Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Babinsa dan Istrinya Dihabisi OTK

Jari Telunjuk dan Tengah Anak Korban Usia 2,5 Tahun Putus Dibacok

WAMENA-Pasangan suami istri Sertu Eka Adriyanto Hasugian dan Sri Lestari Indra Putri, ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya di Kampung Elelim, Distrik Elelim Kabupaten Yalimo, Kamis (31/3) sekira pukul 05.30 WIT.

Korban Sertu Eka Adriyanto Hasugian yang merupakan anggota Babinsa Kampung Meagama Ramil 1702-05/Kurulu meninggal dunia dengan luka tembak di dada tembus punggung. Sementara istri korban Sri Lestari Indra Putri yang merupakan ASN tenaga kesehatan Pemkab Yalimo, mengalami luka bacok di leher.

Sementara itu dua orang anak korban yang masih balita berhasil selamat. Namun salah seorang anak korban bernama Elvano Putra Faeyza berusia 2,5 tahun mengalami luka di jari telunjuk dan jari tengah putus. Korban yang saat itu digendong ibunya, diduga terkena sabetan benda tajam saat pelaku membacok ibunya.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Arif Budi Situmeang membenarkan adanya kasus pembunuhan terhadap anggotanya  bersama istrinya di dalam rumahnya di Elelim ibukota Kabupaten Yahukimo. Selain pasangan suami istri ini, Dandim Budi Situmeang menyebutkan salah seorang anak korban juga mengalami luka bacok hingga jari telunjuk dan jari tengahnya terputus.

Baca Juga :  Negosiasi Opsi Utama Pembebasan Pilot Susi Air

“Korban mendapat satu tembakan di bagian dada, namun mungkin senjatanya dirapatkan. Sedangkan istrinya meninggal karena luka bacok di leher saat menggendong anaknya sehingga dua jari dari anak korban juga ikut terputus,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (31/3).

Terkait kasus pembunuhan ini, Dandim Budi Situmeang mengatakan, Kodim 1702/Jayawijaya sudah membuat laporan polisi untuk ditindaklanjuti pihak berwajib.

Korban yang sehari-hari bertugas sebagai Babinsa di Elelim menurut Dandim tidak membawa senjata. Sementara itu, istri korban merupakan seorang petugas kesehatan (bidan) yang berstatus sebagai ASN Dinas Kesehatan Pemkab Yalimo.

“Proyektil dari penembak yang belum diketahui. Anggota kita ini, Babinsa sehingga tidak membawa senjata. Penembakan itu terjadi di rumah korban yang dilakukan oleh tiga orang yang tidak dikenal,” bebernya.

Baca Juga :  Pegunungan Bintang Kondusif

Kasus pembunuhan ini menurut Dandim Budi Situmeang sedang didalami oleh Polres Yalimo. Dimana dari hasil penyelidikan, ada saksi yang melihat 3 hingga 6 orang yang melarikan diri dari arah rumah korban sekira pukul 05.00 WIT.

“Sekarang ini kita upayakan untuk jenazah kedua korban dibawa ke Wamena lewat jalan darat dan disemayamkan nanti di Makodim 1702/Jayawijaya. Besok (hari ini, red) baru kita akan terbangkan ke kampung halamannya di Sidoarjo Jawa Timur,” jelasnya.

Dandim Budi Situmeang menyayangkan terjadinya pembunuhan ini. Pasalnya, selain membunuh seorang anggota Babinsa, pelaku juga telah menghabisi salah satu petugas kesehatan yang paling berjasa di wilayah Yalimo. Dimana selama kerusuhan di Yalimo Istrik Korban ini tidak pernah meninggalkan Elelim dan tetap memberikan pelayanan kesehatan.

“Kemudian saat ada pengungsian di Yalimo, dimana ada warga yang melahirkan di tempat pengungsian, korban yang merupakan eorang bidan memberikan pertolongan saat persalinan,” sesalnya.(jo/ade/nat)

Jari Telunjuk dan Tengah Anak Korban Usia 2,5 Tahun Putus Dibacok

WAMENA-Pasangan suami istri Sertu Eka Adriyanto Hasugian dan Sri Lestari Indra Putri, ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya di Kampung Elelim, Distrik Elelim Kabupaten Yalimo, Kamis (31/3) sekira pukul 05.30 WIT.

Korban Sertu Eka Adriyanto Hasugian yang merupakan anggota Babinsa Kampung Meagama Ramil 1702-05/Kurulu meninggal dunia dengan luka tembak di dada tembus punggung. Sementara istri korban Sri Lestari Indra Putri yang merupakan ASN tenaga kesehatan Pemkab Yalimo, mengalami luka bacok di leher.

Sementara itu dua orang anak korban yang masih balita berhasil selamat. Namun salah seorang anak korban bernama Elvano Putra Faeyza berusia 2,5 tahun mengalami luka di jari telunjuk dan jari tengah putus. Korban yang saat itu digendong ibunya, diduga terkena sabetan benda tajam saat pelaku membacok ibunya.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Arif Budi Situmeang membenarkan adanya kasus pembunuhan terhadap anggotanya  bersama istrinya di dalam rumahnya di Elelim ibukota Kabupaten Yahukimo. Selain pasangan suami istri ini, Dandim Budi Situmeang menyebutkan salah seorang anak korban juga mengalami luka bacok hingga jari telunjuk dan jari tengahnya terputus.

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas PBJ, LPSE Jayawijaya Gelar Sosialisasi dan Simulasi

“Korban mendapat satu tembakan di bagian dada, namun mungkin senjatanya dirapatkan. Sedangkan istrinya meninggal karena luka bacok di leher saat menggendong anaknya sehingga dua jari dari anak korban juga ikut terputus,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (31/3).

Terkait kasus pembunuhan ini, Dandim Budi Situmeang mengatakan, Kodim 1702/Jayawijaya sudah membuat laporan polisi untuk ditindaklanjuti pihak berwajib.

Korban yang sehari-hari bertugas sebagai Babinsa di Elelim menurut Dandim tidak membawa senjata. Sementara itu, istri korban merupakan seorang petugas kesehatan (bidan) yang berstatus sebagai ASN Dinas Kesehatan Pemkab Yalimo.

“Proyektil dari penembak yang belum diketahui. Anggota kita ini, Babinsa sehingga tidak membawa senjata. Penembakan itu terjadi di rumah korban yang dilakukan oleh tiga orang yang tidak dikenal,” bebernya.

Baca Juga :  Ratusan Orang Pilih Mengungsi ke Nabire

Kasus pembunuhan ini menurut Dandim Budi Situmeang sedang didalami oleh Polres Yalimo. Dimana dari hasil penyelidikan, ada saksi yang melihat 3 hingga 6 orang yang melarikan diri dari arah rumah korban sekira pukul 05.00 WIT.

“Sekarang ini kita upayakan untuk jenazah kedua korban dibawa ke Wamena lewat jalan darat dan disemayamkan nanti di Makodim 1702/Jayawijaya. Besok (hari ini, red) baru kita akan terbangkan ke kampung halamannya di Sidoarjo Jawa Timur,” jelasnya.

Dandim Budi Situmeang menyayangkan terjadinya pembunuhan ini. Pasalnya, selain membunuh seorang anggota Babinsa, pelaku juga telah menghabisi salah satu petugas kesehatan yang paling berjasa di wilayah Yalimo. Dimana selama kerusuhan di Yalimo Istrik Korban ini tidak pernah meninggalkan Elelim dan tetap memberikan pelayanan kesehatan.

“Kemudian saat ada pengungsian di Yalimo, dimana ada warga yang melahirkan di tempat pengungsian, korban yang merupakan eorang bidan memberikan pertolongan saat persalinan,” sesalnya.(jo/ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya