Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Jayawijaya Berpotensi Jadi Lumbung Padi di Wilayah Lapago

WAMENA— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya berencana menjadikan wilayah tersebut sebagai lumbung padi di kawasan Pegunungan Tengah Papua (Lapago). Menyikapi hal itu, kini lahan sawah terus dibuka dari Dinas Pertanian dan selanjutnya membina petani lokal yang mengembangkan komoditi padi tersebut secara berkelanjutan.

Bupati Jayayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pihaknya melalui Dinas Pertanian sudah membuka lahan sawah di beberapa distrik, dan saat ini kembali dibuka lahan sawah yang dibuka oleh Paroki Santo Stevanus Kimbim Woogi bersama dengan tim pastoran Dekenat Pengunungan Tengah dan Pemkab Jayawijaya.

“ Lahan yang dibuka oleh pastoran saat ini sangat baik, kondisi tanah yang rata, air yang memadai untuk dijadikan sawah, sementara dari kita sekretaris , dan kepala bidang Dinas Pertanian sudah turun membuka lahan —lahan tidur agar aktif kembali,”ungkapnya, Senin (14/2) kemarin.

Baca Juga :  Polisi Bubarkan Massa yang Dirikan Tenda di Depan Kantor KPU Jayawijaya

Ia memastikan , kalau prediksi pemerintah ke depan semua akses sawah di wilayah Jayawijaya bisa dibuka kembali, baik lokasi yang dulu pernah dijadikan sawah, namun  sudah tidak dikelola lagi, maupun lokasi baru yang akan mulai digarap.

“Jayawijaya harus bisa menjadi lumbung padi untuk kawasan Lapago, lokasi kita cukup baik dan luas untuk dijadikan persawahan, kita harus memberikan dukungan kepada masyarakat agar bisa aktif lagi,”bebernya.

Kata bupati, saat ini mungkin baru dilihat di Kimbim, sementara di wilayah Distrik Musatfak sudah ada ratusan hektar sawah yang dikembangkan oleh masyarakat, belum lagi di wilayah lain seperti Asolokobal dan beberapa tempat lainnya.

“Jika lahan sawah ini bisa kita aktifkan semuanya, maka bisa dipastikan kita di Jayawijaya tidak akan kesulitan beras, bahkan mungkin kita bisa kirim lagi ke kabupaten pemekaran yang ada di wilayah Lapago,”bebernya.

Baca Juga :  Ratusan Masyarakat Lanny Jaya Antre Ikut Rapid Test

Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh Paroki Santo Stevanus Kimbim Woogi bersama tim pastoran Dekenat Pengunungan Tengah sangat baik, bagaimana mengajak umat untuk kembali membuka lahan persawahan maupun perkebunan.

“ Saya berharap denominasi gereja yang lain juga bisa mengajak masyarakat dan umatnya untuk bekerja, di mana peran gereja sangat penting sekali untuk menghimpun masyarakat agar kembali membuka lahan guna meningkatkan perekonomiannya,”ujarnya.(jo/tho)

WAMENA— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya berencana menjadikan wilayah tersebut sebagai lumbung padi di kawasan Pegunungan Tengah Papua (Lapago). Menyikapi hal itu, kini lahan sawah terus dibuka dari Dinas Pertanian dan selanjutnya membina petani lokal yang mengembangkan komoditi padi tersebut secara berkelanjutan.

Bupati Jayayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pihaknya melalui Dinas Pertanian sudah membuka lahan sawah di beberapa distrik, dan saat ini kembali dibuka lahan sawah yang dibuka oleh Paroki Santo Stevanus Kimbim Woogi bersama dengan tim pastoran Dekenat Pengunungan Tengah dan Pemkab Jayawijaya.

“ Lahan yang dibuka oleh pastoran saat ini sangat baik, kondisi tanah yang rata, air yang memadai untuk dijadikan sawah, sementara dari kita sekretaris , dan kepala bidang Dinas Pertanian sudah turun membuka lahan —lahan tidur agar aktif kembali,”ungkapnya, Senin (14/2) kemarin.

Baca Juga :  Polisi Bubarkan Massa yang Dirikan Tenda di Depan Kantor KPU Jayawijaya

Ia memastikan , kalau prediksi pemerintah ke depan semua akses sawah di wilayah Jayawijaya bisa dibuka kembali, baik lokasi yang dulu pernah dijadikan sawah, namun  sudah tidak dikelola lagi, maupun lokasi baru yang akan mulai digarap.

“Jayawijaya harus bisa menjadi lumbung padi untuk kawasan Lapago, lokasi kita cukup baik dan luas untuk dijadikan persawahan, kita harus memberikan dukungan kepada masyarakat agar bisa aktif lagi,”bebernya.

Kata bupati, saat ini mungkin baru dilihat di Kimbim, sementara di wilayah Distrik Musatfak sudah ada ratusan hektar sawah yang dikembangkan oleh masyarakat, belum lagi di wilayah lain seperti Asolokobal dan beberapa tempat lainnya.

“Jika lahan sawah ini bisa kita aktifkan semuanya, maka bisa dipastikan kita di Jayawijaya tidak akan kesulitan beras, bahkan mungkin kita bisa kirim lagi ke kabupaten pemekaran yang ada di wilayah Lapago,”bebernya.

Baca Juga :  Bertemu Timsel, Ini Aspirasi Pelamar Seleksi KPU Papua Pegunungan

Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh Paroki Santo Stevanus Kimbim Woogi bersama tim pastoran Dekenat Pengunungan Tengah sangat baik, bagaimana mengajak umat untuk kembali membuka lahan persawahan maupun perkebunan.

“ Saya berharap denominasi gereja yang lain juga bisa mengajak masyarakat dan umatnya untuk bekerja, di mana peran gereja sangat penting sekali untuk menghimpun masyarakat agar kembali membuka lahan guna meningkatkan perekonomiannya,”ujarnya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya