Thursday, April 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Layanan Penumpang di Bandara Wamena Ditutup

*Mulai 12 Juli, Ditutup Selama 2 Minggu

WAMENA-Meningkatnya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya mendorong Pemkab Jayawijaya mengambil kebijakan menutup aktivitas pelayanan penumpang di Bandara Wamena. 

Penutupan ini akan dimulai tanggal 12 Juli 2021 selama dua minggu. Sementara untuk layanan kargo, tetap berjalan seperti biasa.  

Penutupan aktivitas penumpang dio Bandara Wamena ini merupakan keputusan rapat bersama tim kesehatan dengan Fokopimda yang dipimpin Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, M.Si.

 “Kita akan keluarkan surat edaran untuk penutupan aktivitas penerbangan khusus untuk penumpang di Bandara Wamena mulai Senin 12 Juli mendatang. Ini dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid -19,” ungkap Bupati Jhon Banua, kemarin (8/7). 

Dikatakan, selama penerbangan penumpang berlangsung dan pemda membuka posko pemeriksaan Covid -19  bagi setiap penumpang yang masuk ke Wamena, sudah ada 90 lebih penumpang yang ditemukan positif Covid-19. Artinya dari penerbangan penumpang sangat besar jika dibandingkan dengan penularan lokal.

“Penyebaran Covid -19 dari penumpang yang masuk ke Wamena sangat besar. Untuk itu, kita mengambil langkah untuk menutup penerbangan penumpang di Bandara Wamena selama 2 minggu, untuk melihat apakah ada penurunan jumlah pasien Covid-19 atau tidak,”bebernya.

Bupati Jhon Banua juga memastikan penutupan penerbangan penumpang ini, belum bisa dibarengi dengan pembatasan waktu aktivitas masyarakat. Hal ini berhubungan dengan perputaran perekonomian di masyarakat. “Mungkin langkah yang akan dilakukan pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini adalah melakukan razia masker di beberapa tempat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dua Korban Tenggelam Langsung Dibawa Keluarga ke Genyem

“Kita akan melakukan razia masker sambil melakukan pemeriksaan swab test antigen untuk mengambil sampel di beberapa wilayah. Karena kita ingin melihat angka Covid-19 di Jayawijaya ada juga yang masuk lewat jalan darat sehingga harus dilakukan uji sampel,”jelas Jhon Banua.

Ia juga menegaskan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah, kemungkinan akan dipending karena angka Covid-19 yang tinggi. Sementara untuk hari raya Idul Adha kemungkinan tidak boleh dulu mengumpulkan massa yang banyak. Termasuk rumah ibadah atau aktifitas ibadah juga akan ditutup selama 2 minggu untuk melihat perkembangan ini.

“Kemarin kita hampir mendapat tiga klaster dari gereja, dimana ada tiga gereja yang jemaaatnya terpapar Covid-19. Sehingga untuk mencegah, dibatasi seluruh tempat ibadah baik untuk ibadah Minggu, salat Jumat dan pada saat pelaksanaan Idul Adha,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos., MM., mengatakan, menindaklanjuti apa yang telah disepakti dalam rapat, Kepolisian yang dibackup oleh TNI akan jalan bersama  melakukan razia di beberapa titik dan melakuka swab tes antigen. Terutama  akan fokus kepada pengungsi yang kemarin masuk dari Yalimo.

Baca Juga :  Wabub Keerom Diminta Bangun Sinergitas dengan Bupati

“Dari pengungsi Yalimo yang masuk ke Wamena informasinya ada beberapa yang terpapar Covid-19. Sehingga ini menjadi sasaran kita untuk mengambil sampel dan memetakan tempat mana yang zona merah dalam Kota Wamena sendiri  sehingga harus diwaspadai,”  tambahnya.

Sementara Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, SIP mengakui jika sangat berterima kasih kepada pemerintah yang terus berupaya untuk menekan penyebaran Covid -19 dengan terus menyediakan tempat karantina. Sebab tempat karantina yang sebelumnya semuanya sudah penuh.

“Sekarang jumlah pasien sudah 152 orang, sehingga langkah untuk menutup penerbangan penumpang ini dilakukan untuk menekan lajunya Covid -19 di Jayawijaya. Mungkin dalam pengambilan sampel ini tidak semuanya dilakukan, hanya beberapa titik yang dianggap rawan penularan Covid -19,”pungkasnya 

Secara terpisah Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Wamena, Faisal Marasabessy mengaku belum mengeluarkan surat pemberitahuan kepada maskapai karena masih menunggu surat keputusan dari Bupati Jayawijaya terkait dengan penutupan penerbangan penumpang yang melewati Bandara Wamena.

“Apabila surat keputusan dari pemerintah daerah sudah ada, kami akan merapatkan masalah ini dengan pihak maskapai rencana untuk penumpang saja sehingga bandara tetap dibuka seperti biasa untuk penerbangan kargo yang terhitung pada tanggal 12 juli nanti,” tutupnya.(jo/nat)

*Mulai 12 Juli, Ditutup Selama 2 Minggu

WAMENA-Meningkatnya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya mendorong Pemkab Jayawijaya mengambil kebijakan menutup aktivitas pelayanan penumpang di Bandara Wamena. 

Penutupan ini akan dimulai tanggal 12 Juli 2021 selama dua minggu. Sementara untuk layanan kargo, tetap berjalan seperti biasa.  

Penutupan aktivitas penumpang dio Bandara Wamena ini merupakan keputusan rapat bersama tim kesehatan dengan Fokopimda yang dipimpin Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, M.Si.

 “Kita akan keluarkan surat edaran untuk penutupan aktivitas penerbangan khusus untuk penumpang di Bandara Wamena mulai Senin 12 Juli mendatang. Ini dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid -19,” ungkap Bupati Jhon Banua, kemarin (8/7). 

Dikatakan, selama penerbangan penumpang berlangsung dan pemda membuka posko pemeriksaan Covid -19  bagi setiap penumpang yang masuk ke Wamena, sudah ada 90 lebih penumpang yang ditemukan positif Covid-19. Artinya dari penerbangan penumpang sangat besar jika dibandingkan dengan penularan lokal.

“Penyebaran Covid -19 dari penumpang yang masuk ke Wamena sangat besar. Untuk itu, kita mengambil langkah untuk menutup penerbangan penumpang di Bandara Wamena selama 2 minggu, untuk melihat apakah ada penurunan jumlah pasien Covid-19 atau tidak,”bebernya.

Bupati Jhon Banua juga memastikan penutupan penerbangan penumpang ini, belum bisa dibarengi dengan pembatasan waktu aktivitas masyarakat. Hal ini berhubungan dengan perputaran perekonomian di masyarakat. “Mungkin langkah yang akan dilakukan pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini adalah melakukan razia masker di beberapa tempat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wabub Keerom Diminta Bangun Sinergitas dengan Bupati

“Kita akan melakukan razia masker sambil melakukan pemeriksaan swab test antigen untuk mengambil sampel di beberapa wilayah. Karena kita ingin melihat angka Covid-19 di Jayawijaya ada juga yang masuk lewat jalan darat sehingga harus dilakukan uji sampel,”jelas Jhon Banua.

Ia juga menegaskan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah, kemungkinan akan dipending karena angka Covid-19 yang tinggi. Sementara untuk hari raya Idul Adha kemungkinan tidak boleh dulu mengumpulkan massa yang banyak. Termasuk rumah ibadah atau aktifitas ibadah juga akan ditutup selama 2 minggu untuk melihat perkembangan ini.

“Kemarin kita hampir mendapat tiga klaster dari gereja, dimana ada tiga gereja yang jemaaatnya terpapar Covid-19. Sehingga untuk mencegah, dibatasi seluruh tempat ibadah baik untuk ibadah Minggu, salat Jumat dan pada saat pelaksanaan Idul Adha,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos., MM., mengatakan, menindaklanjuti apa yang telah disepakti dalam rapat, Kepolisian yang dibackup oleh TNI akan jalan bersama  melakukan razia di beberapa titik dan melakuka swab tes antigen. Terutama  akan fokus kepada pengungsi yang kemarin masuk dari Yalimo.

Baca Juga :  Banyak yang Dirugikan dari Pengrusakan Hutan Bakau

“Dari pengungsi Yalimo yang masuk ke Wamena informasinya ada beberapa yang terpapar Covid-19. Sehingga ini menjadi sasaran kita untuk mengambil sampel dan memetakan tempat mana yang zona merah dalam Kota Wamena sendiri  sehingga harus diwaspadai,”  tambahnya.

Sementara Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, SIP mengakui jika sangat berterima kasih kepada pemerintah yang terus berupaya untuk menekan penyebaran Covid -19 dengan terus menyediakan tempat karantina. Sebab tempat karantina yang sebelumnya semuanya sudah penuh.

“Sekarang jumlah pasien sudah 152 orang, sehingga langkah untuk menutup penerbangan penumpang ini dilakukan untuk menekan lajunya Covid -19 di Jayawijaya. Mungkin dalam pengambilan sampel ini tidak semuanya dilakukan, hanya beberapa titik yang dianggap rawan penularan Covid -19,”pungkasnya 

Secara terpisah Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Wamena, Faisal Marasabessy mengaku belum mengeluarkan surat pemberitahuan kepada maskapai karena masih menunggu surat keputusan dari Bupati Jayawijaya terkait dengan penutupan penerbangan penumpang yang melewati Bandara Wamena.

“Apabila surat keputusan dari pemerintah daerah sudah ada, kami akan merapatkan masalah ini dengan pihak maskapai rencana untuk penumpang saja sehingga bandara tetap dibuka seperti biasa untuk penerbangan kargo yang terhitung pada tanggal 12 juli nanti,” tutupnya.(jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya