MERAUKE- Sejumlah petani dari Kurik 4 mengaku ke Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, terkait beras milik mereka yang dibeli dan dikirim oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha Malind Kanamin ke Surabaya pada Desember 2020 lalu, namun sampai sekarang belum dibayar .
‘’Tolong bapak bupati, kami punya beras yang diambil oleh BUMD Aneka Usaha Malind Kanamin, namun sampai sekarang belum diselesaikan,’’kata Hariadi, salah seorang petani Kurik 4 yang berasnya diambil, namun belum dibayarkan.
Menurut Hariadi, dengan belum dibayarkannya beras tersebut membuat mereka yang punya beras kesulitan mendapatkan modal. Apalagi menurut dia, ada pemilik dari beras tersebut merupakan janda yang menjadi tulang punggung dalam keluarganya.
‘’Harapannya, supaya masalah kami ini dapat dibantu. Karena setelah modal saya di BUMD, saya juga tidak bisa membantu petani,’’ kata Hariadi. Menanggapi hal ini, Bupati Romanus Mbaraka, MT, menjelaskan, akan cepat menyelesaikan persoalan yang terjadi di BUMD tersebut. ‘’Nanti saya selesaikan secepatnya,’’tandas bupati Romanus.
Sebelumnya, Direktur BUMD Aneka Usaha Malind Kanamin, Vincent Gebze mengakui, total harga beras dari petani sebesar Rp 1,05 miliar yang dikirim ke Surabaya pada akhir Desember 2020 itu belum diselesaikan karena pihaknya juga belum dibayar oleh pihak yang membeli beras tersebut sebesar Rp 1,3 miliar sampai sekarang. Namun Vincent Gebze mengaku, tetap bertanggung jawab atas pembelian beras dari petani tersebut. (ulo/tho)