Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Semester Pertama 17 Warga Sipil Tewas

Kapolda : Ancaman KKB Masih Diantisipasi

JAYAPURA – Polda Papua mengeluarkan refleksi dan evaluasi pertengahan tahun atau semester pertama ke publik. Ada sejumlah catatan yang diberikan terkait kinerja pihak kepolisian. Mulai dari bentuk kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang meningkat hingga angka kejahatan konvensional yang mengalami penurunan 6,52 persen.

Untuk kekerasan bersenjata, Polda Papua membeberkan bahwa hingga 6 bulan ini ada 17 warga sipil yang tewas akibat KKB. Lalu ada 7 orang anggota TNI dan 1 anggota Polri  yang meninggal dunia.

Sedangkan dari KKB sendiri ada 3 orang yang tewas. Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri kepada wartawan dan disaksikan sejumlah pejabat di Polda menjelaskan bahwa refleksi dan evaluasi ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja kepada public. Polda Papua menggelar penyampaian catatan semester pertama tahun 2022 terkait dengan capaian kinerja dan prediksi serta antisipasi perkembangan kamtibmas untuk semester kedua tahun 2022.

  Penanganan kasus menonjol, selama semester I tahun 2022 aksi Kelompok Kriminal Bersenjata terjadi peningkatan sebanyak 11 kasus dari 33 kasus di semester I tahun 2021 menjadi 44 kasus di semester I tahun 2022 yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Pegunungan  Bintang, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Deiyai.

Baca Juga :  Aparat Klain, KKB Tewaskan Seorang Bocah

“Dalam berbagai kasus ini terdapat korban dari TNI/Polri dan masyarakat yaitu anggota TNI meninggal dunia sebanyak 7 orang dan 12 orang luka, anggota Polri 1 meninggal dunia, 2 orang mengalami luka serta masyarakat meninggal dunia sebanyak 17 orang dan luka 5 orang.

Sementara korban dari Kelompok Kriminal Bersenjata sebanyak 3 orang,” beber Kapolda. Diakui KKB masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi warga masyarakat khususnya pendatang. Mensikapi itu aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan KKB.

Pemerintah daerah, khususnya para bupati, diminta untuk tampil di depan agar masyarakat tidak merasa canggung terlibat dalam kegiatan kepolisian. Polda Papua memaksimalkan upaya pendekatan yang lebih humanis yang diharapkan bisa menjawab berbagai permasalahan yang selama ini kerap menjadi faktor pemicu terjadinya gangguan keamanan di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Tidak Cukup Bukti, PH Minta Kliennya Dibebaskan

“Kemudian terkait dengan Operasi Kepolisian Tahun 2022, Polda Papua telah melaksanakan 6 Operasi Kepolisian terpusat maupun kewilayahan diantaranya Operasi Damai Cartenz 2022, Operasi Keselamatan Cartenz 2022, Operasi Bina Kusuma Cartenz 2022, Operasi Ketupat Cartenz 2022, Operasi Patuh Cartenz 2022 dan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) dengan Operasi Rasaka Cartenz 2022,” imbuh Kapolda.

Selanjutnya mencermati trend situasi kamtibmas semester I tahun 2022, beberapa potensi konflik yang diperkirakan masih akan terjadi di semester II Tahun 2022 salah satunya aksi KKB di beberapa wilayah Provinsi Papua yaitu Kabupaten Puncak, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Nduga Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Mimika, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Yalimo.

“Kami menyadari sepenuhnya, bahwa masih terdapat sejumlah kekurangan terutama pada sektor pelayanan publik, oleh karena itu, saya atas nama seluruh jajaran Polda Papua menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat di Papua,” tutup Fakhiri. (ade)

Kapolda : Ancaman KKB Masih Diantisipasi

JAYAPURA – Polda Papua mengeluarkan refleksi dan evaluasi pertengahan tahun atau semester pertama ke publik. Ada sejumlah catatan yang diberikan terkait kinerja pihak kepolisian. Mulai dari bentuk kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang meningkat hingga angka kejahatan konvensional yang mengalami penurunan 6,52 persen.

Untuk kekerasan bersenjata, Polda Papua membeberkan bahwa hingga 6 bulan ini ada 17 warga sipil yang tewas akibat KKB. Lalu ada 7 orang anggota TNI dan 1 anggota Polri  yang meninggal dunia.

Sedangkan dari KKB sendiri ada 3 orang yang tewas. Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri kepada wartawan dan disaksikan sejumlah pejabat di Polda menjelaskan bahwa refleksi dan evaluasi ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja kepada public. Polda Papua menggelar penyampaian catatan semester pertama tahun 2022 terkait dengan capaian kinerja dan prediksi serta antisipasi perkembangan kamtibmas untuk semester kedua tahun 2022.

  Penanganan kasus menonjol, selama semester I tahun 2022 aksi Kelompok Kriminal Bersenjata terjadi peningkatan sebanyak 11 kasus dari 33 kasus di semester I tahun 2021 menjadi 44 kasus di semester I tahun 2022 yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Pegunungan  Bintang, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Deiyai.

Baca Juga :  Tuntut Perbaikan Jalan, Warga Blokir Jalan Sentani-Depapre

“Dalam berbagai kasus ini terdapat korban dari TNI/Polri dan masyarakat yaitu anggota TNI meninggal dunia sebanyak 7 orang dan 12 orang luka, anggota Polri 1 meninggal dunia, 2 orang mengalami luka serta masyarakat meninggal dunia sebanyak 17 orang dan luka 5 orang.

Sementara korban dari Kelompok Kriminal Bersenjata sebanyak 3 orang,” beber Kapolda. Diakui KKB masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi warga masyarakat khususnya pendatang. Mensikapi itu aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan KKB.

Pemerintah daerah, khususnya para bupati, diminta untuk tampil di depan agar masyarakat tidak merasa canggung terlibat dalam kegiatan kepolisian. Polda Papua memaksimalkan upaya pendekatan yang lebih humanis yang diharapkan bisa menjawab berbagai permasalahan yang selama ini kerap menjadi faktor pemicu terjadinya gangguan keamanan di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Perkuat Pengamanan Pemilu, 30 Personel Polri Dikirim ke Boven Digoel  

“Kemudian terkait dengan Operasi Kepolisian Tahun 2022, Polda Papua telah melaksanakan 6 Operasi Kepolisian terpusat maupun kewilayahan diantaranya Operasi Damai Cartenz 2022, Operasi Keselamatan Cartenz 2022, Operasi Bina Kusuma Cartenz 2022, Operasi Ketupat Cartenz 2022, Operasi Patuh Cartenz 2022 dan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) dengan Operasi Rasaka Cartenz 2022,” imbuh Kapolda.

Selanjutnya mencermati trend situasi kamtibmas semester I tahun 2022, beberapa potensi konflik yang diperkirakan masih akan terjadi di semester II Tahun 2022 salah satunya aksi KKB di beberapa wilayah Provinsi Papua yaitu Kabupaten Puncak, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Nduga Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Mimika, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Yalimo.

“Kami menyadari sepenuhnya, bahwa masih terdapat sejumlah kekurangan terutama pada sektor pelayanan publik, oleh karena itu, saya atas nama seluruh jajaran Polda Papua menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat di Papua,” tutup Fakhiri. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya