Saturday, May 11, 2024
24 C
Jayapura

Polda Pastikan ET Adalah KKB

Sebby Bantah Soal 3 KKB yang Tewas

JAYAPURA – Polda Papua memastikan jika tindakan tegas dan terukur yang dilakukan aparat gabungan di Kampung Mundidok, Kabupaten Puncak dengan “menghajar” kelompok yang dicurigai adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) adalah tindakan yang sudah tepat. Pasalnya ET yang ditemukan tewas di lokasi kontak tembak diyakini bagian dari KKB meski usianya terbilang sangat muda.

Pasca tewasnya seorang tukang ojek bernama Irwan, tim gabungan TNI Polri langsung melakukan pengejaran dan dibantu dengan video udara akhirnya terdeteksi ada satu rombongan sekitar 20 orang yang hendak melintas dari Kampung Mundidok ke Kampung Kimak.

“Sudah terpantau lebih dulu, jadi kelompok ini berusaha kabur dengan membawa senjata dan disitu langsung dihadang hingga terjadi kontak tembak dan salah satu yang tewas adalah ET itu,” jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny melalui ponselnya, Jumat (24/3).

Baca Juga :  Satgas Yonif 125/SMB Bersama Polres Asmat Kembali Gagalkan Penyelundupan Miras

Kabid Humas menyatakan bahwa ET betul menjadi anggota KKB karena dari tangannya ditemukan amunisi peluru tajam. “ET adalah anggota KKB,” tegas Benny.

Disinggung soal jumlah anggota KKB yang tewas dikatakan pihaknya juga mendengar ada 3 orang yang tertembak namun data yang diterima hanya 1 orang. “Bisa jadi 3 orang karena biasa kalau ada yang tewas langsung dibawa kabur oleh rekan rekannya. Cuma data yang kami terima hanya ET ini,” tambahnya.

Dari kontak tembak ini diikatakan aparat terus meningkatkan kewaspadaan mengingat pelaku KKB kerap bersembunyi dibalik status warga sipil. Sementara untuk pelaku penembak tukang ojek, Irwan hingga kemarin pihaknya masih melakukan penelusuran. “Ini juga sedang kami kembangkan, tetap kami kejar dan lakukan tindakan tegas dan terukur,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kuasa Hukum LE: Kami Mau Menanggapi Hal-hal yang jelas saja

Juru Bicara TPN OPM, Sebby Sembom membantah jika ada 3 anggota TPN OPM yang tewas. “Itu tak benar, itu bagian dari propaganda TNI Polri yang dilakukan lewat media Indonesia,”  jelas Sebby. (ade/fia/wen)

Sebby Bantah Soal 3 KKB yang Tewas

JAYAPURA – Polda Papua memastikan jika tindakan tegas dan terukur yang dilakukan aparat gabungan di Kampung Mundidok, Kabupaten Puncak dengan “menghajar” kelompok yang dicurigai adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) adalah tindakan yang sudah tepat. Pasalnya ET yang ditemukan tewas di lokasi kontak tembak diyakini bagian dari KKB meski usianya terbilang sangat muda.

Pasca tewasnya seorang tukang ojek bernama Irwan, tim gabungan TNI Polri langsung melakukan pengejaran dan dibantu dengan video udara akhirnya terdeteksi ada satu rombongan sekitar 20 orang yang hendak melintas dari Kampung Mundidok ke Kampung Kimak.

“Sudah terpantau lebih dulu, jadi kelompok ini berusaha kabur dengan membawa senjata dan disitu langsung dihadang hingga terjadi kontak tembak dan salah satu yang tewas adalah ET itu,” jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny melalui ponselnya, Jumat (24/3).

Baca Juga :  Polda Papua Barat Kantongi Identitas Pelaku

Kabid Humas menyatakan bahwa ET betul menjadi anggota KKB karena dari tangannya ditemukan amunisi peluru tajam. “ET adalah anggota KKB,” tegas Benny.

Disinggung soal jumlah anggota KKB yang tewas dikatakan pihaknya juga mendengar ada 3 orang yang tertembak namun data yang diterima hanya 1 orang. “Bisa jadi 3 orang karena biasa kalau ada yang tewas langsung dibawa kabur oleh rekan rekannya. Cuma data yang kami terima hanya ET ini,” tambahnya.

Dari kontak tembak ini diikatakan aparat terus meningkatkan kewaspadaan mengingat pelaku KKB kerap bersembunyi dibalik status warga sipil. Sementara untuk pelaku penembak tukang ojek, Irwan hingga kemarin pihaknya masih melakukan penelusuran. “Ini juga sedang kami kembangkan, tetap kami kejar dan lakukan tindakan tegas dan terukur,” imbuhnya.

Baca Juga :  Paniai dan Merauke Diwarning Soal Banjir Rob

Juru Bicara TPN OPM, Sebby Sembom membantah jika ada 3 anggota TPN OPM yang tewas. “Itu tak benar, itu bagian dari propaganda TNI Polri yang dilakukan lewat media Indonesia,”  jelas Sebby. (ade/fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya