Wednesday, October 1, 2025
21 C
Jayapura

Bangun Budaya Siaga Sejak Dini, Untuk Kurangi Risiko dan Dampak Bencana

Dari Sosialisasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di SMP Muhamadiyah Abepura

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura menggelarkan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah, Abepura, Kota Jayapura pada, Kamis (31/7).

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Setidaknya ada 50 orang peserta dari SMP Muhamadiyah yang terdiri dari murid kelas VII, VIII, IX dan Guru yang diikutkan dalam kegiatan sosialisasi kesiapsigaan bencana. Para peserta diberikan pemahaman dan pengetahuan tentang potensi ancaman bencana, serta cara menanggulangi ancaman bencana, sehingga diharapkan para peserta mampu mengantisipasi bencana yang akan terjadi.

Selain diberikan pemahaman dan pengetahuan para peserta juga dilatih tentang bagaimana cara menyelamatkan diri dan melaksanakan evakuasi korban bencana secara mandiri. Sosialisasi mitigasi bencana yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana secara efektif.

Baca Juga :  Jambret Dompet dan Hanphone, Residivis Curanmor Dibekuk 

Plt. Kepala BPBD Kota Jayapura, Nofdi J Rampi menyebut kegiatan ini dilakukan untuk membangun budaya siaga, budaya aman, dan pengurangan risiko bencana mulai dari usia dini.

“Sosialisasi terkait dengan kesiapsiagaan bencana, ini tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa karena yang namanya bencana banjir, tanah longsor, dan kebakaran tidak mengenal usia,” kata Nofdi.

Karena itu, pentingnya bagi peserta didik mengenal berbagai bencana melalui sosialisasi dan edukasi. Mengingat Kota Jayapura sanggat rentan dengan bencana, terutama bencana banjir, tanah longsor hingga kebakaran.

Nofdi berharap dengan adanya kegiatan tersebut, para pelajar dapat memahami sehingga dapat di praktikkan atau diterapkan di kemudian hari ketika terjadi bencana. Sebagai contoh, ketika gempa terjadi di gedung sekolah anak-anak disarankan untuk tidak panik dan mengenali pintu evakuasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

Baca Juga :  Wujudkan Birokrasi Sehat, Bendahara Kampung Tidak Boleh Saudara

“Diharapkan anak-anak paham dengan materi yang didapatkan, sehingga bisa menjelaskan kepada semua orang yang membutuhkan. Untuk bagaimana dia dapat keluar ketika bencana terjadi, minimal menyelamatkan diri,” jelasnya.

Dari Sosialisasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di SMP Muhamadiyah Abepura

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura menggelarkan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah, Abepura, Kota Jayapura pada, Kamis (31/7).

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Setidaknya ada 50 orang peserta dari SMP Muhamadiyah yang terdiri dari murid kelas VII, VIII, IX dan Guru yang diikutkan dalam kegiatan sosialisasi kesiapsigaan bencana. Para peserta diberikan pemahaman dan pengetahuan tentang potensi ancaman bencana, serta cara menanggulangi ancaman bencana, sehingga diharapkan para peserta mampu mengantisipasi bencana yang akan terjadi.

Selain diberikan pemahaman dan pengetahuan para peserta juga dilatih tentang bagaimana cara menyelamatkan diri dan melaksanakan evakuasi korban bencana secara mandiri. Sosialisasi mitigasi bencana yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana secara efektif.

Baca Juga :  Sehari SAR Dua Kali Patroli Berikan Imbauan

Plt. Kepala BPBD Kota Jayapura, Nofdi J Rampi menyebut kegiatan ini dilakukan untuk membangun budaya siaga, budaya aman, dan pengurangan risiko bencana mulai dari usia dini.

“Sosialisasi terkait dengan kesiapsiagaan bencana, ini tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa karena yang namanya bencana banjir, tanah longsor, dan kebakaran tidak mengenal usia,” kata Nofdi.

Karena itu, pentingnya bagi peserta didik mengenal berbagai bencana melalui sosialisasi dan edukasi. Mengingat Kota Jayapura sanggat rentan dengan bencana, terutama bencana banjir, tanah longsor hingga kebakaran.

Nofdi berharap dengan adanya kegiatan tersebut, para pelajar dapat memahami sehingga dapat di praktikkan atau diterapkan di kemudian hari ketika terjadi bencana. Sebagai contoh, ketika gempa terjadi di gedung sekolah anak-anak disarankan untuk tidak panik dan mengenali pintu evakuasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

Baca Juga :  Puncak HUT ke-80 RI, Panitia Pemkot Bakal Hadirkan Artis Ibu Kota

“Diharapkan anak-anak paham dengan materi yang didapatkan, sehingga bisa menjelaskan kepada semua orang yang membutuhkan. Untuk bagaimana dia dapat keluar ketika bencana terjadi, minimal menyelamatkan diri,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya