Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Warga Butuh Mesin Penggiling Padi

SARMI- Para petani di Kampung Ansudu Distrik Sungai Biri sangat membutuhkan mesin giling padi untuk memaksimalkan hasil pertanian padi. Bupati Sarmi Markus Mansnembra SH MM yang diajak warga Kampung Ansudu mendengar keluhan dan masukan.

Pendeta di Gereja GKI Nazaret Kampung Ansudu II Berta Fouw mengatakan pihak gereja telah mengelola lahan padi namun hasilny tidak maksimal karena tak memiliki alat penggiling padi.

” Kami di jemaat ini (Nazaret) telah memenen padi 280 Kg, kemudian kami bayar dengan beras keyang punya mesin penggiling sebanyak 50 kg, sisanya kami bagi-bagikan kepada jemaat, lainnya kami jual untuk kas jemaat, guna pembangunan rumah lonceng dan perbaikan dalam gereja, ” katanya dihadapan Bupati Sarmi.

Baca Juga :  Wow, Ada Anggaran Rp 1,5 Triliun yang Mengganjal di Pemprov

Ketua kolompok tani Kampung Ansudu Edi Tananar mengatakan kelemahan kelomok tani di kampung Ansudu adalah tak ada mesin rontok, beberapa kali telah berkomunikasi dengan dinas pertanian tapi belum ada tindak lanjut.  Menurutnya soal mesin rontok ini sangat vital, oleh karena itu besar harapan dapat menjadi perhatian dari pemerintah.

Penjabat  Bupati Sarmi Markus Mansnembra mengatakan setelah mendapat informasi tentang problem yang dihadapi warga masyarakat dan jemaat, pihaknya langsung menyambangi  dan menyaksikan keluhan dari warga. “Dia meminta warga untuk tetap bekerja dan tetap semangat bagaimana mengelola lahan, soal nantinya jika ada bantuan mesin penggiling perlu juga dipikirkan siapa yang mengoperasikan, dan menjaga agar barang itu (mesin penggiling) tidak cepat rusak dan akhirnya malah menjadi masalah baru,” pintanya. (wen)

Baca Juga :  Pemprov Ajak Nelayan Jaga Kelestarian Laut Sarmi

SARMI- Para petani di Kampung Ansudu Distrik Sungai Biri sangat membutuhkan mesin giling padi untuk memaksimalkan hasil pertanian padi. Bupati Sarmi Markus Mansnembra SH MM yang diajak warga Kampung Ansudu mendengar keluhan dan masukan.

Pendeta di Gereja GKI Nazaret Kampung Ansudu II Berta Fouw mengatakan pihak gereja telah mengelola lahan padi namun hasilny tidak maksimal karena tak memiliki alat penggiling padi.

” Kami di jemaat ini (Nazaret) telah memenen padi 280 Kg, kemudian kami bayar dengan beras keyang punya mesin penggiling sebanyak 50 kg, sisanya kami bagi-bagikan kepada jemaat, lainnya kami jual untuk kas jemaat, guna pembangunan rumah lonceng dan perbaikan dalam gereja, ” katanya dihadapan Bupati Sarmi.

Baca Juga :  Transaksi di Wilayah Perbatasan Diminta Gunakan Rupiah

Ketua kolompok tani Kampung Ansudu Edi Tananar mengatakan kelemahan kelomok tani di kampung Ansudu adalah tak ada mesin rontok, beberapa kali telah berkomunikasi dengan dinas pertanian tapi belum ada tindak lanjut.  Menurutnya soal mesin rontok ini sangat vital, oleh karena itu besar harapan dapat menjadi perhatian dari pemerintah.

Penjabat  Bupati Sarmi Markus Mansnembra mengatakan setelah mendapat informasi tentang problem yang dihadapi warga masyarakat dan jemaat, pihaknya langsung menyambangi  dan menyaksikan keluhan dari warga. “Dia meminta warga untuk tetap bekerja dan tetap semangat bagaimana mengelola lahan, soal nantinya jika ada bantuan mesin penggiling perlu juga dipikirkan siapa yang mengoperasikan, dan menjaga agar barang itu (mesin penggiling) tidak cepat rusak dan akhirnya malah menjadi masalah baru,” pintanya. (wen)

Baca Juga :  Pemilihan Anggota MRP Sudah Sesuai Prosedur

Berita Terbaru

Artikel Lainnya