Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Polres Jeneponto Diserang, Seorang Anggota Tertembak

JAKARTA— Polres Jeneponto diserang orang tidak dikenal dini hari kemarin (27/4). Pelaku diperkirakan sebanyak 100 orang melakukan pelemparan bom Molotov dan batu. Bahkan, diduga terdapat tembakan dari arah pelaku. Seorang personel Polres Jeneponto Bripka M mengalami luka tembak di perut. Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) belum bisa memastikan siapa pelaku penyerangan.

Namun begitu, sehari sebelumnya diketahui terjadi pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh anggota Reskrim Polres Jeneponto terhadap dua anggota TNI, yakni Pratu Irsan dan Prada Amran. Pratu Irsan mengalami luka sobek di bawah mata, hidung bengkok, dan luka di bagian kaki.

Terdapat dua video yang beredar terkait penyerangan tersebut, dalam salah satu video tampak banyak orang mencoba menerobos pagar Polres Jeneponto. Terdengar pula teriakan-teriakan untuk membakar. Terlihat beberapa orang melakukan pelemparan batu. Terdapat api yang diduga berasal dari Bom Molotov.

Baca Juga :  Polisi Ngaku Tak Ada Hambatan, tapi Kasus Firli Bahuri Tak Kunjung Selesai

Dalam kejadian itu diduga terjadi tembakan dari arah pelaku penyerangan ke polres, yang membuat seorang personel Polres Jeneponto Bripka M mengalami luka tembak di bagian perut. Belum diketahui dengan pasti siapa pelaku penembakan.

Kabidhumas Polda Sulsel Kombespol Komang Suartana menuturkan, penyerangan dilakukan Kamis dini hari, kondisi Polres Jeneponto mengalami kerusakan, terutama di ruang pelayanan SKCK, Ruang Propam dan Ruang Identifikasi. Kerusakan akibat lemparan batu dan bom Molotov. ”Sekarang situasi telah kondusif,” ujarnya.

Untuk korban berinisial Bripka M sedang dirawat di rumah sakit. Kondisi terakhir korban sudah menjalani operasi. ”Sekarang masih dirawat di intensive care unit (ICU),” ujarnya dihubungi Jawa Pos kemarin.

Menurutnya, hingga saat ini pelaku penyerangan belum diketahui. Masih dalam penyelidikan untuk mengetahui kelompok yang melakukan penyerangan. ”Belum diketahui,” paparnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Saat ditanya apakah informasi yang beredar bahwa anggota TNI yang melakukan penyerangan, dia menjawab masih dilakukan pendalaman. ”Masih didalami,” tuturnya. Namun begitu, Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni langsung mengunjungi Polres Jeneponto untuk memberikan pengarahan.

Baca Juga :  Bertambah Lagi TNI yang Gugur

Ada sejumlah arahan dari Kapolda kepada personel Polres Jeneponto. Dia mengatakan bahwa Kapolda meminta moril personel untuk ditingkatkan, pelayanan terhadap masyarakat tetap dilaksanakan, dan peningkatan sinergitas dengan TNI. ”Itu arahan dari Kapolda saat di Polres,” jelasnya.

Sementara berkaitan dengan peristiwa perusakan Polres Jeneponto yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum prajurit TNI, Mahfud juga belum bersedia menyampaikan banyak hal. ”Saya belum dapat laporan rinci. Sehingga tidak dapat menanggapi itu,” kata dia. Serupa, pihak Mabes TNI AD pun belum banyak memberikan keterangan. ”Kami juga sedang menyelidiki kebenaran kejadian itu,” ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari kemarin. (idr/syn)

JAKARTA— Polres Jeneponto diserang orang tidak dikenal dini hari kemarin (27/4). Pelaku diperkirakan sebanyak 100 orang melakukan pelemparan bom Molotov dan batu. Bahkan, diduga terdapat tembakan dari arah pelaku. Seorang personel Polres Jeneponto Bripka M mengalami luka tembak di perut. Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) belum bisa memastikan siapa pelaku penyerangan.

Namun begitu, sehari sebelumnya diketahui terjadi pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh anggota Reskrim Polres Jeneponto terhadap dua anggota TNI, yakni Pratu Irsan dan Prada Amran. Pratu Irsan mengalami luka sobek di bawah mata, hidung bengkok, dan luka di bagian kaki.

Terdapat dua video yang beredar terkait penyerangan tersebut, dalam salah satu video tampak banyak orang mencoba menerobos pagar Polres Jeneponto. Terdengar pula teriakan-teriakan untuk membakar. Terlihat beberapa orang melakukan pelemparan batu. Terdapat api yang diduga berasal dari Bom Molotov.

Baca Juga :  Penyerangan di Pertambangan, Dua Tewas

Dalam kejadian itu diduga terjadi tembakan dari arah pelaku penyerangan ke polres, yang membuat seorang personel Polres Jeneponto Bripka M mengalami luka tembak di bagian perut. Belum diketahui dengan pasti siapa pelaku penembakan.

Kabidhumas Polda Sulsel Kombespol Komang Suartana menuturkan, penyerangan dilakukan Kamis dini hari, kondisi Polres Jeneponto mengalami kerusakan, terutama di ruang pelayanan SKCK, Ruang Propam dan Ruang Identifikasi. Kerusakan akibat lemparan batu dan bom Molotov. ”Sekarang situasi telah kondusif,” ujarnya.

Untuk korban berinisial Bripka M sedang dirawat di rumah sakit. Kondisi terakhir korban sudah menjalani operasi. ”Sekarang masih dirawat di intensive care unit (ICU),” ujarnya dihubungi Jawa Pos kemarin.

Menurutnya, hingga saat ini pelaku penyerangan belum diketahui. Masih dalam penyelidikan untuk mengetahui kelompok yang melakukan penyerangan. ”Belum diketahui,” paparnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Saat ditanya apakah informasi yang beredar bahwa anggota TNI yang melakukan penyerangan, dia menjawab masih dilakukan pendalaman. ”Masih didalami,” tuturnya. Namun begitu, Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni langsung mengunjungi Polres Jeneponto untuk memberikan pengarahan.

Baca Juga :  Bahlil: Wacana 3 Periode Saya yang Sampaikan Tanpa Diperintah Siapapun!

Ada sejumlah arahan dari Kapolda kepada personel Polres Jeneponto. Dia mengatakan bahwa Kapolda meminta moril personel untuk ditingkatkan, pelayanan terhadap masyarakat tetap dilaksanakan, dan peningkatan sinergitas dengan TNI. ”Itu arahan dari Kapolda saat di Polres,” jelasnya.

Sementara berkaitan dengan peristiwa perusakan Polres Jeneponto yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum prajurit TNI, Mahfud juga belum bersedia menyampaikan banyak hal. ”Saya belum dapat laporan rinci. Sehingga tidak dapat menanggapi itu,” kata dia. Serupa, pihak Mabes TNI AD pun belum banyak memberikan keterangan. ”Kami juga sedang menyelidiki kebenaran kejadian itu,” ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari kemarin. (idr/syn)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya