Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Bupati Lakius: Yalimo Isolasi Wilayah, dan Siapkan Langkah Antisipasi

Bupati Yalimo Lakius Peyon bersama forkopimda saat sosialisasi bahaya covid19, salah satunya mempraktekan langsung cara mencuci tangan yang benar kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan di Elelim beberapa waktu lalu. Pemda Yalimo for Cepos

YALIMO – Menyikapi merebaknya virus Covid-19, Pemda Yalimo telah mengambil beberapa kebijakan untuk mengantisipasi dan mengatasi segala kemungkinan. Bupati Yalimo Lakius Peyon mengatakan, Pemda Yalimo telah membentuk gugus tugas Covid 19. Tim ini terdiri dari ASN dan TNI, _Polri. Seuai aturan, ketua gugus tugas adalah bupati, dibantu wakil dan OPD teknis, serta BNPB sebagai lembaga penanggungjawab. 

“ Untuk saat ini pemerintah bersama gugus tugas fokus mengurus soal pencegahan,” ujar Bupati Lakius, dalam rilisnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin. 

Hal yang dilakukan  yakni, Pertama,  sosialisasi kepada masyarakat dan berbagai pihak. Kedua, penyemprotan disinfektan Corona,, pengadaan peralatan medis baik masker, baju pelindung ( APD) maupun obat-obatan untuk keperluan medis. Ketiga, membatasi akses masuk ke Yalimo baik dari arah Wanena maupun dari Jayapura. “ Yang ber-KTP Yalimo boleh masuk dan penting melakukan isolasi diri 14 hari. Selama isolasi tidak berinteraksi dengan orang lain,” ujarnya. 

  Selain orang yang ber KTP yalimo, logistik juga boleh masuk. Teknisnya, kendaraan dari Jayapura antar logistik di Kali Yahuli dan selanjutnya di jemput mobil dari Elelim. Sopir dari Jayapura kembali dari Yahuli. “ Juga logistik dari Wamena sopir boleh antar, setelah itu balik ke Wamena atau sebaliknya sopir dari Yalimo jemput pagi di Wamena maupun di kali Yahuli dan pulang sore,” terang Bupati Lakius. 

 Selain itu, di pintu-pintu  masuk terutama dari arah Jayapura akan ada 2 pos gabungan Polri dan TNI di Benawa dan di Kali Yahuli. 

Baca Juga :  Awal Puasa Kompak, Tanda Kebersamaan Bangsa

Tidak itu saja, menurut bupati, pemda juga telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk mendukung kebijakan dan langkah yang diambil oleh pemerintah. “ Untuk pencegahan awal ini kami telah setujui Rp 1 miliar untuk membangun tempat isolasi bersama di RSUD bersama kepada asosiasi bupati Pegunungan Tengah. Kami juga menyetujui hibah kepada tim relawan Rp 500 juta. Tim relawan ini terdiri dari anak-anak muda yang bertugas membantu sosialisaaikan bahaya Corona kepada masyarakat,” ujarnya. 

Selain itu pemerintah juga menyetujui menyediakan bantuan beras sekitar 300 ton bagi ASN dan masyarakat Yalimo. 

Pemerintah Yalimo juga menambah uang makan bagi semua asrama dan kontrakan mahasiswa Yalimo seluruh Indonesia. Dijelaskan, selama ini pemerintah telah menanggung biaya makan bagi mahasiswa di semua asrama dan kontrakan. Tapi saat pandemi virus ini jumlahnya akan dinaikan 2 kali lipat dari biasanya. “ Ini bertujuaan agar imun tubuh para mahasiswa dapat terjaga. Tahun ini kami juga menyetujui 3 asrama milik gereja GKI dan GJRP masing-masing asrama GKI liborang, asrama Elisa dan asrama Balim Yalimo. Pengurus boleh ajukan rekening ke pemda melalui pengurus HMKY (Himpunan Mahsiswa Kabupaten Yalimo).,” paparnya.

  Seusai pandemi ini, pihaknya melihat ada ancaman krisis atau resesi ekonomi maka Pemerintah Yalimo juga menyetujui pemberiaan alat kerja berupa parang, skop, linggis dan parang kepada kelompok-kelompok warga. “ Dan kami imbau untuk warga karantina diri di kebun, di hutan-hutan sambil bikin kebun. Ini selain karantina, juga mengantisipasi kelangkaan bahan makanan saat seandainya resesi terjadi,” terangnya. 

Untuk dana desa, kata Bupati Lakius,  tahun ini pihaknya intruksikan kepada semua kepala kampung untuk wajib merencanakan pembangunan swakelola pertanian, baik tanam ubi, pisang, keladi, sayur maupun perkebunan jangka panjang seperti kopi dan lainnya. “ Tidak ada lagi perencanaan anggaran desa untuk pengadaan barang-barang dari toko kecuali alat-alat  kerja kebun,” tegasnya. 

Baca Juga :  Sepakat Hingga Pukul 14.00 WIT

  Mengingat sesuai dengan peraturan Mendagri dalam hal pelaksanaan BNPB sebagai penanggungjawab untuk verifikasi semua usulan OPD teknis maka pimpinan dan staf BNPB agar segera aktifkan tugas mendesak dan OPD teknis seperti keuangan, kesrhatan, pendidikan, pertaniaan dan BPMK. “Tetap beraktivitas seperti biasa tanpa meninggalkan Elelim. Yang masih di Jayapura silahkan kembali melalui jalan darat. Sebab semua biaya untuk penanganan covid 19 harus keluar melalui verivikasi BNPB,” terangnya. 

Kepada semua stakeholder baik masyarakat, pimpinan gereja, tokoh adat, kepala kampung, mahasiswa bupati mengajak untuk berganteng tangan kerja bersama. “ Virus ini tdk memandang orang. Semua orang berpotensi terkena virus, jadi masir bergandengan tangan untuk bantu sesama, dukung pemerintah untuk langkah yang diambil untuk kepentingan besama,” ujarnya. 

“ Saya juga menyampaikan mohon maaf, saat ini saya tidak berada di Yalimo. Saya bersama kepala dinas kesehatan hingga hari ini belum mendapat ijin tertulis dari gubernur untuk mendapatkan satu flight untuk terbang ke Yalimo karena otoritas bandara bisa ijinkan terbang jika ada ijin gubernur,” ujar Bupati Lakius. 

  Untuk persoalan pesawat, lanjut Bupati,  sekiranya Gubernur dapat mempertimbangkan untuk dapat memberikan ijin kepada bupati untuk sewaktu-waktu, dan  sangat darurat bisa gunakan pesawat perintis. “ Apalagi terjadi keadaan darurat seperti bencana atau pasien sakit di daerah terpencil, terutama kami Yalimo, Yahukimo dan Pegunungan Bintang. Selain itu kami juga perlu sosialisasi ke kampung-kampung yang jauh. Bahkan pengiriman obat-obatan di pedalaman juga hanya andalkan pesawat kecil. Kami sangat prihatin bagaimana kondisi warga kami di pedalaman. Besar harapan kami ada izin khusus yang bisa terbang atas rekomendasi bupati,” jelasnya. (luc)

Bupati Yalimo Lakius Peyon bersama forkopimda saat sosialisasi bahaya covid19, salah satunya mempraktekan langsung cara mencuci tangan yang benar kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan di Elelim beberapa waktu lalu. Pemda Yalimo for Cepos

YALIMO – Menyikapi merebaknya virus Covid-19, Pemda Yalimo telah mengambil beberapa kebijakan untuk mengantisipasi dan mengatasi segala kemungkinan. Bupati Yalimo Lakius Peyon mengatakan, Pemda Yalimo telah membentuk gugus tugas Covid 19. Tim ini terdiri dari ASN dan TNI, _Polri. Seuai aturan, ketua gugus tugas adalah bupati, dibantu wakil dan OPD teknis, serta BNPB sebagai lembaga penanggungjawab. 

“ Untuk saat ini pemerintah bersama gugus tugas fokus mengurus soal pencegahan,” ujar Bupati Lakius, dalam rilisnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin. 

Hal yang dilakukan  yakni, Pertama,  sosialisasi kepada masyarakat dan berbagai pihak. Kedua, penyemprotan disinfektan Corona,, pengadaan peralatan medis baik masker, baju pelindung ( APD) maupun obat-obatan untuk keperluan medis. Ketiga, membatasi akses masuk ke Yalimo baik dari arah Wanena maupun dari Jayapura. “ Yang ber-KTP Yalimo boleh masuk dan penting melakukan isolasi diri 14 hari. Selama isolasi tidak berinteraksi dengan orang lain,” ujarnya. 

  Selain orang yang ber KTP yalimo, logistik juga boleh masuk. Teknisnya, kendaraan dari Jayapura antar logistik di Kali Yahuli dan selanjutnya di jemput mobil dari Elelim. Sopir dari Jayapura kembali dari Yahuli. “ Juga logistik dari Wamena sopir boleh antar, setelah itu balik ke Wamena atau sebaliknya sopir dari Yalimo jemput pagi di Wamena maupun di kali Yahuli dan pulang sore,” terang Bupati Lakius. 

 Selain itu, di pintu-pintu  masuk terutama dari arah Jayapura akan ada 2 pos gabungan Polri dan TNI di Benawa dan di Kali Yahuli. 

Baca Juga :  Bahas Keamaan Daerah, Wakapolda Kumpulkan Pejabat Polda

Tidak itu saja, menurut bupati, pemda juga telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk mendukung kebijakan dan langkah yang diambil oleh pemerintah. “ Untuk pencegahan awal ini kami telah setujui Rp 1 miliar untuk membangun tempat isolasi bersama di RSUD bersama kepada asosiasi bupati Pegunungan Tengah. Kami juga menyetujui hibah kepada tim relawan Rp 500 juta. Tim relawan ini terdiri dari anak-anak muda yang bertugas membantu sosialisaaikan bahaya Corona kepada masyarakat,” ujarnya. 

Selain itu pemerintah juga menyetujui menyediakan bantuan beras sekitar 300 ton bagi ASN dan masyarakat Yalimo. 

Pemerintah Yalimo juga menambah uang makan bagi semua asrama dan kontrakan mahasiswa Yalimo seluruh Indonesia. Dijelaskan, selama ini pemerintah telah menanggung biaya makan bagi mahasiswa di semua asrama dan kontrakan. Tapi saat pandemi virus ini jumlahnya akan dinaikan 2 kali lipat dari biasanya. “ Ini bertujuaan agar imun tubuh para mahasiswa dapat terjaga. Tahun ini kami juga menyetujui 3 asrama milik gereja GKI dan GJRP masing-masing asrama GKI liborang, asrama Elisa dan asrama Balim Yalimo. Pengurus boleh ajukan rekening ke pemda melalui pengurus HMKY (Himpunan Mahsiswa Kabupaten Yalimo).,” paparnya.

  Seusai pandemi ini, pihaknya melihat ada ancaman krisis atau resesi ekonomi maka Pemerintah Yalimo juga menyetujui pemberiaan alat kerja berupa parang, skop, linggis dan parang kepada kelompok-kelompok warga. “ Dan kami imbau untuk warga karantina diri di kebun, di hutan-hutan sambil bikin kebun. Ini selain karantina, juga mengantisipasi kelangkaan bahan makanan saat seandainya resesi terjadi,” terangnya. 

Untuk dana desa, kata Bupati Lakius,  tahun ini pihaknya intruksikan kepada semua kepala kampung untuk wajib merencanakan pembangunan swakelola pertanian, baik tanam ubi, pisang, keladi, sayur maupun perkebunan jangka panjang seperti kopi dan lainnya. “ Tidak ada lagi perencanaan anggaran desa untuk pengadaan barang-barang dari toko kecuali alat-alat  kerja kebun,” tegasnya. 

Baca Juga :  Revisi UU Pemda, Otsus Papua dan Ibukota Negara

  Mengingat sesuai dengan peraturan Mendagri dalam hal pelaksanaan BNPB sebagai penanggungjawab untuk verifikasi semua usulan OPD teknis maka pimpinan dan staf BNPB agar segera aktifkan tugas mendesak dan OPD teknis seperti keuangan, kesrhatan, pendidikan, pertaniaan dan BPMK. “Tetap beraktivitas seperti biasa tanpa meninggalkan Elelim. Yang masih di Jayapura silahkan kembali melalui jalan darat. Sebab semua biaya untuk penanganan covid 19 harus keluar melalui verivikasi BNPB,” terangnya. 

Kepada semua stakeholder baik masyarakat, pimpinan gereja, tokoh adat, kepala kampung, mahasiswa bupati mengajak untuk berganteng tangan kerja bersama. “ Virus ini tdk memandang orang. Semua orang berpotensi terkena virus, jadi masir bergandengan tangan untuk bantu sesama, dukung pemerintah untuk langkah yang diambil untuk kepentingan besama,” ujarnya. 

“ Saya juga menyampaikan mohon maaf, saat ini saya tidak berada di Yalimo. Saya bersama kepala dinas kesehatan hingga hari ini belum mendapat ijin tertulis dari gubernur untuk mendapatkan satu flight untuk terbang ke Yalimo karena otoritas bandara bisa ijinkan terbang jika ada ijin gubernur,” ujar Bupati Lakius. 

  Untuk persoalan pesawat, lanjut Bupati,  sekiranya Gubernur dapat mempertimbangkan untuk dapat memberikan ijin kepada bupati untuk sewaktu-waktu, dan  sangat darurat bisa gunakan pesawat perintis. “ Apalagi terjadi keadaan darurat seperti bencana atau pasien sakit di daerah terpencil, terutama kami Yalimo, Yahukimo dan Pegunungan Bintang. Selain itu kami juga perlu sosialisasi ke kampung-kampung yang jauh. Bahkan pengiriman obat-obatan di pedalaman juga hanya andalkan pesawat kecil. Kami sangat prihatin bagaimana kondisi warga kami di pedalaman. Besar harapan kami ada izin khusus yang bisa terbang atas rekomendasi bupati,” jelasnya. (luc)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya