definitif yang dipilih oleh rakyat dalam proses demokrasi dan sistem politik di negara ini, kita juga perlu memberikan pendidikan politik yang baik kepada rakyat,” ujarnya.

Dikatakan, semua rakyat Papua menghargai gubernur, sekalipun dia tersangkut kasus hukum.” Sampai apabila ada keputusan hukum terhadap gubenur, kita juga perlu menghormati keputusan hukum tersebut,” ungkap Karma.

Disampaikan, kasus hukum yang menimpa Gubenur Papua tidak perlu membuat Pejabat Gubernur Papua merasa malu. Kita semua prihatin, tapi tidak perlu sampai merasa malu. Biasa saja, karena kasus seperti ini terjadi juga pada banyak orang, banyak pejabat, bukan hanya Lukas Enembe,” juga menambahkan bahwa situasi dan kondisi yang terjadi demikian tidak harus merasa malu tetapi memberikan dukungan dengan menghargai proses hukum yang ada.

Baca Juga :  Pertanyakan Hasil Penyidikan Kebakaran Mobil

Dikatakan, terlepas dari kekurangan dan berbagai masalah, termasuk masalah hukum yang dihadapi Lukas Enembe, tetap menghormatinya sebagai Gubernur Papua yang dipilih langsung oleh rakyat Papua.

” Sama halnya juga kita menghargai dan menghormati Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat. Mereka ini pemimipin-pimimpin kita di Tanah Papua. Semua kita hargai dan hormati. Sesama pemimpin tidak perlu saling menjatuhkan,” tulisnya. (Ist/lus)

 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya