Friday, December 6, 2024
25.7 C
Jayapura

Transmigrasi Berdampak pada Disparitas dan Marginalitas OAP

JAYAPURA-Pemerintah pusat melalui Kementerian Transmigrasi memiliki wacana untuk melaksanakan program transmigrasi ke Indonesia Timur. Adapun wilayah yang menjadi pusat tranmigras ini salah satunya Papua.  

Dosen Ilmu Hukum Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Stekom) Semarang, Dr. Methodius Kossay, SH,.M.Hum,.CT,.CMP, mengatakan satu sisi program transmigrasi memberikan sumbangan penting bagi pembangunan daerah dan nasional.

Namun disisi lain membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat setempat. Karena secara demografis, program ini telah mempengaruhi jumlah, karakter, komposisi, dan struktur penduduk Papua. Saya melihat program ini belum tepat sasaran, karena akan menghambat proses difusi inovasi dalam berbagai bidang terutama dalam budidaya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan serta lambatnya peningkatan taraf hidup masyarakat adat di tanah Papua,” ujarnya Selasa (29/10).

Baca Juga :  Pasca Libur Lebaran, Kasus Covid-19 Bertambah

Diapun mengatakan program transmigrasi di Papua ini sudah dilakukan sejak lama, akan tetapi sampai saat ini masih menimbulkan beebagai persoalan. Persoalan utamanya antara lain belum tepat sasarannya program pastoral, strategis, kebijakan dan sosial budaya untuk memperkuat proses integrasi sosial, interaksi sosial dan keakraban jaringan sosial lintas ras, suku dan etnis dalam masyarakat yang majemuk ini.

JAYAPURA-Pemerintah pusat melalui Kementerian Transmigrasi memiliki wacana untuk melaksanakan program transmigrasi ke Indonesia Timur. Adapun wilayah yang menjadi pusat tranmigras ini salah satunya Papua.  

Dosen Ilmu Hukum Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Stekom) Semarang, Dr. Methodius Kossay, SH,.M.Hum,.CT,.CMP, mengatakan satu sisi program transmigrasi memberikan sumbangan penting bagi pembangunan daerah dan nasional.

Namun disisi lain membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat setempat. Karena secara demografis, program ini telah mempengaruhi jumlah, karakter, komposisi, dan struktur penduduk Papua. Saya melihat program ini belum tepat sasaran, karena akan menghambat proses difusi inovasi dalam berbagai bidang terutama dalam budidaya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan serta lambatnya peningkatan taraf hidup masyarakat adat di tanah Papua,” ujarnya Selasa (29/10).

Baca Juga :  Kondisi Keamanan Kondusif, Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dibuka

Diapun mengatakan program transmigrasi di Papua ini sudah dilakukan sejak lama, akan tetapi sampai saat ini masih menimbulkan beebagai persoalan. Persoalan utamanya antara lain belum tepat sasarannya program pastoral, strategis, kebijakan dan sosial budaya untuk memperkuat proses integrasi sosial, interaksi sosial dan keakraban jaringan sosial lintas ras, suku dan etnis dalam masyarakat yang majemuk ini.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/