Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Potensi Gizi Buruk Diperparah Jika Stunting Tidak Ditangani Baik

Yang Terungkap Dalam Malam Gala Dinner Unicefa dan Duta Besar Jepang

Malam gala dinner peluncuran  program ketahanan pangan dan malam apresiasi, yang digelar Unicef di Kota Jayapura, Selasa (24/10) malam. Dihadiri langsung Counsellor Economic Section Mr Hironori Yahata yang berasal dari Jepang dan sejumlah pejabat kabupaten/kota.

Laporan: Elfira_Jayapura

Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey menyampaikan, kunjungan duta besar Jepang dan Unicef dalam program ketahanan pangan dan gizi di wilayah Kota Jayapura, memiliki makna yang sangat penting. Sebab, menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kota Jayapura.

  “Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan kekayaan alam, memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakatnya. Namun, tantangan dalam hal distribusi, akses, dan pendidikan tentang gizi masih menjadi masalah serius yang perlu kita selesaikan bersama. Dengan kerjasama antara pemerintah Kota Jayapura, duta besar jepang, dan Unicef, saya yakin kita dapat mencapai hasil yang lebih baik,” kata Pekey.

Baca Juga :  Tak Hanya Fokus Penanganan Perkara, Tapi Juga Berkontribusi di 5 Kabupaten/Kota

  Sementara itu, Sekda Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi menyebut, untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, Kabupaten Jayapura telah memiliki sebanyak 22 puskesmas, 70 puskesmas pembantu dengan 19 Polindes serta 227 posyandu.

  Dimana akses kesehatan yang tersedia tersebut diharapkan dapat dimaksimalkan melalui sumber daya manusia, sebab kesehatan yang baik serta dukungan kemandirian masyarakat untuk derajat kesehatan yang meningkat.

Yang Terungkap Dalam Malam Gala Dinner Unicefa dan Duta Besar Jepang

Malam gala dinner peluncuran  program ketahanan pangan dan malam apresiasi, yang digelar Unicef di Kota Jayapura, Selasa (24/10) malam. Dihadiri langsung Counsellor Economic Section Mr Hironori Yahata yang berasal dari Jepang dan sejumlah pejabat kabupaten/kota.

Laporan: Elfira_Jayapura

Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey menyampaikan, kunjungan duta besar Jepang dan Unicef dalam program ketahanan pangan dan gizi di wilayah Kota Jayapura, memiliki makna yang sangat penting. Sebab, menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kota Jayapura.

  “Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan kekayaan alam, memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakatnya. Namun, tantangan dalam hal distribusi, akses, dan pendidikan tentang gizi masih menjadi masalah serius yang perlu kita selesaikan bersama. Dengan kerjasama antara pemerintah Kota Jayapura, duta besar jepang, dan Unicef, saya yakin kita dapat mencapai hasil yang lebih baik,” kata Pekey.

Baca Juga :  Angkat Isu Sistem Kinerja Pelaku Usaha OAP, Agar Benar-benar Terakomodir

  Sementara itu, Sekda Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi menyebut, untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, Kabupaten Jayapura telah memiliki sebanyak 22 puskesmas, 70 puskesmas pembantu dengan 19 Polindes serta 227 posyandu.

  Dimana akses kesehatan yang tersedia tersebut diharapkan dapat dimaksimalkan melalui sumber daya manusia, sebab kesehatan yang baik serta dukungan kemandirian masyarakat untuk derajat kesehatan yang meningkat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya