MERAUKE – Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo bersama Majelis Rakyat Papua Selatan menggelar rapat untuk membahas masalah demonstrasi peserta pencari kerja (pencaker) orang asli Papua yang tidak lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan juga pencaker yang dinyatakan lulus tes di ruang rapat MRP Papua Selatan, Sabtu (5/7).
Pertemuan itu mendadak digelar lantaran pencaker OAP yang tidak lulus selalu menuntut dan terus menerus melakukan unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua Selatan dan juga di Kantor Gubernur Papua Selatan. Dalam pertemuan, Gubernur Apolo menjelaskan bahwa tahapan dan tes yang sudah dilalui oleh pencari kerja CPNS 2024 sudah sesuai aturan dan sudah selesai.
Sisa formasi 203 yang masih kosong ini sebenarnya permintaan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) meminta agar dilakukan optimalisasi agar memenuhi kuota 1.000 orang yang diminta.
“Sebenarnya pemerintah pusat minta dilakukan optimalisasi tetapi kita tahan,”kata Gubernur Apolo.
Mengapa tidak dilaksanakan, kata dia, jika dilakukan maka anak-anak asli Papua, terutama bagi mereka yang belum beruntung pada seleksi CPNS tak diakomodir.
“Optimalisasi itu begini, misalnya di Kantor Bapeda jatahnya lima orang, maka yang lulus perengkingan satu, dua, tiga, empat dan lima, sementara enam kebawah itu tidak lulus,”ujarnya.