Saturday, March 15, 2025
29.7 C
Jayapura

Fosil Kerang Laut Ditemukan di Wilayah Danau Love

SENTANIPeneliti Balai Arkeologi Papua melakukan penelitian terhadap benda-benda prasejarah yang ada di wilayah Sentani Kabupaten Jayapura. 

Dalam pencarian yang dilakukan di wilayah Danau Emfote atau Danau Love Distrik Ebunggauw,berhasil di temukan fosil  kerang laut yang diduga berada jutaan tahun yang lalu.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, fosil kerang laut ini ditemukan tak jauh dari Danau Love, Distrik Ebungfauw dan berada di ketinggian 134 meter di atas permukaan air laut (mdpl).

“Fosil kerang laut ini jenis Bivalvia dan Gastropoda. Kerang jenis Bivalvia ini hidup di perairan laut dalam ,” katanya kepada cenderawasih pos di Sentani, Kamis (8/7).

Baca Juga :  Dua Pemuda Dibacok OTK di Jalan Raya Engros-Holtekam

Menurut Suroto, fosil kerang laut ini ditemukan dalam bentuk fragmen. Hal ini mendukung teori bahwa pada masa lalu Danau Sentani adalah laut, yang kemudian mengalami proses geologi yaitu pengangkatan daratan.

“Sehingga perairan Sentani terpisah dengan laut. Perkembangan kemudian, sehingga air asin terkantikan oleh air tawar yang berasal dari 26 sungai dari Cyclops. Begitupun fauna air asin yang ada di Danau Sentani menyesuaikan dengan lingkungan baru, berupa perubahan dari air asin menjadi air tawar, termasuk ikan hiu gergaji yang sebenarnya merupakan ikan air laut, kemudian beradaptasi menjadi ikan air tawar,” tuturnya. 

Sayangnya, menurut Suroto ikan hiu gergaji dianggap sudah punah. Terakhir ditangkap oleh nelayan pada tahun 1970-an di Danau Sentani. Namun, ingatan tentang keberadaan tentang ikan hiu gergaji ini oleh masyarakat di wilayah Danau Sentani masih digambarkan di lukisan kulit kayu seperti misalnya, di Kampung Asei, Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura. Begitupun di temui goresan ikan hiu gergaji di batu-batu megalitik yang berada di Situs Megalitik Tutari, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu.

Baca Juga :  Ditangkap di Bali, Made Jabbon Dijebloskan di Lapas Abepura

“Hasil temuan fosil kerang laut ini akan dianalisis di laboratorium geologi untuk diketahui kronologis mengenai umur pasti dari kerang laut yang ditemukan tersebut,” ujarnya. (bet/nat)

SENTANIPeneliti Balai Arkeologi Papua melakukan penelitian terhadap benda-benda prasejarah yang ada di wilayah Sentani Kabupaten Jayapura. 

Dalam pencarian yang dilakukan di wilayah Danau Emfote atau Danau Love Distrik Ebunggauw,berhasil di temukan fosil  kerang laut yang diduga berada jutaan tahun yang lalu.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, fosil kerang laut ini ditemukan tak jauh dari Danau Love, Distrik Ebungfauw dan berada di ketinggian 134 meter di atas permukaan air laut (mdpl).

“Fosil kerang laut ini jenis Bivalvia dan Gastropoda. Kerang jenis Bivalvia ini hidup di perairan laut dalam ,” katanya kepada cenderawasih pos di Sentani, Kamis (8/7).

Baca Juga :  ASN Jayawijaya Mogok Kerja Dua Minggu

Menurut Suroto, fosil kerang laut ini ditemukan dalam bentuk fragmen. Hal ini mendukung teori bahwa pada masa lalu Danau Sentani adalah laut, yang kemudian mengalami proses geologi yaitu pengangkatan daratan.

“Sehingga perairan Sentani terpisah dengan laut. Perkembangan kemudian, sehingga air asin terkantikan oleh air tawar yang berasal dari 26 sungai dari Cyclops. Begitupun fauna air asin yang ada di Danau Sentani menyesuaikan dengan lingkungan baru, berupa perubahan dari air asin menjadi air tawar, termasuk ikan hiu gergaji yang sebenarnya merupakan ikan air laut, kemudian beradaptasi menjadi ikan air tawar,” tuturnya. 

Sayangnya, menurut Suroto ikan hiu gergaji dianggap sudah punah. Terakhir ditangkap oleh nelayan pada tahun 1970-an di Danau Sentani. Namun, ingatan tentang keberadaan tentang ikan hiu gergaji ini oleh masyarakat di wilayah Danau Sentani masih digambarkan di lukisan kulit kayu seperti misalnya, di Kampung Asei, Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura. Begitupun di temui goresan ikan hiu gergaji di batu-batu megalitik yang berada di Situs Megalitik Tutari, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu.

Baca Juga :  Ditangkap di Bali, Made Jabbon Dijebloskan di Lapas Abepura

“Hasil temuan fosil kerang laut ini akan dianalisis di laboratorium geologi untuk diketahui kronologis mengenai umur pasti dari kerang laut yang ditemukan tersebut,” ujarnya. (bet/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya