Thursday, April 18, 2024
26.7 C
Jayapura

Lokasi Begal Bukan Untuk Swafoto!

Jahja Rumra: Para Pelaku Masih Bersembunyi

JAYAPURA – Dua hari setelah menerima laporan soal terjadinya aksi begal di Pasir III Jayapura Utara, hingga kemarin Polisi masih melakukan pencarian terhadap para pelaku.

Disebutkan bahwa ada empat pelaku yang saat itu menghampiri para korban yang kemudian membawa kabur dua unit motor dan dua unit handphone milik korban bernama Ferdiansyah dan Faqih. Empat pelaku ini tak dikenali apalagi dua di antaranya menggunakan topeng sambil membawa alat tajam.

Polisi sendiri menurut Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra masih melakukan penyelidikan dan penelusuran ke titik – titik yang memungkinkan didatangi oleh pelaku. Bahkan pengejaran terhadap para pelaku ini diperluas yang tidak lagi dilakukan di Pasir III tetapi sampai ke Pasir II Kelurahan Tanjung Ria, Base G dan sekitar wilayah Dok 8 Atas. Hanya saja dari penyelidikan yang dipimpin kapolsek ini belum ada tanda – tanda keberadaan pelaku.

Baca Juga :  Perlu Konsep Kolaborasi Tangani Papua

“Dua hari ini pelaku belum kelihatan tapi tetap kami upayakan,” jelas Jahja Rumra  melalui ponselnya, Jumat (21/1).

Sejatinya untuk kawasan Jayapura Utara menuju lokasi pantai di Pasir VI ini bukan kali pertama terjadi aksi begal melainkan sudah beberapa kali. Bahkan pernah ada upaya pemerkosaan yang dilakukan pria bertopeng terhadap pengunjung yang saat itu mendatangi lokasi air terjun. Sampai – sampai korban ketika itu trauma. Namun untungnya ketika itu korban melakukan perlawanan dan pelaku hanya melukai korban.  Kuat dugaan jika para pelaku ini merupakan orang yang sama untuk kasus serupa (begal).

Kapolsek Jahja Rumra mengatakan bahwa lokasi kejadian Pasir III sejatinya bukan lokasi untuk ngumpul – ngumpul dan berswafoto.

Baca Juga :  Dipastikan Tidak Main Rotan

Pasalnya jalan di lokasi tersebut belum selesai dikerjakan dan masih berupa jalan bebatuan dan cukup rawan jika digunakan untuk nongkrong. “Tapi tetap kami atensi dan berusaha mengungkap ini. Memang di sekitar lokasi itu ada titik – titik rawan dan salah satunya yang didatangi oleh kelompok anak – anak STM ini,” imbuh Jahja. (ade/nat)

Jahja Rumra: Para Pelaku Masih Bersembunyi

JAYAPURA – Dua hari setelah menerima laporan soal terjadinya aksi begal di Pasir III Jayapura Utara, hingga kemarin Polisi masih melakukan pencarian terhadap para pelaku.

Disebutkan bahwa ada empat pelaku yang saat itu menghampiri para korban yang kemudian membawa kabur dua unit motor dan dua unit handphone milik korban bernama Ferdiansyah dan Faqih. Empat pelaku ini tak dikenali apalagi dua di antaranya menggunakan topeng sambil membawa alat tajam.

Polisi sendiri menurut Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra masih melakukan penyelidikan dan penelusuran ke titik – titik yang memungkinkan didatangi oleh pelaku. Bahkan pengejaran terhadap para pelaku ini diperluas yang tidak lagi dilakukan di Pasir III tetapi sampai ke Pasir II Kelurahan Tanjung Ria, Base G dan sekitar wilayah Dok 8 Atas. Hanya saja dari penyelidikan yang dipimpin kapolsek ini belum ada tanda – tanda keberadaan pelaku.

Baca Juga :  Aliran Sesat di Supiori Dibubarkan

“Dua hari ini pelaku belum kelihatan tapi tetap kami upayakan,” jelas Jahja Rumra  melalui ponselnya, Jumat (21/1).

Sejatinya untuk kawasan Jayapura Utara menuju lokasi pantai di Pasir VI ini bukan kali pertama terjadi aksi begal melainkan sudah beberapa kali. Bahkan pernah ada upaya pemerkosaan yang dilakukan pria bertopeng terhadap pengunjung yang saat itu mendatangi lokasi air terjun. Sampai – sampai korban ketika itu trauma. Namun untungnya ketika itu korban melakukan perlawanan dan pelaku hanya melukai korban.  Kuat dugaan jika para pelaku ini merupakan orang yang sama untuk kasus serupa (begal).

Kapolsek Jahja Rumra mengatakan bahwa lokasi kejadian Pasir III sejatinya bukan lokasi untuk ngumpul – ngumpul dan berswafoto.

Baca Juga :  Warning! Kasus Positif Terus Bertambah

Pasalnya jalan di lokasi tersebut belum selesai dikerjakan dan masih berupa jalan bebatuan dan cukup rawan jika digunakan untuk nongkrong. “Tapi tetap kami atensi dan berusaha mengungkap ini. Memang di sekitar lokasi itu ada titik – titik rawan dan salah satunya yang didatangi oleh kelompok anak – anak STM ini,” imbuh Jahja. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya