Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Dir RSUD: Apapun yang Terjadi Tidak Bisa Menolak Pasien

JAYAPURA  Dokter spesialis dan sub-spesialis tidak lagi melakukan pelayanan di Poliklinik rumah sakit milik pemerintah daerah, yaitu RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura.

Kendati demikian, pelayanan di rumah sakit khususnya di RSUD Jayapura tetap berjalan seperti biasa. Bahkan, beberapa pasien yang datang ke RS Jayapura mengaku belum tahu persoalan yang terjadi.

Seorang keluarga pasien, Martin mengaku, ia ke rumah sakit mengantar istrinya melahirkan. Selama berada di rumah sakit, tak ada kendala yang dihadapi kecuali kesulitan di kartu BPJS.

“Untuk regisitrasi dan pelayanan tidak ada masalah, hanya saja. Dikarenakan kita tidak punya kartu BPJS, sehingga kesulitan di pembiayaan,” ucap warga Tanjung Ria.

Ia mengaku belum tahu persoalan yang terjadi di rumah sakit, ia merasa pelayanan yang ia dapatkan sejauh ini tidak ada masalah.

“Hanya saja, kalau ada obat yang kurang kami belinya di luar,” ucapnya.

Pasien lainnya bernama Meka mengaku tidak bisa bertemu dengan dokter spesialis Urologi. Padahal, dirinya sudah dua hari  ke RSUD Jayapura untuk mengontrol ayahnya usai operasi ginjal.

“Kemarin (Kamis-red) datang, tetapi tidak ada pelayanan dari dokter spesialis,” terangnya.

Baca Juga :  Penahanan Lukas Enembe Tunggu Pemeriksaan Kesehatan

Kata Meka, ayahnya baru saja selesai menjalani operasi batu ginjal. Ia hendak bertemu dengan dokter spesialis Urologi untuk berkonsultasi atau kontrol guna melepas selang batu ginjal. Disarankan untuk berkonsultasi dengan perawat dan asisten dokter spesialis Urologi.

“Bapak saya kan habis operasi, sehingga melakukan kontrol rencananya mau lepas selang tetapi dari kemarin tidak ada pelayanan,” kata Meka.

Hal yang sama juga disampaikan Marselino, salah satu keluarga pasien mengaku, dalam pelayanan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dok II, ia tak mengalami kendala apapun.

“Pelayanan berjalan seperti biasa, semua tahapannya lancar sekalipun kita harus tunggu,” ucapnya.

Istri Marselino sendiri merukan pasien rujukan dari Genyem, Kabupaten Jayapura. Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes menegaskan rumah sakit umum daerah jayapura tetap melakukan pelayanan kepada pasien seperti biasa.

“Apapun yang terjadi, tidak bisa menolak pasien,” tegas dr Aloysius saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Aloysius mengaku jika pihaknya sudah mengundang koordinator dokter spesialis dan komite medik dan putuskan pelayanan tetap jalan. Walaupun, satu dua dokter spesialias tidak datang.

Baca Juga :  Papua Raih Satu Piala Nomor Harapan di Ajang STG-XI

“Pelayanan UGD, laboratorium, farmasi, rawat inap, dan penunjang lainnya tetap berjalan,” kata Aloysius.

Terkait dengan persoalan yang sedang terjadi di tiga rumah sakit milik Pemda ini, dr Aloysius berharap Pemerintah Provinsi Papua segera mengambil langkah cepat agar aksi tuntutan para dokter spesialis ini tidak mengganggu pelayanan di RSUD Jayapura, RSUD Abepura, dan RS Jiwa Daerah Abepura.

Sekedar diketahui, buntut penyampaian aspirasi puluhan dokter spesialis di Jayapura pada Senin, (28/8) lalu. Dimana menuntut kenaikan nilai Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) berujung pada pemasangan pemberitahuan tidak dilakukannya pelayanan di tiga rumah sakit milik Provinsi Papua yakni RSUD Jayapura, RSUD Abepura, dan RS Jiwa Daerah Abepura.

Sejumlah spanduk berisi pemberitahuan tentang berhentinya pelayanan dari para dokter spesialis dan subspesialis pun terbentang, Kamis, (31/8) di pintu masuk RSUD Jayapura.

