
MERAUKE-Di Tengah pandemi Covid-19 saat ini, petani di Merauke tetap menyiapkan pangan bagi masyarakat dengan mulai melakukan panen padi. Panen raya musim rendengan ini dilakukan Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si, didampingi Kapolres Merauke AKBP Agustinus Ary Purwanto, SIK, Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Eka Ganta Chandra, SIP, Kepala Dinas Tanaman Pangan Ir. Ratna Lauce dan Kabulog Merauke Djabiruddin di Kampung Muram Sari, Distrik Semangga, Kamis (23/4).
Panen raya secara simbolis ini ditandai dengan pemotongan padi menggunakan pisau pemotong dilanjutkan dengan menggunakan mesin pemotong padi. Panen raya ini juga dilanjutkan pembukaan lahan Perbenihan Kurik, Distrik Kurik Merauke. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Ir. Ratna Lauce menjelaskan bahwa di tengah pandemi Corona, petani masih mampu memberikan kontribusi ketahanan pangan di Kabupaten Merauke.
’’Di tengah pandemi Covid-19 ini, tidak menurunkan semangat petani untuk memberikan kontribusi pangan bagi kita. Karena tanpa petani, maka tentu sulit bagi kita menyediakan pangan,’’ katanya.
Ratna juga menjelaskan bahwa target untuk 2 musim tanam yakni rendengan dan gadu sebanyak 61.496 hektar. Untuk musim tanam rendengan ditargetkan 36. 155 hektar. Namun yang baru terealisasi mencapai 33.948 hektar. Sehingga ada sekitar 2.000 hektar lebih yang tidak terealisasi. “Sementara untuk gadu target 25.341 hektar,” jelasnya.
Ratna menjelaskan bahwa sampai akhir April 2020, luas panen sudah mencapai 14.377 hektar yang jika dihitung dalam gabah diperkirakan mencapai 77.548 ton. “Sedangkan jika dihitung dalam bentuk beras diperkirakan sudah mencapai 30.928 ton,’’ terangnya.
Bupati Merauke Frederikus Gebze menyampaikan penghargaan kepada petani karena di tengah pandemi Corona saat ini masih bisa melakukan panen untuk ketahanan pangan di Merauke. Menurut dia, padi yang ditanam tersebut selain untuk masyarakat Merauke juga untuk warga di luar Merauke.
“Jadi beras yang kita hasilkan ini pertama untuk memenuhi kebutuhan kita di Merauke. Setelah itu, hasil panen tersebut disiapkan juga untuk masyarakat yang ada di 29 kabupaten/kota di Papua termasuk yang ada di Papua Barat. Dan ketiga adalah beras kualitas ekspor,’’ tandasnya.
Ditambahkan, bahwa pemerintah secara perlahan-lahan terus membantu petani untuk memenuhi alat mesin pertanian sehingga petani yang tadinya menggunakan tenaga manusia atau hewan secara perlahan diganti dengan alat mesin yang memberi kemudahan bagi petani.(ulo/tri)