Friday, May 17, 2024
28.7 C
Jayapura

Konflik di Nabire Berakhir Damai

Kepala Suku Mee dan Moni Minta Pos Pengamanan di Wadio Ditambah, Langsung Direspon Kepolisian dan Pemerintah

NABIRE -Konflik antar warga di Wadio, Nabire akhirnya berhasil diselesaikan oleh Pemprov Papua tengah, Pemkab Nabire dan Polres Nabire. Perdamaian itu ditandai dengan pertemuan pihak-pihak yang bertikai dan disaksikan langsung oleh pemerintah dan kepolisian di Aula Wicaksana Leghawa Polres Nabire Senin (29/4) kemarin.

Pemerintah Provinsi Papua Tengah yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, Nenu Tabuni, dan Kepala Dinas Kebakaran dan penyelamatan, Penanggulangan bencana dan satpol PP, Victor Fun, Pemerintah Kabupaten Nabire yang diwakili oleh Kasatpol PP, Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, Pimpinan dan Anggota Majelis Rakyat Papua Tengah (MRPT), Kepala suku Mee dan Moni serta beberapa perwakilan tokoh pemuda dan Masyarakat.

Baca Juga :  Indonesia Raya Masih Berkumandang

‘’Kita baru saja melaksanakan kegiatan mediasi perdamaian pertikaian antar warga kemarin di Wadio. Mereka bersepakat dan nyatakan sikap bahwa permasalahan ini sudah selesai,’’ ungkap Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi kepada wartawan usai pertemuan di Aula Polres Nabire tadi malam.

Menurutnya, Dalam pertemuan itu, kedua kepala suku dengan tegas menyampaikan, pertikaian kemarin tidak mewakili suku tetapi oknum.

” Permasalahan kemarin dianggap permasalahan oknum, bukan melibatkan suku. Sekali lagi, bukan melibatkan suku, itu murni konflik antar oknum’’ tegasnya.

Pada pertemuan itu, Kedua Kepala suku meminta pihak kepolisian untuk menambah pos pengamanan di sekitara Wadio sehingga masyarakat yang berdomisili di Wadio merasa aman.

Hal itu langsung disetujui oleh Pemprov Papua Tengah, Pemkab Nabire dan pihak kepolisiaan untuk menambah pos baru.

’’ Di Pos itu akan hadir kepolisian, TNI dan Satpol PP. Pemkab Nabire sendiri sudah berjanji akan memberikan kendaraan patroli untuk Pos di Wadio,’’ ujar Wahyudi.

Baca Juga :  Pemprov Papua Tak Bisa Lagi Biayai Mahasiswa di Luar Negeri
Konflik antar warga di Wadio Nabire akhirnya diselesaikan secara damai di Aula Wicaksana Leghawa Polres Nabire Senin (29/4) kemarin. Penandatanganan kesepakatan perdamaian antar warga itu disaksikan oleh Pemprov Papua Tengah, Pemkab Nabire dan Kapolres Nabire AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, pimpinan MRPT, dan kepala suku Mee dan Moni. (foto: Theresia/Cenderawasih Pos)

Dalam rangka peningkatan Kamtibmas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Papua Tengah dan Polda Papua untuk menambah kekuatan pos pengamanan.

“Adapun titik-titik yang kita akan tempatkan personel tersebut adalah: di simpang Jepara II Nabire, Polsek Topo, Pos Siriwo di kilo 100. Pemprov Papua juga akan mengupayakan upaya penebalan di Polsek Mapia dan dan Polsek Kamuu Kabupaten Dogiyai sebagai pintu masuk ke tiga Kabupaten yaitu; Deiyai, Paniai dan Intan Jaya,’’ pungkasnya.

