MERAUKE– Banjir yang dialami warga Kampung Tomerau Distrik Naukenjerai, Merauke, Papua Selatan dalam 3 pekan mulai surut. Hendy Kappressy, salah satu tokoh pemuda dari Kampung Tomerau saat dihubungi media ini mengungkapkan, bahwa banjir yang dialami warga sekitar 3 minggu itu mulai surut seiring cuaca yang mulai cerah.
‘’Dalam beberapa hari ini, tidak hujan sehingga banjir itu mulai surut,’’ kata Hendy Kapressy, Jumat (18/7/2025).
Kendati banjir mulai surut, namun masyarakat kata dia terisolasi. Pasalnya, jalan antara Kampung Tomer ke Tomerau berlumpur dan rusak berat, sehingga kendaraan baik roda dua maupun roda empat sulit untuk melewati jalan tersebut. Akibatnya, kata dia, masyarakat sulit untuk mengakses bahan kebutuhan pokok mereka.
Ditanya soal bantuan bama dari pemerintah, Hendy Kapressy mengaku sampai sekarang ini belum ada bantuan yang diperoleh warga. ’Sampai sekarang belum ad. Saya barusan cek ke Dinas Sosial tapi ternyata tidak ada. Termasuk Dinas Sosial Provinsi Papua Selatan,’’ tandasnya.
Sebelumnya, kata dia, masyarakat Kampung Tomerau mau datang ke Kota untuk melakukan aksi demo karena tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, hanya saja, karena kesulitan akses akibat jalan rusak sehingga rencana aksi itu belum dilakukan.
Sementara itu, Kepala Badan Penunggulangan Bencana Daerah Romanus Sujatmiko melalui Sekretaris BPBD Kabupaten Merauke Benediktus Riady, S.STP, mengatakan bahwa banjir yang dialami sejumlah kampung di Kabupaten Merauke mulai surut.
Benediktus Riady mengaku bahwa untuk banjir di Kampung Tomerau tersebut belum ada peningkatan status disebabkan pihaknya juga kesulitan untuk sampai di kampung itu dikarenakan akses jalan yang rusak berat. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos