
Tahap Pertama Dialokasikan Rp 46 Miliar
MERAUKE – Pemerintah Kabupaten Merauke bersama dengan DPRD Kabupaten Merauke menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait dengan pergeseran anggaran dalam rangka penanganan Covid-19 di ruang sidang DPRD Kabupaten Merauke, Rabu (15/4).
RDP dipimpin Ketua DPRD Merauke Ir.Drs. Benjamin Latumahina didampingi 2 wakil pimpinan dewan lainnya ini dihadiri langsung bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si. Sayangnya, pembahasan pergeseran anggaran penanganan Covid-19 ini tertutup bagi wartawan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Drs Daniel Pauta yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Kabupaten Merauke mengungkapkan, anggaran yang akan dilokasikan untuk penanganan Covid diproyeksikan sampai Rp 100 miliar jika Covid-19 ini sampai akhir tahun.
“Tadi kita sudah ancang-ancang kurang lebih Rp 100 miliar. Kalau Rp 40 miliar itu tidak cukup,’’ kata Sekda Daniel Pauta.
Sebab, lanjut Daniel Pauta, nantinya akan ada namanya penanggulangan dampak. “Kalau misalnya Covid sudah selesai, ada namanya dampaknya akan muncul seperti orang kekurangan makan dan sebagainya itu juga menjadi harus kiita perhatikan,’’ katanya.
Sumber dana tersebut, jelas Daniel Pauta dari APBD 2020.’’Kita harus rasionalisasi kembali anggaran yang sudah kita tetapkan. Contoh yang akan dirasionalisasi atau digeser seperti perjalanan dinas, belanja pengadaan barang dan jasa. Akan kami lihat berapa yang sesuai lagi,’’ kata Pauta.
Secara terpisah,Ketua DPRD Kanbupaten Merauke Ir. Drs Benjamin Latumahina menjelaskan bahwa untuk tahap pertama akan dialokasikan Rp 46 miliar. Dana sebesar itu, sebagian besar akan dipergunakan untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes), APD dan layanan kepada masyarakat yang berjumlah sebesar Rp 43 miliar.
Lalu jaminan jaringan pengamanan sosial sebesar Rp 1 miliar dan penanganan dampak ekonomi kaitannya dengan dunia usaha sebesar Rp 2 miliar. ‘’Memang ada usulan tadi bagaimana jika untuk jaminan jaringan pengaman sosial ditambah. Tidak hanya Rp 1 miliar dan itu masih dalam pembahasan. Anggaran ini memang lebih besar tersedot di pengadaan alkes dan APD serta pelayanan kesehatan kepada masyarakat,’’ jelasnya.
Soal proyeksi anggaran sampai Rp 100 miliar, Benjamin Latumahina mengakui bahwa akan dibutuhkan anggaran sebanyak itu, bahkan lebih jika masalah Covid-19 ini sampai akhir tahun.’’Tapi kita harapkan tidak sampai akhir tahun, tapi secepatnya bisa berlalu. Karena kita juga akan menggelar Pilkada serentak di bulan Desember,” tandasnya.
Berkaitan dengan itu, Politisi Partai NasDem ini berharap, tim anggaran yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 tersebut segera menyusun dan menyampaikan kepada dewan tentang penyampaian rincian anggaran sebesar Rp 46 miliar untuk tahap tahap pertama tersebut. (ulo/tri)