Disinggung soal Miras yang menjadi pemicu permasalahan tersebut menurut kapolres mengatakan kepolisian akan menertibkan dan perketat penjualannya sementara, Pemerintah Provinsi akan mengupayakan perda penanganan Miras sekaligus pemkab Nabire juga akan berupaya menghasilkan satu perda soal miras.(txt/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Kepala Suku Mee dan Moni Minta Pos Pengamanan di Wadio Ditambah, Langsung Direspon Kepolisian dan Pemerintah

NABIRE -Konflik antar warga di Wadio, Nabire akhirnya berhasil diselesaikan oleh Pemprov Papua tengah, Pemkab Nabire dan Polres Nabire. Perdamaian itu ditandai dengan pertemuan pihak-pihak yang bertikai dan disaksikan langsung oleh pemerintah dan kepolisian di Aula Wicaksana Leghawa Polres Nabire Senin (29/4) kemarin.

Pemerintah Provinsi Papua Tengah yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, Nenu Tabuni, dan Kepala Dinas Kebakaran dan penyelamatan, Penanggulangan bencana dan satpol PP, Victor Fun, Pemerintah Kabupaten Nabire yang diwakili oleh Kasatpol PP, Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, Pimpinan dan Anggota Majelis Rakyat Papua Tengah (MRPT), Kepala suku Mee dan Moni serta beberapa perwakilan tokoh pemuda dan Masyarakat.

Baca Juga :  Last Minute! Hekari United FC Putri Tumbangkan Tuan Rumah

‘’Kita baru saja melaksanakan kegiatan mediasi perdamaian pertikaian antar warga kemarin di Wadio. Mereka bersepakat dan nyatakan sikap bahwa permasalahan ini sudah selesai,’’ ungkap Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi kepada wartawan usai pertemuan di Aula Polres Nabire tadi malam.

Menurutnya, Dalam pertemuan itu, kedua kepala suku dengan tegas menyampaikan, pertikaian kemarin tidak mewakili suku tetapi oknum.

” Permasalahan kemarin dianggap permasalahan oknum, bukan melibatkan suku. Sekali lagi, bukan melibatkan suku, itu murni konflik antar oknum’’ tegasnya.

Pada pertemuan itu, Kedua Kepala suku meminta pihak kepolisian untuk menambah pos pengamanan di sekitara Wadio sehingga masyarakat yang berdomisili di Wadio merasa aman.

Hal itu langsung disetujui oleh Pemprov Papua Tengah, Pemkab Nabire dan pihak kepolisiaan untuk menambah pos baru.

’’ Di Pos itu akan hadir kepolisian, TNI dan Satpol PP. Pemkab Nabire sendiri sudah berjanji akan memberikan kendaraan patroli untuk Pos di Wadio,’’ ujar Wahyudi.

Baca Juga :  Deiyai Memanas
Konflik antar warga di Wadio Nabire akhirnya diselesaikan secara damai di Aula Wicaksana Leghawa Polres Nabire Senin (29/4) kemarin. Penandatanganan kesepakatan perdamaian antar warga itu disaksikan oleh Pemprov Papua Tengah, Pemkab Nabire dan Kapolres Nabire AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, pimpinan MRPT, dan kepala suku Mee dan Moni. (foto: Theresia/Cenderawasih Pos)

Dalam rangka peningkatan Kamtibmas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Papua Tengah dan Polda Papua untuk menambah kekuatan pos pengamanan.

“Adapun titik-titik yang kita akan tempatkan personel tersebut adalah: di simpang Jepara II Nabire, Polsek Topo, Pos Siriwo di kilo 100. Pemprov Papua juga akan mengupayakan upaya penebalan di Polsek Mapia dan dan Polsek Kamuu Kabupaten Dogiyai sebagai pintu masuk ke tiga Kabupaten yaitu; Deiyai, Paniai dan Intan Jaya,’’ pungkasnya.

Disinggung soal Miras yang menjadi pemicu permasalahan tersebut menurut kapolres mengatakan kepolisian akan menertibkan dan perketat penjualannya sementara, Pemerintah Provinsi akan mengupayakan perda penanganan Miras sekaligus pemkab Nabire juga akan berupaya menghasilkan satu perda soal miras.(txt/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya