Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Pangkas Dana Perjalanan Dinas Untuk Kepentingan Masyarakat

JAYAPURA-Perjalanan dinas yang memakan banyak biaya APBD diminta untuk dipangkas. Alokasi dana APBD harus dihemat guna penyelenggaraan pelayanaan  dan program pembangunan yang lebih berpihak kepada masayarakat banyak.

  Hal ini dikatakan, Menteri Pemberdayaan Aparatur Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas  saat memberikan kuliah umum di Kampus, Universitas Cenderawasih, Jumat (19/5).

Menurut Azwar Anas, selama itu, banyak perjalanan dinas yang dilakukan aparat pemerintah, namun tidak berdampak signifikan kepada masyarakat. Oleh karena itu,  progam perjalanana ini  ini sebenarnya bisa banyak dipangkas, karena tidak berdampak kepada masyarakat.

  “Perjalanan dinas berkali-kali ini impactnya bermanfaat atau tidak?” ujarnya.

  Lebih lanjut seluruh aparatur pemerintah utnuk terus bergerak maju, jangan sampai hanya sibuk dengan birokrasi, tetap rakyat tiak mendapatkan manfaat. Aswar Anas juga mengingkatkan agar rakyat Papua bisa merasakan benar-benar merasakan program dan anggaran yagn dikucurkan pemerintah.

Baca Juga :  Lambung Truk Molen, 1 Tewas 5 Luka Berat

  ‘Pemerintah sudah mengeluarkan dana ratusan miliar rupiah  dan tunjangan birokrasi dari waktu ke waktu terus naik, tapi apakah rakyat mendapatkan benefit yang tepat dari pelayanan pemerintah. Inilah tugas kami untuk mendorong bersama-sama dan saya yakin bisa, ” katanya.

  Ia meminta agar jangan sampai ada perjalan dinas yang berlebihan, karena dapat memboroskan dana. Termasuk kegiatan rapat-rapat  yang biayanya justru lebih besar dibandingkan dana atau manfaat yagn seharusnya dirasakan masyarakat. Karena itu, ia meminta agar jangan sampai angaran untuk rakyat malah lebih kecil dari pada perjalanan dinas.

  “Angaran stunting, asupan gizi untuk bayi itu lebih rendah dari perjalanan dinas ini jangan sampai terjadi,” katanya.

Baca Juga :  Peningkatan Sarpras Harus Sejalan dengan Peningkatan Pelayanan

  Ia juga mengingatkan kepada para mahasiswa jika melakukan aktivitas kuliah dan melihat proses pelayanan yang panjang harus memberikan masukan untuk dipangkas dengan memanfaatkan teknologi atau digitalisasi. (oel/tri)

JAYAPURA-Perjalanan dinas yang memakan banyak biaya APBD diminta untuk dipangkas. Alokasi dana APBD harus dihemat guna penyelenggaraan pelayanaan  dan program pembangunan yang lebih berpihak kepada masayarakat banyak.

  Hal ini dikatakan, Menteri Pemberdayaan Aparatur Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas  saat memberikan kuliah umum di Kampus, Universitas Cenderawasih, Jumat (19/5).

Menurut Azwar Anas, selama itu, banyak perjalanan dinas yang dilakukan aparat pemerintah, namun tidak berdampak signifikan kepada masyarakat. Oleh karena itu,  progam perjalanana ini  ini sebenarnya bisa banyak dipangkas, karena tidak berdampak kepada masyarakat.

  “Perjalanan dinas berkali-kali ini impactnya bermanfaat atau tidak?” ujarnya.

  Lebih lanjut seluruh aparatur pemerintah utnuk terus bergerak maju, jangan sampai hanya sibuk dengan birokrasi, tetap rakyat tiak mendapatkan manfaat. Aswar Anas juga mengingkatkan agar rakyat Papua bisa merasakan benar-benar merasakan program dan anggaran yagn dikucurkan pemerintah.

Baca Juga :  Pemkot Siapkan Aplikasi Mandiri Data Orang Miskin

  ‘Pemerintah sudah mengeluarkan dana ratusan miliar rupiah  dan tunjangan birokrasi dari waktu ke waktu terus naik, tapi apakah rakyat mendapatkan benefit yang tepat dari pelayanan pemerintah. Inilah tugas kami untuk mendorong bersama-sama dan saya yakin bisa, ” katanya.

  Ia meminta agar jangan sampai ada perjalan dinas yang berlebihan, karena dapat memboroskan dana. Termasuk kegiatan rapat-rapat  yang biayanya justru lebih besar dibandingkan dana atau manfaat yagn seharusnya dirasakan masyarakat. Karena itu, ia meminta agar jangan sampai angaran untuk rakyat malah lebih kecil dari pada perjalanan dinas.

  “Angaran stunting, asupan gizi untuk bayi itu lebih rendah dari perjalanan dinas ini jangan sampai terjadi,” katanya.

Baca Juga :  Lunaskan Janji, Menko PMK Bantu Perbaiki Rumah Kurang Layak Huni

  Ia juga mengingatkan kepada para mahasiswa jika melakukan aktivitas kuliah dan melihat proses pelayanan yang panjang harus memberikan masukan untuk dipangkas dengan memanfaatkan teknologi atau digitalisasi. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya