Mencermati Aksi Vandalisme di Sejumlah Sudut Kota Jayapura
Tembok kosong, fasilitas publik di Kota Jayapura tidak lagi kelihatan bersih dan mulus, namun dipenuhi tulisan kotor. Aksi Vandalisme tidak hanya merusak keindahan kota, tetapi isinya juga dapat menimbulkan rasa tidak aman dan nyaman bagi masyarakat.
Laporan_Jimianus Karlodi_Jayapura
Aksi vandalisme atau corat-coret di tempat umum yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab akhir-akhir ini marak terjadi di Kota Jayapura. Parahnya lagi, tidak hanya menyasar tembok kosong atau fasilitas publik, tetapi rambu-rambu lalu lintas juga kerap menjadi sasaran, sehingga fungsinya menjadi tidak maksimal.
Di Kota Jayapura aksi vandalisme tampaknya sulit dibasmi, lantas tak sedikit fasilitas umum (Fasum) hingga pos polisi di tengah kota tidak luput dari coret tulisan atau gambar yang tak bermakna.
Aksi ini tidak hanya merusak keindahan kota, tetapi juga dapat menimbulkan rasa tidak aman dan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Berbeda halnya dengan karya mural, yang justru enak dilihat. Kalau aksi vandalisme bikin mata ‘sakit’ dan kotor.
Seperti di pertigaan turunan Jalan Baru Otonom contohnya, tampak dinding pembatas jalan dipenuhi dengan tulisan dan gambar yang menganggu pemandangan. Jalan yang hanya berjarak beberapa meter dari pos polisi itu tidak luput dari aksi vandalisme.
Tak hanya di Jalan Raya Ring Road, beberapa jalan lain dan fasum di pusat Kota Jayapura juga menjadi sasaran dari perilaku vandalisme, diantaranya Jembatan merah. Ikon Kota Jayapura itu, tak luput dari tulisan dan ambar mengandung propaganda dan pornografi.