Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

19 Orang Diamankan, 1 Tewas Tertembak 

Pasca Penangkapan Gubernur Lukas Enembe

JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa sesaat setelah Gubernur Lukas Enembe dibawa dari Mako Brimob menuju Bandara Sentani  terjadi aksi protes yang dilakukan massa pendukung Lukas Enembe. Ini tak hanya di pertigaan Brimob Kotaraja saja tetapi juga di Jl Bandara Sentani. Dari dua kejadian ini ada 19 orang yang diamankan oleh pihak kepolisian.

Sebanyak 17 orang diamankan di Sentani dan 2 orang diamankan dengan lokasi di depan Mako Brimob saat melakukan penyerangan. Hanya sayangnya dari 19 orang ini satu orang bernama Kabori tewas tertembak. Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa kesembilan belas orang ini ada yang perannya melempar namun ada juga yang menjadi provokator.

Untuk yang melakukan pelemparan dikatakan akan ditindaklanjuti dengan proses hukum.  “Kemarin itu ada tiga kejadian, pertama dipertigaan Mako Brimob, kedua di pertigaan bandara sentani dan ketiga malamnya di Pasar Lama Sentani. Lalu ada 1 orang yang meninggal yang tertembak saat  penertiban,” jelas Fakhiri. 

Baca Juga :  Penetapan Pimpinan Definitif DPR Papua Butuh Waktu Tiga Bulan

Kejadian di Pasar Lama disebutkan ada dua orang berupaya membakar lapak pedagang namun sempat terlihat dan langsung diantisipasi oleh warga.

 Sementara itu, dari Sentani dilaporkan, dua dari empat  warga yang terkena tembakan peluru nyasar aparat keamanan saat pengamanan aksi massa simpatisan Gubenur Papua, Lukas Enembe pada Selasa (10/1), kemarin akhirnya sudah dipulangkan ke pihak keluarga masing-masing setelah mendapat perawatan intensif dirumah sakit Yowari.

“Semua sudah kembali kekeluarga masing-masing,” ujar Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Macklarimboen, Rabu (11/1)

Diketahui, berdasarkan keterangan Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Macklarimboen pasca peristiwa itu, ada empat warga yang  tercatat  terkena peluru nyasar aparat keamanan saat berusaha meredam reaksi masa simpatisan Gubernur Lukas Enembe atas penangkapan orang nomor satu di Papua itu.

Data yang dihimpun media ini, tiga korban tersebut masing-masing bernama, Kabori Enembe, Napolios Gombo, Uti Enembe. Sedangkan satu korban lainya yakni Niva Felce dirawat di RS Bayangkara.

Baca Juga :  Tolak Aktivitas ULMWP di Tanah Papua

Salah satu korban bernama Kabori Enembe, setelah sempat dirawat akhirnya  dinyatakan meninggal dunia di RSUD Yowari. Sedang dua korban lainya sudah dipulangkan setelah kondisinya membaik.

  Untuk yang meninggal jenasah dibawah ke rumah duka di Sabron, Sentani Barat Kabupaten Jayapura dan terkait ini Kapolda turut berduka cita dan ia telah meminta Dir Propam dan Direskrimsus untuk memeriksa anggota yang saat itu melakukan penindakan di lapangan. “Kami akan cek apakah sudah sesuai dengan prosedur atau ada yang keluar dari SOP,” jelas  Fakhiri.

Sementara pantauan Cenderawasih Pos, setelah dilakukan pemeriksaann medis dann jenasah disemayamkan di rumah duka, jenasah pemuda bernama Kabori akhirnya, Rabu (11/1) sekira pukul 17.00 WIT dimakamkan di pemakaman umum di Sabron. Para keluarga duka juga terlihat ikut mengantarkan jenasah untuk dimakamkan dan semua dilakukan dengan tertib sehingga membantah isu jika jenasah akan di arak ke arah Koya Distrik Muara Tami.(ade/roy/fia).

Pasca Penangkapan Gubernur Lukas Enembe

JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa sesaat setelah Gubernur Lukas Enembe dibawa dari Mako Brimob menuju Bandara Sentani  terjadi aksi protes yang dilakukan massa pendukung Lukas Enembe. Ini tak hanya di pertigaan Brimob Kotaraja saja tetapi juga di Jl Bandara Sentani. Dari dua kejadian ini ada 19 orang yang diamankan oleh pihak kepolisian.

Sebanyak 17 orang diamankan di Sentani dan 2 orang diamankan dengan lokasi di depan Mako Brimob saat melakukan penyerangan. Hanya sayangnya dari 19 orang ini satu orang bernama Kabori tewas tertembak. Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa kesembilan belas orang ini ada yang perannya melempar namun ada juga yang menjadi provokator.

Untuk yang melakukan pelemparan dikatakan akan ditindaklanjuti dengan proses hukum.  “Kemarin itu ada tiga kejadian, pertama dipertigaan Mako Brimob, kedua di pertigaan bandara sentani dan ketiga malamnya di Pasar Lama Sentani. Lalu ada 1 orang yang meninggal yang tertembak saat  penertiban,” jelas Fakhiri. 

Baca Juga :  “Ibarat Mau Berburu Babi Hutan, Dapat Tikus Tanah pun Harus Disyukuri”

Kejadian di Pasar Lama disebutkan ada dua orang berupaya membakar lapak pedagang namun sempat terlihat dan langsung diantisipasi oleh warga.

 Sementara itu, dari Sentani dilaporkan, dua dari empat  warga yang terkena tembakan peluru nyasar aparat keamanan saat pengamanan aksi massa simpatisan Gubenur Papua, Lukas Enembe pada Selasa (10/1), kemarin akhirnya sudah dipulangkan ke pihak keluarga masing-masing setelah mendapat perawatan intensif dirumah sakit Yowari.

“Semua sudah kembali kekeluarga masing-masing,” ujar Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Macklarimboen, Rabu (11/1)

Diketahui, berdasarkan keterangan Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Macklarimboen pasca peristiwa itu, ada empat warga yang  tercatat  terkena peluru nyasar aparat keamanan saat berusaha meredam reaksi masa simpatisan Gubernur Lukas Enembe atas penangkapan orang nomor satu di Papua itu.

Data yang dihimpun media ini, tiga korban tersebut masing-masing bernama, Kabori Enembe, Napolios Gombo, Uti Enembe. Sedangkan satu korban lainya yakni Niva Felce dirawat di RS Bayangkara.

Baca Juga :  Wujudkan Papua Damai, Bentangkan Merah Putih 1 Km

Salah satu korban bernama Kabori Enembe, setelah sempat dirawat akhirnya  dinyatakan meninggal dunia di RSUD Yowari. Sedang dua korban lainya sudah dipulangkan setelah kondisinya membaik.

  Untuk yang meninggal jenasah dibawah ke rumah duka di Sabron, Sentani Barat Kabupaten Jayapura dan terkait ini Kapolda turut berduka cita dan ia telah meminta Dir Propam dan Direskrimsus untuk memeriksa anggota yang saat itu melakukan penindakan di lapangan. “Kami akan cek apakah sudah sesuai dengan prosedur atau ada yang keluar dari SOP,” jelas  Fakhiri.

Sementara pantauan Cenderawasih Pos, setelah dilakukan pemeriksaann medis dann jenasah disemayamkan di rumah duka, jenasah pemuda bernama Kabori akhirnya, Rabu (11/1) sekira pukul 17.00 WIT dimakamkan di pemakaman umum di Sabron. Para keluarga duka juga terlihat ikut mengantarkan jenasah untuk dimakamkan dan semua dilakukan dengan tertib sehingga membantah isu jika jenasah akan di arak ke arah Koya Distrik Muara Tami.(ade/roy/fia).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya