Thursday, December 4, 2025
28 C
Jayapura

Ada yang Lindungi Bahar Namun Tetap Ditikam Hingga Tewas

Jenazah Dimakamkan di Dekai, Acara Peresmian Gereja Ditunda

JAYAPURA– Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki pelaku pembunuhan seorang warga sipil bernama Bahar. Ia tewas dengan sejumlah luka tusuk saat mengantar sayur atas permintaan panitia pembangunan gereja.

Dalam keterangan resminya dijelaskan bahwa korban diserang secara tiba-tiba dari arah jalan masuk gereja. Selain menyerang korban para pelaku juga diduga membakar mobil milik korban.

“Korban tiba-tiba diserang dari arah luar. Meski sempat berusaha melarikan diri ke area dalam gereja, pelaku tetap mengejar dan melakukan penikaman berulang hingga korban tersungkur,” ujar Brigjen Pol Faizal, Rabu (15/10).

Baca Juga :  Menko Polhukam: Yang Penting Pilot Harus Selamat

Menurut saksi mata di lokasi, suasana sempat mencekam ketika pelaku mengamuk sambil menodongkan senjata tajam. Salah satu tokoh masyarakat yang juga kepala suku setempat berusaha menghentikan aksi pelaku dengan berteriak, “Jangan, saya kepala suku!” Namun teriakan itu tidak digubris, pelaku terus melancarkan serangan hingga korban jatuh bersimbah darah.

Usai kejadian, warga bersama jemaat gereja segera mengevakuasi korban ke RSUD Dekai. Namun nyawa Bahar tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusuk parah di bagian perut, dada, dan kepala. Keesokan harinya, Jumat (15/10), jenazah korban dimakamkan di TPU Kilo 6 Distrik Dekai dalam suasana duka mendalam. Pihak keluarga dan rekan kerja korban hanya bisa pasrah atas kejadian tragis tersebut.

Baca Juga :  Satgas Damai Cartenz Tangkap Kadistrik Kenyam

Jenazah Dimakamkan di Dekai, Acara Peresmian Gereja Ditunda

JAYAPURA– Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki pelaku pembunuhan seorang warga sipil bernama Bahar. Ia tewas dengan sejumlah luka tusuk saat mengantar sayur atas permintaan panitia pembangunan gereja.

Dalam keterangan resminya dijelaskan bahwa korban diserang secara tiba-tiba dari arah jalan masuk gereja. Selain menyerang korban para pelaku juga diduga membakar mobil milik korban.

“Korban tiba-tiba diserang dari arah luar. Meski sempat berusaha melarikan diri ke area dalam gereja, pelaku tetap mengejar dan melakukan penikaman berulang hingga korban tersungkur,” ujar Brigjen Pol Faizal, Rabu (15/10).

Baca Juga :  Sarankan Dapur MBG di Distrik Terjauh Bisa Dikelola oleh Sekolah Atau Gereja

Menurut saksi mata di lokasi, suasana sempat mencekam ketika pelaku mengamuk sambil menodongkan senjata tajam. Salah satu tokoh masyarakat yang juga kepala suku setempat berusaha menghentikan aksi pelaku dengan berteriak, “Jangan, saya kepala suku!” Namun teriakan itu tidak digubris, pelaku terus melancarkan serangan hingga korban jatuh bersimbah darah.

Usai kejadian, warga bersama jemaat gereja segera mengevakuasi korban ke RSUD Dekai. Namun nyawa Bahar tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusuk parah di bagian perut, dada, dan kepala. Keesokan harinya, Jumat (15/10), jenazah korban dimakamkan di TPU Kilo 6 Distrik Dekai dalam suasana duka mendalam. Pihak keluarga dan rekan kerja korban hanya bisa pasrah atas kejadian tragis tersebut.

Baca Juga :  Satu Persatu Mata Rantai Jual Beli Senjata Diputus

Berita Terbaru

Artikel Lainnya