Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Kapendam XVII/Cenderawasih: Hoax, Tidak Mungkin Melakukan Pengeboman

JAYAPURA-Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman  dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pemberitaan baik di media sosial maupun salah satu media online yang memberikan bahwa pemerintah dalam hal ini TNI dan Polri melakukan pengeboman di wilayah Nduga, Provinsi Papua Pegunungan adalah hoaks atau bohong. Aparat kata dia, tidak mungkin melakukan pengeboman karena keselamatan Pilot Susi Air Capt Philips Marks Mehrtens dan masyarakat adalah yang utama. Sehingga dalam proses pembebasan pilot yang disandera dilakukan secara profesional dan terukur. “Gerombolan KST saat ini sedang memainkan narasi bahwa korban ada di pihak mereka (Playing Victim) padahal nyatanya KST yang melakukan pembunuhan terhadap masyarakat, tukang ojek, tenaga kesehatan, pekerja bangunan bahkan menyerang aparat keamanan yg sdg bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Marks Mehtrens,” ungkap Kapendam. Pemerintah melalui TNI dan Polri terus berupaya melakukan negosiasi dan berharap agar Egianus Kogoya segera melepas pilot Susi Air yang sudah disandera selama tiga bulan. Dengan begitu TNI akan menghentikan operasi di Nduga dan masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala.  “Kami mohon doa dan dukungannya proses pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air dapat berjalan dengan aman dan sukses,” ucapnya.
Baca Juga :  Pelatih Diminta Mulai Siapkan Skuad
Sementara itu Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombespol Donny Charles Go. SIK. Go menyampaikan bahwa terlepas apakah video tersebut benar atau rekayasa, aparat penegak hukum dalam hal ini Polri dan TNI melalui Ops Damai Cartenz tetap akan mendalami video tersebut. “Ada informasi penting yang ditunjukkan bahwa kondisi Pilot dalam keadaan hidup dan sehat sesuai dengan hasil analisa tim ahli gabungan TNI-Polri,”  kata Go Rabu sore kemarin.  Lanjutnya, ada informasi yang beredar di kalangan masyarakat bahwa ada permintaan untuk menyerang kelompok KKB dengan menggunakan Bom. Namun disini Go memastikan bahwa informasi permintaan itu adalah propaganda yang sengaja dibuat untuk menyudutkan TNI dan Polri.
Baca Juga :  Perlu Alokasikan Anggaran Untuk Kawal Casis Polri
“Selama ini, aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan hanya berupaya untuk mempersempit ruang gerak KKB yang menyandera pilot susi air dan kalaupun ada serangan dari TNI-Polri, tentunya itu merupakan tembakan balasan atas serangan KKB karena dianggap mengancam jiwa masyarakat sipil dan anggota TNI-Polri, dengan demikian sekali lagi kami tegaskan, aparat TNI-Polri tidak menggunakan Bom saat bertugas di lapangan,” tegasnya. Lalu hingga saat ini TNI- Polri tetap berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar pilot Susi air yang disandera dapat dibebaskan dengan selamat dan sehat. “Itu tujuan kami, membebaskan pilot dengan selamat,” imbuhnya.  (ade/ryu/oel/wen)
JAYAPURA-Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman  dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pemberitaan baik di media sosial maupun salah satu media online yang memberikan bahwa pemerintah dalam hal ini TNI dan Polri melakukan pengeboman di wilayah Nduga, Provinsi Papua Pegunungan adalah hoaks atau bohong. Aparat kata dia, tidak mungkin melakukan pengeboman karena keselamatan Pilot Susi Air Capt Philips Marks Mehrtens dan masyarakat adalah yang utama. Sehingga dalam proses pembebasan pilot yang disandera dilakukan secara profesional dan terukur. “Gerombolan KST saat ini sedang memainkan narasi bahwa korban ada di pihak mereka (Playing Victim) padahal nyatanya KST yang melakukan pembunuhan terhadap masyarakat, tukang ojek, tenaga kesehatan, pekerja bangunan bahkan menyerang aparat keamanan yg sdg bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Marks Mehtrens,” ungkap Kapendam. Pemerintah melalui TNI dan Polri terus berupaya melakukan negosiasi dan berharap agar Egianus Kogoya segera melepas pilot Susi Air yang sudah disandera selama tiga bulan. Dengan begitu TNI akan menghentikan operasi di Nduga dan masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala.  “Kami mohon doa dan dukungannya proses pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air dapat berjalan dengan aman dan sukses,” ucapnya.
Baca Juga :  Jangan Ada Korban Baru Semua Tertib
Sementara itu Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombespol Donny Charles Go. SIK. Go menyampaikan bahwa terlepas apakah video tersebut benar atau rekayasa, aparat penegak hukum dalam hal ini Polri dan TNI melalui Ops Damai Cartenz tetap akan mendalami video tersebut. “Ada informasi penting yang ditunjukkan bahwa kondisi Pilot dalam keadaan hidup dan sehat sesuai dengan hasil analisa tim ahli gabungan TNI-Polri,”  kata Go Rabu sore kemarin.  Lanjutnya, ada informasi yang beredar di kalangan masyarakat bahwa ada permintaan untuk menyerang kelompok KKB dengan menggunakan Bom. Namun disini Go memastikan bahwa informasi permintaan itu adalah propaganda yang sengaja dibuat untuk menyudutkan TNI dan Polri.
Baca Juga :  Polisi Telusuri Pelaku Pengeroyokan Lain
“Selama ini, aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan hanya berupaya untuk mempersempit ruang gerak KKB yang menyandera pilot susi air dan kalaupun ada serangan dari TNI-Polri, tentunya itu merupakan tembakan balasan atas serangan KKB karena dianggap mengancam jiwa masyarakat sipil dan anggota TNI-Polri, dengan demikian sekali lagi kami tegaskan, aparat TNI-Polri tidak menggunakan Bom saat bertugas di lapangan,” tegasnya. Lalu hingga saat ini TNI- Polri tetap berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar pilot Susi air yang disandera dapat dibebaskan dengan selamat dan sehat. “Itu tujuan kami, membebaskan pilot dengan selamat,” imbuhnya.  (ade/ryu/oel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya