
MERAUKE- Pawai kendaraan, baik roda dua maupun empat, mewarnai Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (PI) ke-165 di Merauke, Rabu (5/2) kemarin. Pawai kendaraan yang diikuti sejumlah denominasi gereja tersebut diawali dari Gedung Olaharaga (GOR) Hiad Sai Merauke, selanjutnya mengelilingi Kota Merauke.
Sementara ibadah HUT PI tersebut untuk GPI digelar di masing-masing gereja. Sedangkan untuk GKI dipusatkan di gedung gereja Jemaat Yudea, Lepro Seri, Mopah Lama Merauke Rabu (5/2) sore. Ibadah HUT PI ini dipimpin Ketua Klasis GKI Merauke Pdt Hetty G. Lumoa, STh. Dengan mengusung tema, celakalah aku jika aku tidak memberikan Injil ( 1 Kor. 8:16) dengan sub tema, hari bersyukur Pekabaran Injil ke-165, 5 Februari 2020 memotivasi kita untuk meningkatkan pembinaan dan membangun ekonomi jemaat sebagai bagian integral dari misi GKI di Tanah Papua.
Wakil Ketua GKI Klasis Merauke Esau Hambore membacakan sambutan Ketua Sinode GKI Papua mengajak seluruh jemaat GKI di tanah Papua untuk mengucap syukur kepada Allah di Surga atas kasih karunia Allah yang dikaruniakan kepada umatNya dalam Yesus Kristus.
“Sebab di dalam dia, kita hidup beraktivitas dan melayani dengan segala macam hikmah, perkataan dan pengetahuan sesuai dengan kesaksian dan kuasa Injil yang diberitakan di Tanah Papua,” katanya.
Dikatakan, melalui Pekabaran Injil, GKI terus membuka isolasi daerah dengan memberikan Injil, menempatkan penginjilan dan guru , meneruskan misi pelayanan kesehatan dan menjadikan bakal-bakal jemaat dan jemaat sebagai basis pekabaran Injil di sekitarnya. Isolasi daerah terus terbuka dengan masuknya pemerintah. Maka datang pula peradaban baru, pembangunan dan moderinisasi.
Dikatakan, masyarakat di tanah Papua saat ini hidup dalam berbagai persoalan dan tantangan masa kini yang perlu diatasi bersama, diantaranya masalah hukum, masalah politik dan HAM, masalah hak ulayat dan transmigrasi, masalah tenaga kerja dan pendidikan. Selain itu masalah kesehatan dan lingkungan dan pemukiman. ‘’Masalah kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan,’’ katanya.
Selain itu, juga dihadapkan dengan masalah ekonomi kemasyarakatan antara lain, masalah Narkoba, HIV-AIDS, masalah miras dan perceraian yang melahirkan kehidupan anak-anak jalanan dan gelandangan. (ulo/tri)