MERAUKE-Berkolaborasi dengan pihak gereja baik dari Keuskupan Agung Merauke maupun dari pihak GKI dan GPI, sebanyak 273 anak-anak yang berkebutuhan khusus atau anak-anak pecandu lem Aibon tercatat sebagai siswa yang mengikuti pendidikan inklusif yang dilaksanakan oleh pihak SMAN I Merauke.

“Untuk data awal sudah tercatat 273 anak. Tapi, kami masih menunggu data tambahan dari pihak gereja. Karena kami berkolaborasi dengan pihak gereja dalam melaksanakan kegiatan ini,” kata Sergius Womsiwor, S.Pd, M.Pd, ditemui Sabtu (11/7).
Bahkan kepeduliannya terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut membuat dirinya dalam waktu dekat akan menghadap ke Istana Kepresidenan. Kendati selama ini sudah banyak menjelaskan tentang keberadaan dari sekolah inklusif tersebut, namun menurut Sergius Womsiwor komunikasi secara intensif harus terus dibangun dengan masyarakat. “Sebantak 273 orang ini campur. Ada PAUD, TK, SD dan SMPnya,’’ katanya.
Karena pendidikan formal belum berjalan sejak pandemi Corona, maka pihaknya menggunakan fasilitas SMAN I Merauke dengan harapan untuk dapat mengetuk hati para pejabat baik di Merauke, provinsi teristimewa pemerintahan Jokowi untuk mulai berpikir bagaimana anak-anak Papua yang belum mendapat kesempatan pendidikan untuk bisa sekolah di SMAN I Merauke.
“Kita sedang mempersiapkan manajemennya dan publik tidak perlu khawatir karena sudah pasti kita akan kelolah secara profesional, karena kami sudah memiliki komitmen kuat bahwa anak-anak yang ada di pinggir jalan yang tiap hari isap lem aibon dan jadi pemulung harus sekolah.”tuturnya.
Soal tempat ini, menurut Sergius Womsiwor bahwa sudah ada timnya yang telah dibentuk, sehingga akan melihat mana ruangan nanti yang kosong maka itulah yang akan di pakai. ‘’Pesan yang kita mau sampaikan kepada anak-anak kita ini bahwa kalian masih tetap diperhatikan oleh pemerintah. Kamu ini masih diperhatikan oleh gereja dan semua komponen anak bangsa yang diberikan kesempatan menjadi pendidik seperti saya,” jelasnya.
Ditambahkan, komunikasi dengan Dinas Sosial terkait dengan anak-anak tersebut telah berjalan dimana dari Dinas Sosial akan memberikan perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. ‘’Termasuk Pak Wakil Bupati Merauke, Ketua DPRD Merauke dan sejumlah pejabat telah memberikan perhatian untuk anak-anak kita ini yang memang butuh perhatian,’’ tambahnya. (ulo/tri)