Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Kesibukan Ortu Picu Munculnya Gizi Buruk Anak

JAYAPURA– Banyak hal yang menyebabkan munculnya gizi buruk yang diderita oleh bayi dan anak. Salah satu penyebabnya karena faktor kesibukan orang tua yang bekerja, sehingga terkadang kurang memperhatikan anak.

  “Faktor penyebab gizi buruk ini sebenarnya disebabkan oleh banyak hal, diantaranya karena pola asuh,  misalnya bapak mama sibuk, walaupun mampu tapi anak-anak terbengkalai.  Bisa juga karena memang keluarga yang tidak mampu.  Tapi tidak semua keluarga tidak mampu,  biasanya kalau di kota itu kan orang bekerja,  akhirnya anak terbengkalai atau tidak terurus,” kata Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu (20/5).

   Masih belum disebutkan secara detail jumlah penderita gizi buruk di kota Jayapura, namun untuk penderita gizi buruk ini sebenarnya cukup banyak berada di beberapa wilayah kota Jayapura.  Sehingga Penanganannya pun merata dilakukan di sejumlah Puskesmas yang ada di kota Jayapura.

Baca Juga :  Pengerusakan Lingkungan Harus dicegah

   “Ada dapur di Puskesmas Puskesmas itu untuk memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan bayi-bayi yang mengalami gizi buruk,”jelasnya.

   Penanganan gizi buruk ini dilakukan oleh pemerintah sejak beberapa tahun belakangan ini, namun baru tahun ini lebih fokus bagaimana langsung ditangani oleh ahli gizi.  Pembiayaannya menggunakan dana alokasi khusus non fisik dari Kementerian Kesehatan.   “Dinas Kesehatan yang membimbing karena Puskesmas itu ada di bawah Dinas Kesehatan,” ujarnya.

   Dari waktu ke waktu, pihaknya terus melakukan evaluasi terkait dampak  dari upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah terhadap penanganan penderita gizi buruk tersebut.

   “Tentunya kita lakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana dampak dari intervensi yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk menekan laju masyarakat yang mengalami gizi buruk.  Setiap Puskesmas pasti melaksanakan upaya penanganan gizi buruk,  karena dana dari DAK non fisik, itu kita bagi kepada seluruh Puskesmas yang ada di Kota Jayapura.” Tuturnya.

Baca Juga :  Kota Jayapura Harus Tetap Bersih

   “Sebenarnya sudah beberapa tahun sebelumnya, juga ada program tapi yang benar-benar ditangani oleh ahli gizi itu sekarang,” tambahnya. (roy/tri).

JAYAPURA– Banyak hal yang menyebabkan munculnya gizi buruk yang diderita oleh bayi dan anak. Salah satu penyebabnya karena faktor kesibukan orang tua yang bekerja, sehingga terkadang kurang memperhatikan anak.

  “Faktor penyebab gizi buruk ini sebenarnya disebabkan oleh banyak hal, diantaranya karena pola asuh,  misalnya bapak mama sibuk, walaupun mampu tapi anak-anak terbengkalai.  Bisa juga karena memang keluarga yang tidak mampu.  Tapi tidak semua keluarga tidak mampu,  biasanya kalau di kota itu kan orang bekerja,  akhirnya anak terbengkalai atau tidak terurus,” kata Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu (20/5).

   Masih belum disebutkan secara detail jumlah penderita gizi buruk di kota Jayapura, namun untuk penderita gizi buruk ini sebenarnya cukup banyak berada di beberapa wilayah kota Jayapura.  Sehingga Penanganannya pun merata dilakukan di sejumlah Puskesmas yang ada di kota Jayapura.

Baca Juga :  Dispar Diminta Pasang Tanda Bahaya di Pantai

   “Ada dapur di Puskesmas Puskesmas itu untuk memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan bayi-bayi yang mengalami gizi buruk,”jelasnya.

   Penanganan gizi buruk ini dilakukan oleh pemerintah sejak beberapa tahun belakangan ini, namun baru tahun ini lebih fokus bagaimana langsung ditangani oleh ahli gizi.  Pembiayaannya menggunakan dana alokasi khusus non fisik dari Kementerian Kesehatan.   “Dinas Kesehatan yang membimbing karena Puskesmas itu ada di bawah Dinas Kesehatan,” ujarnya.

   Dari waktu ke waktu, pihaknya terus melakukan evaluasi terkait dampak  dari upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah terhadap penanganan penderita gizi buruk tersebut.

   “Tentunya kita lakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana dampak dari intervensi yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk menekan laju masyarakat yang mengalami gizi buruk.  Setiap Puskesmas pasti melaksanakan upaya penanganan gizi buruk,  karena dana dari DAK non fisik, itu kita bagi kepada seluruh Puskesmas yang ada di Kota Jayapura.” Tuturnya.

Baca Juga :  Bumkam Tidak Sekedar dibentuk dan Didanai

   “Sebenarnya sudah beberapa tahun sebelumnya, juga ada program tapi yang benar-benar ditangani oleh ahli gizi itu sekarang,” tambahnya. (roy/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya