JAKARTA– Upaya Pembebasan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens,37, dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengutamakan tindakan persuasif. Hal ini ditegaskan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
“TNI masih berupaya bersama dengan Polri. Ini adalah penegakan hukum, tidak langsung operasi militer. Hal ini tentunya tetap mengedepankan penegakan hukum. Karena ini orang asing yang disandera KKB, tetap diupayakan dengan cara-cara persuasif,” kata Laksamana TNI Yudo Margono usai melaksanakan olahraga bersama di GOR Praja Raksaka, Denpasar, Bali, dikutip dari Antara Rabu (22/2) kemarin.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) tersebut mengatakan, bahwa upaya penyelamatan tanpa kekerasan tersebut mengedepankan peran pemerintah daerah setempat, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Sejauh ini, menurut dia, negosiasi tersebut terus berjalan degan perantaraan bupati, tokoh adat, dan tokoh masyarakat sambil memberikan pengamanan kepada masyarakat di daerah tempat penyanderaan tersebut.
“Kita harus melaksanakan dengan negosiasi. TNI utamakan tokoh-tokoh daerah dan tokoh masyarakat. TNI tidak bisa selesaikan masalah ini dengan cara militer, karena ini dalam situasi damai, dan di Papua ini ada masyarakatnya juga. Jangan sampai masyarakat ini terdampak,” kata Panglima TNI.(antara)