Saturday, July 12, 2025
22.6 C
Jayapura

Mandenas: Belum Ada Pembahasan DOB di Papua Barat

Jayapura, 15/5 (ANTARA) – Anggota DPR RI Yan Permenas Mandenas mengakui hingga kini belum ada pembahasan terkait daerah otonomi baru (DOB) di Papua Barat.

“Memang hingga kini belum ada wacana untuk membahas DOB di Papua Barat. Papua Barat sendiri merupakan pecahan dari Papua yang saat itu menjadi satu-satunya provinsi yang dipecah karena sebelumnya diagendakan bersama Provinsi Papua Tengah,” katanya kepada ANTARA, Minggu..

Namun Papua Barat yang ibu kotanya Manokwari itu lolos dan menjadi provinsi terpisah dari Papua, sedangkan Papua Tengah yang ibu kotanya di Timika ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan, katanya.

Yan melalui telepon selularnya mengakui DPR RI sudah menerima aspirasi masyarakat di Papua yang mendukung DOB.

Baca Juga :  LKMPB Rekomendasikan Dua Sosok Kawal Pemendagri DPRK

ia mengatakan dukungan masyarakat itu diberikan karena menyadari akan pentingnya DOB guna memperpendek rentang kendali sehingga masyarakat diharapkan semakin sejahtera.

Saat ini Papua memiliki 29 kabupaten dan kota dengan geografi yang membutuhkan penanganan khusus karena banyak daerah letaknya berada di pegunungan yang sulit dijangkau.

Karena itu, katanya, bila dimekarkan menjadi beberapa provinsi maka akan memudahkan untuk pelayanan kepada masyarakat sehingga diharapkan kesejahteraannya meningkat

Ketika ditanya tentang aksi demo penolakan DOB, Yan Mandenas mensinyalir aksi itu ada yang memfasilitasi karena tidak mungkin ada demonstrasi tanpa sponsor.

“Sejak saya masih menjadi aktivis di Universitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura, aksi demo mahasiswa banyak yang tidak murni karena didomplengi kepentingan tertentu, ” ungkap Mandenas.

Baca Juga :  Kantor Bupati Dipersiapkan Jadi Kantor Gubernur PPS Sementara

Pewarta : Evarukdijati

Jayapura, 15/5 (ANTARA) – Anggota DPR RI Yan Permenas Mandenas mengakui hingga kini belum ada pembahasan terkait daerah otonomi baru (DOB) di Papua Barat.

“Memang hingga kini belum ada wacana untuk membahas DOB di Papua Barat. Papua Barat sendiri merupakan pecahan dari Papua yang saat itu menjadi satu-satunya provinsi yang dipecah karena sebelumnya diagendakan bersama Provinsi Papua Tengah,” katanya kepada ANTARA, Minggu..

Namun Papua Barat yang ibu kotanya Manokwari itu lolos dan menjadi provinsi terpisah dari Papua, sedangkan Papua Tengah yang ibu kotanya di Timika ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan, katanya.

Yan melalui telepon selularnya mengakui DPR RI sudah menerima aspirasi masyarakat di Papua yang mendukung DOB.

Baca Juga :  Anggaran Habis, RSJ Abepura Sempat Tutup Pelayanan

ia mengatakan dukungan masyarakat itu diberikan karena menyadari akan pentingnya DOB guna memperpendek rentang kendali sehingga masyarakat diharapkan semakin sejahtera.

Saat ini Papua memiliki 29 kabupaten dan kota dengan geografi yang membutuhkan penanganan khusus karena banyak daerah letaknya berada di pegunungan yang sulit dijangkau.

Karena itu, katanya, bila dimekarkan menjadi beberapa provinsi maka akan memudahkan untuk pelayanan kepada masyarakat sehingga diharapkan kesejahteraannya meningkat

Ketika ditanya tentang aksi demo penolakan DOB, Yan Mandenas mensinyalir aksi itu ada yang memfasilitasi karena tidak mungkin ada demonstrasi tanpa sponsor.

“Sejak saya masih menjadi aktivis di Universitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura, aksi demo mahasiswa banyak yang tidak murni karena didomplengi kepentingan tertentu, ” ungkap Mandenas.

Baca Juga :  Dihadiri 4 Caketum BPP Hipmi dan 35 Pengusaha Nasional

Pewarta : Evarukdijati

Berita Terbaru

Artikel Lainnya