Wednesday, May 15, 2024
24.7 C
Jayapura

Video Ancaman KKB Diteliti Ahli

JAYAPURA – Video dari Kelompok Kriminal Bersenjata yang menyatakan bakal segera “mengeksekusi” pilot jika duta – duta besar beberapa negara tidak segera mendesak Indonesia untuk memberikan pengakuan kemerdekaan Papua rupanya menarik perhatian Satgas Damai Cartenz.

Video yang dibacakan oleh Komandan Batalyon Kodap III Ndugama, Rumianus Wandikbo ini bakal diteliti dan didalami tak hanya terkait maksud statemen tetapi juga juga lokasi dimana kelompok tesebut beraa.

“Kami akan teliti maksud ancaman akan menembak pilot susi air seperti dari video yang disebar,” kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Donny Charles Go dalam rilisnya, Sabtu (28/5). Bahkan dikatakan untuk memahami maksud pesan video tersebut Polri akan melibatkan pakar atau ahli guna mencerna pesan video berdurasi 7 menit 35 detik tersebut.

Baca Juga :  Polres Beri Catatan Khusus Untuk Lokasi Jembatan Youtefa

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan tentang video yang beredar, kami gunakan ahli juga untuk mengetahui detail tentang videonya,” kata Kombes Donny. Sebelumnya Rumianus membacakan surat pernyataan ancaman bakal menembak Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens apabila Indonesia tak segera mengakui kemerdekaan Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu disandera sejak Februari 2023.

Untuk diketahui, sebuah video yang dirilis oleh KKB Pimpinan Egianus Kogoya pada Jumat (26/5) menyampaikan pesan jika kelompok tersebut siap membunuh pilot Susi Air Philip Mehrtens yang sudah disandera selama empat bulan. Video ini juga memperlihatkan peringatan dari tahanan asal Selandia Baru itu yang mengatakan bahwa KKB siap membunuh dirinya.

Baca Juga :  Tahun 2024, Banyak Lembaga Tak Mendapatkan Dana Hibah Dari Pemprov Papua

“Jika itu tidak terjadi dalam dua bulan maka mereka mengatakan akan menembak saya,” kata Mehrtens dikutip dari video tersebut. Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan operasi penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, memerlukan perhitungan agar sandera asal Selandia Baru itu bisa diselamatkan. (ade/wen)

JAYAPURA – Video dari Kelompok Kriminal Bersenjata yang menyatakan bakal segera “mengeksekusi” pilot jika duta – duta besar beberapa negara tidak segera mendesak Indonesia untuk memberikan pengakuan kemerdekaan Papua rupanya menarik perhatian Satgas Damai Cartenz.

Video yang dibacakan oleh Komandan Batalyon Kodap III Ndugama, Rumianus Wandikbo ini bakal diteliti dan didalami tak hanya terkait maksud statemen tetapi juga juga lokasi dimana kelompok tesebut beraa.

“Kami akan teliti maksud ancaman akan menembak pilot susi air seperti dari video yang disebar,” kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Donny Charles Go dalam rilisnya, Sabtu (28/5). Bahkan dikatakan untuk memahami maksud pesan video tersebut Polri akan melibatkan pakar atau ahli guna mencerna pesan video berdurasi 7 menit 35 detik tersebut.

Baca Juga :  Salah Paham, Belasan Rumah di Kehiran Dibakar

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan tentang video yang beredar, kami gunakan ahli juga untuk mengetahui detail tentang videonya,” kata Kombes Donny. Sebelumnya Rumianus membacakan surat pernyataan ancaman bakal menembak Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens apabila Indonesia tak segera mengakui kemerdekaan Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu disandera sejak Februari 2023.

Untuk diketahui, sebuah video yang dirilis oleh KKB Pimpinan Egianus Kogoya pada Jumat (26/5) menyampaikan pesan jika kelompok tersebut siap membunuh pilot Susi Air Philip Mehrtens yang sudah disandera selama empat bulan. Video ini juga memperlihatkan peringatan dari tahanan asal Selandia Baru itu yang mengatakan bahwa KKB siap membunuh dirinya.

Baca Juga :  Di Kaureh, Oknum Guru Honorer Setubuhi Siswinya

“Jika itu tidak terjadi dalam dua bulan maka mereka mengatakan akan menembak saya,” kata Mehrtens dikutip dari video tersebut. Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan operasi penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, memerlukan perhitungan agar sandera asal Selandia Baru itu bisa diselamatkan. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya