WAMENA-Guna mengenang cikal bakal berkembangnya Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, khususnya di daerah Pisugi yang ke-50 sejak 23 Mei 1973 hingga 23 Mei 2023, Jemaat Kingmi Pisugi, Distrik Pisugi, Kabupaten Jayawijaya memperingati 50 Tahun Jubelium dalam bentuk ibadah syukur, yang dirangkai dengan acara bakar batu yang dipusatkan di lapangan Pisugi, Selasa, (23/5).
Selain jemaat dari Gereja Kingmi di Tanah Papua, beberapa gereja lainnya diantaranya Gereja Katolik, Jemaat Gereja Betel Indonesia GBI turut hadir dalam ibadah syukur dan acara bakar batu.
Sejumlah penjabat, diantaranya Asisten I Sekda Provinsi Papua Pegunungan, Drs. Wasuok Siep, Asisten II Sekda Jayawijaya, Lukius Yikwa, S.Pd, M.Si dan sejumlah tamu undangan lainnya turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Panitia mengusung tema Berusaha Untuk Menjadi Kuat” (Roma 12:1-2),
Sub Tema “ karena Injil adalah kekuatan Allah telah menyelamatkan setiap orang percaya, maka melalui HUT ke- 50 Tahun Jubelium Emas, marilah kita tinggalkan cara hidup yang lama untuk mengalami pemulihan dan pembebasan dari Tuhan.
Pdt. Anthon Kosay dalam kotbanya mengajak umat manusia terutama umat Kristen Kingmi di Tanah Papua harus memili hidup baru, kehidupan lama harus ditinggalkan. Kehidupan Umat Kristen harus sesuai dengan kehendak Allah. “Kita harus dekat dengan Allah sehingga Tuhan Allah memberkati kita,”ujarnya.
Gubernur Papua Pengunungan Nikolaus Kondomo, SH,MH, yang diwakili Asisten I Sekda Wasuok Siep, menyampaikan permohonan maaf tidak bisa menghadiri undangan karena anak kandungnya meninggal, sehingga masih dalam duka di Jawa Tengah. Jubelium 50 Tahun Injil masuk di daerah Pisugi adalah momen penting untuk menghargai dan mengenang perjalanan panjang para penginjil diterima tokoh – tokoh adat di daerah Pisugi.
Menurutnya, perayaan ini bertujuan untuk memperkuat iman dan dedikasi umat Kristen terhadap injil dan ajaran Kristus. Melalui ibadah, ceramah, dan kegiatan lainnya, perayaan ini dapat memperbaharui semangat dan komitmen untuk menjalani hidup berdasarkan prinsip-prinsip Injil.
“Kalau kita ibaratkan dengan manusia bahwa usia 50 Tahun adalah suatu usia dewasa yang sudah matang dan sudah mandiri. Semua aktivitas dijalankan sendiri tanpa bantuan orang lain,karena itu Umat Kristen di daerah Pisugi dan sekitarnya sudah harus mandiri secara rohani,”ungkanya.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya John Banua diwakili Asisten II Sekda Lukius yikwa,S.Pd,M.Si dalam sambutannya mengatakan, perayaan 50 tahun Injil masuk di daerah Pisugi adalah kesempatan untuk menghubungkan generasi yang lebih tua dengan generasi muda dalam konteks iman. Melalui perayaan ini, nilai-nilai, cerita, dan pengalaman yang berharga dapat ditransmisikan kepada generasi yang akan datang.
Menurutnya, momen Peringatan Injil masuk ini sebuah kesempatan para pemuda – pemudi untuk berkomitmen terpanggil untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum mengenal Kristus di seluruh dunia.
“Pemuda jangan melupakan sejarah, pemuda harus pengang sejarah dan meneruskannya, karena masa depan gereja dan bangsa adalah pemuda. Teruslah membagun dan melayani dengan tekun dan rajin menempu pendidikan yang setingggi – tingginya, karena lewat pendidikan, semua bisa mengalami perubahan dan kemajuan,”pungkasnya.
Pada akhir perayaan ibadah syukur dilakukan sumbagan sukarela dari jemaat, di mana Asisten I Sekda Provinsi Papua Pengunungan, Drs. Wasuok Ssiep menyumbangkan uang Rp 20 juta dan Asisten II Sekda Kabupaten Jayawijaya, Lukius Yikwa, S.Pd, M.Si memberikan sumbangan Rp 30 juta. (humas)*