Sebelumnya, para dokter spesialis dan sub-spesialis yang ada di tiga Rumah Sakit milik Pemerimntah Daerah yakni RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJD Abepura, sampaikan aspirasinya di Kantor Gubernur, Senin (28/8). Mereka menuntut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). (fia/wen)

JAYAPURA  Dokter spesialis dan sub-spesialis tidak lagi melakukan pelayanan di Poliklinik rumah sakit milik pemerintah daerah, yaitu RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura.

Kendati demikian, pelayanan di rumah sakit khususnya di RSUD Jayapura tetap berjalan seperti biasa. Bahkan, beberapa pasien yang datang ke RS Jayapura mengaku belum tahu persoalan yang terjadi.

Seorang keluarga pasien, Martin mengaku, ia ke rumah sakit mengantar istrinya melahirkan. Selama berada di rumah sakit, tak ada kendala yang dihadapi kecuali kesulitan di kartu BPJS.

“Untuk regisitrasi dan pelayanan tidak ada masalah, hanya saja. Dikarenakan kita tidak punya kartu BPJS, sehingga kesulitan di pembiayaan,” ucap warga Tanjung Ria.

Ia mengaku belum tahu persoalan yang terjadi di rumah sakit, ia merasa pelayanan yang ia dapatkan sejauh ini tidak ada masalah.

“Hanya saja, kalau ada obat yang kurang kami belinya di luar,” ucapnya.

Pasien lainnya bernama Meka mengaku tidak bisa bertemu dengan dokter spesialis Urologi. Padahal, dirinya sudah dua hari  ke RSUD Jayapura untuk mengontrol ayahnya usai operasi ginjal.

“Kemarin (Kamis-red) datang, tetapi tidak ada pelayanan dari dokter spesialis,” terangnya.

Baca Juga :  Komnas HAM Minta Kapolda Segera Lakukan Penegakan Hukum

Kata Meka, ayahnya baru saja selesai menjalani operasi batu ginjal. Ia hendak bertemu dengan dokter spesialis Urologi untuk berkonsultasi atau kontrol guna melepas selang batu ginjal. Disarankan untuk berkonsultasi dengan perawat dan asisten dokter spesialis Urologi.

“Bapak saya kan habis operasi, sehingga melakukan kontrol rencananya mau lepas selang tetapi dari kemarin tidak ada pelayanan,” kata Meka.

Hal yang sama juga disampaikan Marselino, salah satu keluarga pasien mengaku, dalam pelayanan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dok II, ia tak mengalami kendala apapun.

“Pelayanan berjalan seperti biasa, semua tahapannya lancar sekalipun kita harus tunggu,” ucapnya.

Istri Marselino sendiri merukan pasien rujukan dari Genyem, Kabupaten Jayapura. Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes menegaskan rumah sakit umum daerah jayapura tetap melakukan pelayanan kepada pasien seperti biasa.

“Apapun yang terjadi, tidak bisa menolak pasien,” tegas dr Aloysius saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Aloysius mengaku jika pihaknya sudah mengundang koordinator dokter spesialis dan komite medik dan putuskan pelayanan tetap jalan. Walaupun, satu dua dokter spesialias tidak datang.

Baca Juga :  Papua Raih Satu Piala Nomor Harapan di Ajang STG-XI

“Pelayanan UGD, laboratorium, farmasi, rawat inap, dan penunjang lainnya tetap berjalan,” kata Aloysius.

Terkait dengan persoalan yang sedang terjadi di tiga rumah sakit milik Pemda ini, dr Aloysius berharap Pemerintah Provinsi Papua segera mengambil langkah cepat agar aksi tuntutan para dokter spesialis ini tidak mengganggu pelayanan di RSUD Jayapura, RSUD Abepura, dan RS Jiwa Daerah Abepura.

Sekedar diketahui, buntut penyampaian aspirasi puluhan dokter spesialis di Jayapura pada Senin, (28/8) lalu. Dimana menuntut kenaikan nilai Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) berujung pada pemasangan pemberitahuan tidak dilakukannya pelayanan di tiga rumah sakit milik Provinsi Papua yakni RSUD Jayapura, RSUD Abepura, dan RS Jiwa Daerah Abepura.

Sejumlah spanduk berisi pemberitahuan tentang berhentinya pelayanan dari para dokter spesialis dan subspesialis pun terbentang, Kamis, (31/8) di pintu masuk RSUD Jayapura.

Sebelumnya, para dokter spesialis dan sub-spesialis yang ada di tiga Rumah Sakit milik Pemerimntah Daerah yakni RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJD Abepura, sampaikan aspirasinya di Kantor Gubernur, Senin (28/8). Mereka menuntut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya