
Transmisi Lokal Tidak Ada, Tapi Masih Kecolongan di Import Casse
MERAUKE – Dalam rangka memasuki new normal, maka berbagai langkah harus disiapkan dan perkuat secara matang terutama persiapan dari masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita menjelaskan bahwa berdasarkan data status daerah yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maka Merauke sudah berada dalam zona kuning. Artinya, tingkat resiko sedang.
“Kita masuk tingkat resiko rendah. Artinya kasus Covid-19 itu masih ada tapi transmisi masih memungkinkan terjadi. Itulah sebabnya, mengapa protokol kesehatan ini harus diawasi secara ketat untuk menjaga transmisi ini bisa kita tekan. Penyebaran infeksi ini bisa kita kendalikan,” katanya Jumat (12/6) lalu.
Dikatakan, kalau Merauke berada di zona kuning berarti masih ada kasus Covid-19, tapi penyebarannya terkendali. Dengan adanya kriteria wilayah tersebut akan memberikan rekomendasi kepada daerah kira-kira implementasi sektor apa yang bisa dilakukan terkait dengan zonasi.
Ketika berada di zona kuning atau tingkat resiko rendah maka sektor-sektor, salah satunya sektor industri, bisnis sudah bisa dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat. Dengan berada di zona kuning, tracing terhadap kasus untuk menekan penyebaran tetap dilakukan dan yang sangat penting yang harus diperbaiki dengan belajar dari 2 kasus yang terjadi 2-3 minggu belakangan adalah bagaimana pencegahan importer casse.
Sebab, ungkap Nevile Muskita, 2 kasus positif Corona terakhir adalah import casse dari Boven Digoel. “Ini yang kita masih jebol di sini. Kalau kita sudah masuk di kehidupan new normal maka mau tidak mau dan suka tidak suka kita harus ketat mengantisipasi import casse. Tidak hanya dari Boven Digoel yang harus menjadi perhatian kita tapi ketika jalur laut dan udara ini dibuka. Bagaimana strategi pencegahan masuknya kasus impot. Ini harus dipersiapkan dengan matang,’’ jelasnya.
Karena mneurutnya, hal yang membuat Merauke bisa berubah dari zona kuning ke Merah kembali ketika tidak bisa menjaga importer casse tersebut. ‘’Mungkin protocol kesehatan kita lakukan dengan ketat. Kita jaga masyarakat patuh dan sebagainya. Tapi ketika importer casse ini kita jebol maka akan masuk kasus-kasus baru baik dari Jayapura, Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia,’’ terangnya. Sebenarnya, tambah Nevile, transmisi lokal sudah tidak ada selama 2-3 minggu belakangan. Yang masuk adalah kasus –kasus dari Boven Digoel, dimana masih diimport casse. (ulo/tri)