JAYAPURA – Agenda Rapat Paripurna mendengarkan pidato presiden sekaligus sidang tahunan MRP RI yang digelar pada 16 Agustus kemarin menyimpan sejumlah analisa. Dari pidato presiden hampir 23 menit ini memang tidak seperti biasa. Maksudnya adalah jika pidato pidato sebelumnya Presiden masih menyempatkan menyebut nama Papua namun kali ini tidak sama sekali.
Presiden yang menggunakan pakaian adat Tanimbar memang langsung ngegas dengan menyoroti banyak aspek. Terkait ini Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw menerjemahkan bahwa presiden terlihat langsung fokus pada penyampaian bahwa ini tahun politik.
“Pidato presiden langsung pada intinya yang menjelaskan bahwa ini tahun politik. Pak Presiden banyak meyinggung soal pesta tahun 2024,” beber Johny usai mendengarkan pidato. Jhony menafsirkan bahwa dirinya melihat bahwa presiden ingin menggambarkan bahwa silahkan ada pergantian kepala negara namun program prioritas harus terus dikawal dengan target yang sudah dirancang.
Contoh ada nikel di tahun 10 dengan hasil yang diperoleh akan meningkat dengan sendirinya. “Beliau ingin menyampaikan bahwa mencari pemimpin tidak harus menunggu instruksi presiden dan di Papua harus bisa melihat dan memilih calon presiden sesuai dengan hati nurani,” tambahnya.
Presiden tegas sampaikan bahwa ia tidak mengarahkan pada siapapun silahkan parpol mencalonkan. Presiden menyiratkan bahwa meski terjadi pergantian maka Indonesia maju harus tetap sesuai dengan blue print.
“Tapi saya tidak bisa berandai – andai, apakah karena provinsi sudah banyak dan memang presiden lebih banyak menjelaskan bagaimana bisa mengolah sumber daya alam sebab jika ini dimaksimalkan maka pertumbuhan ekonomi akan lebih baik,” beber Johny.
Disini DPRP juga berharap persoalan hilirisasi jangan semua bermuara di pulau Jawa tapi bagaimana bisa dibangun juga di Papua. “Jangan katakan Papua tidak aman tapi bangun dulu sebab nantinya ini menjadi sinyal juga bahwa orang percaya karena pemerintah mau membangun. Kalau investor masih khawatir maka mengapa negara tidak mengintervensi ini agar membuktikan bahwa infestasi di Papua itu aman,” tutup Jhony.
“Tadi Ketua MRP juga sampaikan bahwa pada Pemilu tahun 2024 ini harus dikawal dengan baik agar tidak terjadi chaos hingga tidak terjadi konflik atau chaos yang bisa mengakibatkan kekosongan pemimpin sebab itu sangat membahayakan kemajuan Indonesia,” sambung Johny. Menurutnya Papua juga harus bisa menjaga daerah agar tetap aman dan tidak terkotak kotak.
Pada rapat paripurna ini pada anggota DPR bersama staf kesekretariatan DPR menggunakan kostum daerah masing – masing dan menurut Johny ini agar tidak monoton sekaligus memberi warna dan mengenalkan budaya masing – masing daerah. “Saya kira kira perlu memperkenalkan pakaian budaya masing – masing dan ini tahun kedua,” imbuhnya. (ade/wen)