Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Tak Mau “Dihukum” di Medsos, Birokrasi Ribet Harus Dipangkas

Dari Kuliah Umum Bersama Menteri PAN RB RI di FEB Uncen

Menteri Pemberdayaan Aparatur  Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas  melakukan kunjungan  ke Jayapura, Jumat (19/5). Selain meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP), Menteri  Anwar Anas juga hadir memberikan kuliah umum dalam kegiatan bertajuk Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa  di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kampus Universitas Cenderawasih Uncen). Lantas apa saja yang terungkap?

Laporan: Iman IU Wenda_Jayapura

Sejumlah mahasiswa Uncen dan beberapa perwakilan dari instansi terkait, terlihat hadir dalam kegiatan kuliah umum yang digelar dalam acara Kuliah  Tamu dan Bincang Mahasiswa itu.  Dalam kesempatan ini, Menpan RB Abdullah Aswar Anas memberikan pemaparan materi  seputar  Transformasi  Pelayanan Publik dan Reformasi  Birokrasi.

   Sejumlah pejabat  juga terlihat hadir, mulai dari  Pembantu Rektor, Perwakilan Pemerintah Provinsi dan Jajaran Civitas Akademika Uncen, Penjabat  Wali Kota Jayapara, Deputi dan Staf ahli  Menteri PAN RB beserta para mahasiswa.

  Kegiatan kuliah umum yang dilakukan oleh Menteri PAN RB ini tak hanya di Uncen, dalam beberapa kali kunjungan ke daerah, Menpan RB juga memberikan pemaparan terkait kebijakan dan terobosan yang dilakukan Kemenpan RB. Kegiatan yang sebelumnya dilakukan di 5 Kampus di seluruh indonesia, seperti UGM, Depok, Semarang, Surabaya dan Universitas Cenderawasih.

Baca Juga :  Begini Status Lahan Pembangunan RS Vertikal UPT Provinsi Papua

   Pembantu Rektor IV Uncen Bidang  Bidang Kerjasama   Fredrik Sokoy, S.Sos., M.Sos menyambut antusias kedatangan Mentri PAN RB bersama jajaranya untuk memberikan kuliah umum.

  “Bangga dan menyambut baik  dalam diskusi bersama  menteri (PAN RB), karena ini sangat jarang terjadi di tingkat Menteri  yang bisa hadir di Papua,” katanya.

   Sebagai kampus bersejarah di Papua,  lanjut Frederik Sokoy, kalangan civitas akademika  dari lembaga Uncen yang lahir pada tanggal  10 November 1962, sangat bersyukur mentri bisa datang.

   “Kami  dengan 9 Fakultas dan satu Program studi,  kami sangat apresiais dengan kuliah umun ini, terkait informasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan,” katanya.

  Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas  dalam menyampaikan kuliah umumnya mengatakan, sebagai pejabat yang baru diganti,  pihaknya terus   berkomitmen mengajak seluruh pemerintah daerah untuk berinovasi.

  “Kami hadirkan Mal Pelayanan Publik,  Papua mengintegrasikan layanan dari semua layanan ke suatu tempat untuk wilayah timur baru di Papua yang pertama, sehingga, seperti di negara lain di eropa Satu tempat 400 izin dilayani. Ini yang kami mau terapakan agar bisa mempermudah masyarakat,” katanya.

  Mantan Bupati Banyuwangi itu mengaku pihaknya  berkomitmen ingin membuat contoh-contoh baik itu dalam pelayanan public, yang lebih mudah dan lebih simple, tidak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di Papua.

Baca Juga :  Adopsi Empat Balita Asal Papua, Berharap Berguna Bagi Nusa dan Bangsa

  “Dan total pelayanan publik dari 120 Pelayanan Publik  itu  45% ada di luar Jawa ini sekaligus mempertegas bahwa presiden Jokowi ingin Indonesia sentris mau diwujudkan tidak hanya di pulau Jawa melalui infrastruktur tapi dalam konteks pelayanan publik dan saya optimis Papua juga bisa,  tergantung leadernya untuk mewujudkan ini semua yang paling mudah adalah mereplikasi,” katanya.

   Menurutnya jika penerapan Mal Pelayanan Pablik  di Kota Jayapura ini sudah berjalan baik, maka tinggal direplikasi oleh kabupaten lain. “Sehingga indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik dalam pelaksanaan birokrasi akan meningkat,” katanya.

  Lanjutnya dengan diberikan kepercayaan yang singkat yang menjadi targetnya adalah bergerak reformasi birokrasi berdampak. “Presiden minta jangan rumit dan merepotkan banyak orang, media sosial bisa menghukum birokrasi jika pemerintah lambat.”ujarnya.

  Oleh karena itu, system birokrasi yang ada di permintahan harus terus dibenahi. “Birokrasi jangan ribet harus dipangkas, yang panjang-panjang dipotong, itu perintah presiden.”jelasnya.

  Dari pengalamannya saat menjabat Bupati Banyuwangi, Abdulah Azwar Anas  juga menerapkan birokrasi yang simple untuk membeirkan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. “Dalam kepemimpinan saya di Banyuwangi saya memangkas birokrasi yang panjang menjadi pendek, saya yakin ketika kita potong birokrasi yang ribet dan motivasi birokrasinya diperkuat saya yakin pasti bisa,” katanya. (*/tri)

Dari Kuliah Umum Bersama Menteri PAN RB RI di FEB Uncen

Menteri Pemberdayaan Aparatur  Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas  melakukan kunjungan  ke Jayapura, Jumat (19/5). Selain meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP), Menteri  Anwar Anas juga hadir memberikan kuliah umum dalam kegiatan bertajuk Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa  di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kampus Universitas Cenderawasih Uncen). Lantas apa saja yang terungkap?

Laporan: Iman IU Wenda_Jayapura

Sejumlah mahasiswa Uncen dan beberapa perwakilan dari instansi terkait, terlihat hadir dalam kegiatan kuliah umum yang digelar dalam acara Kuliah  Tamu dan Bincang Mahasiswa itu.  Dalam kesempatan ini, Menpan RB Abdullah Aswar Anas memberikan pemaparan materi  seputar  Transformasi  Pelayanan Publik dan Reformasi  Birokrasi.

   Sejumlah pejabat  juga terlihat hadir, mulai dari  Pembantu Rektor, Perwakilan Pemerintah Provinsi dan Jajaran Civitas Akademika Uncen, Penjabat  Wali Kota Jayapara, Deputi dan Staf ahli  Menteri PAN RB beserta para mahasiswa.

  Kegiatan kuliah umum yang dilakukan oleh Menteri PAN RB ini tak hanya di Uncen, dalam beberapa kali kunjungan ke daerah, Menpan RB juga memberikan pemaparan terkait kebijakan dan terobosan yang dilakukan Kemenpan RB. Kegiatan yang sebelumnya dilakukan di 5 Kampus di seluruh indonesia, seperti UGM, Depok, Semarang, Surabaya dan Universitas Cenderawasih.

Baca Juga :  Mimpi Saya, Ada Surfer Internasional Lahir dari Ayah-Ibu Nelayan

   Pembantu Rektor IV Uncen Bidang  Bidang Kerjasama   Fredrik Sokoy, S.Sos., M.Sos menyambut antusias kedatangan Mentri PAN RB bersama jajaranya untuk memberikan kuliah umum.

  “Bangga dan menyambut baik  dalam diskusi bersama  menteri (PAN RB), karena ini sangat jarang terjadi di tingkat Menteri  yang bisa hadir di Papua,” katanya.

   Sebagai kampus bersejarah di Papua,  lanjut Frederik Sokoy, kalangan civitas akademika  dari lembaga Uncen yang lahir pada tanggal  10 November 1962, sangat bersyukur mentri bisa datang.

   “Kami  dengan 9 Fakultas dan satu Program studi,  kami sangat apresiais dengan kuliah umun ini, terkait informasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan,” katanya.

  Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas  dalam menyampaikan kuliah umumnya mengatakan, sebagai pejabat yang baru diganti,  pihaknya terus   berkomitmen mengajak seluruh pemerintah daerah untuk berinovasi.

  “Kami hadirkan Mal Pelayanan Publik,  Papua mengintegrasikan layanan dari semua layanan ke suatu tempat untuk wilayah timur baru di Papua yang pertama, sehingga, seperti di negara lain di eropa Satu tempat 400 izin dilayani. Ini yang kami mau terapakan agar bisa mempermudah masyarakat,” katanya.

  Mantan Bupati Banyuwangi itu mengaku pihaknya  berkomitmen ingin membuat contoh-contoh baik itu dalam pelayanan public, yang lebih mudah dan lebih simple, tidak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di Papua.

Baca Juga :  Bangun Sinergi dengan Instansi Lain dan  Tambah Hydran di Sejumlah Titik

  “Dan total pelayanan publik dari 120 Pelayanan Publik  itu  45% ada di luar Jawa ini sekaligus mempertegas bahwa presiden Jokowi ingin Indonesia sentris mau diwujudkan tidak hanya di pulau Jawa melalui infrastruktur tapi dalam konteks pelayanan publik dan saya optimis Papua juga bisa,  tergantung leadernya untuk mewujudkan ini semua yang paling mudah adalah mereplikasi,” katanya.

   Menurutnya jika penerapan Mal Pelayanan Pablik  di Kota Jayapura ini sudah berjalan baik, maka tinggal direplikasi oleh kabupaten lain. “Sehingga indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik dalam pelaksanaan birokrasi akan meningkat,” katanya.

  Lanjutnya dengan diberikan kepercayaan yang singkat yang menjadi targetnya adalah bergerak reformasi birokrasi berdampak. “Presiden minta jangan rumit dan merepotkan banyak orang, media sosial bisa menghukum birokrasi jika pemerintah lambat.”ujarnya.

  Oleh karena itu, system birokrasi yang ada di permintahan harus terus dibenahi. “Birokrasi jangan ribet harus dipangkas, yang panjang-panjang dipotong, itu perintah presiden.”jelasnya.

  Dari pengalamannya saat menjabat Bupati Banyuwangi, Abdulah Azwar Anas  juga menerapkan birokrasi yang simple untuk membeirkan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. “Dalam kepemimpinan saya di Banyuwangi saya memangkas birokrasi yang panjang menjadi pendek, saya yakin ketika kita potong birokrasi yang ribet dan motivasi birokrasinya diperkuat saya yakin pasti bisa,” katanya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya